Tutup Indonesia Scouts Challenge, Bupati Asat : Pramuka Harus Bisa Bahasa Inggris

Penulis : lumajangsatu.com -
Tutup Indonesia Scouts Challenge, Bupati Asat : Pramuka Harus Bisa Bahasa Inggris

Lumajang (lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang As'at Malik menutup acara kemah Indonesia Scouts Challenge di bumi perkemahan lapangan desa Penanggal. Ribuan peserta pramuka se-Lumajang bersemangat mengikuti acara sejam tanggal 10-17 April 2016.

"Percayalah, setiap acara dan kegitan yang dilakukan akan memberikan manfaat bagi mereka yang mengikuti," ujar As'at Malik dalam sambutannya.

Jika ingin menjadi orang yang sukses dan besar, harus memulai dari hal-hal yang kecil. Jika masih meremehkan hal-hal yang kecil, maka mereka tidak akan bisa jadi orang besar. "Semuanya berawal dari yang kecil, jika mampu menyelesaikan hal kecil maka akan jadi orang besar," jelasnya.

Bupati mengajak Parmuka terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan belajar banyak bahasa. Jika mampu menguasai banyak bahasa, maka Pramuka Indonesia tidak akan hanya berkemah di Indoesia saja, namun bisa sampai di Amerika.

"Dan itu sudah bisa dibuktikan, kontingen Pramuka Lumajang sudah bisa mengikuti kemah di Amerika dan mereka semunya bisa bahasa Inggris," pungkasnya.(Adv/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).