Bisa Hemat Anggaran, Aktivis Lingkungan Ajak Sekolah Ikut Lakukan Pembibitan

Penulis : lumajangsatu.com -
Bisa Hemat Anggaran, Aktivis Lingkungan Ajak Sekolah Ikut Lakukan Pembibitan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Akativis Lingkungan Laskar Hijau mengajak dunia pendidikan ikut peduli alam. Salah satunya bisa dilakukan dengan setiap sekolah ikut melakukan pembibitan secara swadaya dengan memanfaatkan biji buah-buahan.

Nantinya, jika bibit tersebut sudah tumbuh dan bisa ditanam, bisa disumbangkan untuk penghijauan. Bisa juga, para siswa melakukan penghiajuan sendiri untuk menjaga alam agar tetap seimbang.

"Bisa kita bayangkan jika setiap siswa memiliki satu bibit atau setiap sekolah memiliki seribu bibit, akan ada satu juta bibit yang bisa dihasilkan," ujar A'ak Abdullah Al-Kudus, Koordinator Laskar Hijau, Jum'at (29/04/2016).

Apabila pembibiatan yang dilakukan secara swadaya oleh siswa bisa terealisai, maka akan menghemat anggaran pengadaan bibit di Dinas Kehutanan atau Dinas Lingkungan Hidup. Sebab, semua kebutuhan bibit untuk penghiajuan sudah tersedia di masing-masing sekolah.

"Kalau itu terealisasi, maka akan mengehmat anggran negara, karena Dinas Kehutan dan DLH tidak perlu lagi menganggarkan pembelian bibit," jelasnya.

Semenatara itu, As'at Malik Bupati Lumajang mengaku Lumajang sudah memiliki beberapa sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata. Pernghargaan adiwiayat diberikan kepada sekolah yang dianggap peduli dengan lingkungan. "Kita sudah punya sekolah adiwiyata," jelasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).