Jembatan Terlalu Jauh, Puluhan Warga Pasirian Nekat Terjang Banjir Lahar Hujan Semeru

Penulis : lumajangsatu.com -
Jembatan Terlalu Jauh, Puluhan Warga Pasirian Nekat Terjang Banjir Lahar Hujan Semeru

Lumajang(lumajangsatu.com)- Air berwarna kecoklatan bercampur material vulkanik Gunung Semeru kembali menerjang sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS), Meski intensitas banjir cukup besar namun sejumlah warga disekitar Sungai Rejali Desa Pasirian masih nekat melintasinya, Rabu (13/04/16).

"Ya takut sih mas, tapi terpaksa lewat sini," ungkap Muhammad Sujito, salah satu warga yang baru pulang dari ladangnya di seberang singai.

Hal senada juga diungkapkan Abdul Manan, menurutnya jembatan penghubung antara Desa Bago dengan Desa Kajaran terlalu jauh sehingga warga harus memutar arah sejauh 3 kilo meter.

"Jembatan terlalu jauh mas, mana bensin saya sudah tinggal sedikit ini," papar Abdul Manan saat ditanya lumajangsatu.com.

Banjir lahar hujan dari puncak Gunung Semeru ini sering terjadi jika sudah diguyur hujan lebat dalam waktu yang cukup lama, bahkan tak kerap memutus akses jalan alternatif tersebut. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).