Peserta Rapat Koordinasi TNBTS Rekomendasikan Pembukaan Jalur pada Awal Mei 2016

Penulis : lumajangsatu.com -
Peserta Rapat Koordinasi TNBTS Rekomendasikan Pembukaan Jalur pada Awal Mei 2016

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah 2 jam lebih menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pejabat Muspika dan Instansi terkait di Kantor Bidang II TNBTS Wilayah Lumajang, akhirnya peserta rapat sepakat merekomendasikan pembukaan jalur pada awal Mei 2016, Selasa (26/04/16).

"Hasil rapat tadi, kita sepakat akan mengusulkan tanggal 01 Mei 2016 pada Kepala Balai Besar mas," ungkap Ahmad Susdjoto, Kepala Bidang II TNBTS Wilayah Lumajang saat dikonfirmasi sejumlah awak media.

Hal tersebut diputuskan, setelah sepanjang jalur pendakian Gunung Api tertinggi di Pulau Jawa itu sudah disurvei dan dibersihkan sehingga aman untuk dilalui para pendaki.

"Pertimbangannya, selain pemulihan ekosistem sudah kita nyatakan cukup, sepanjang jalur sudah kita bersihkan mas," tambahnya.

Sementara Kepala Pos Pantau Gunung Semeru, Suparno mengatakan jika pihaknya hanya merekomendasikan batas pendakian sampai kali mati. "Rekomendasi kami hanya sampai kali mati mas, sebab kondisi semeru masih fluktuatif," ujar Suparno disela-sela acara tersebut.

Hingga berita ini dimuat, belum ada aktifitas baik dari pendaki maupun petugas jaga di kantor resort ranupani, diperkirakan para pendaki akan membludak pada hari pertama pembukaan jalur pendakian, karena saat ini Gunung Semeru telah menjadi salah satu gunung favorit para pendaki baik dari dalam Negeri maupun manca Negara. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).