Dikeroyok Kawanan Preman, Putra Sadewa tewas mengenaskan

Penulis : lumajangsatu.com -
Dikeroyok Kawanan Preman, Putra Sadewa tewas mengenaskan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Putra Sadewa (22) warga Desa Karang Anom Kecamatan Pasrujambe, terbujur kaku di ruang otopsi RSU dr. Haryoto Lumajang, korban tewas setelah dianiaya kelompok preman di tengah hutan Desa Penanggal Kecamatan Candipuro Lumajang, Rabu petang (18/05/16).

Kejadian itu bermula saat korban bersama temannya tengah jalan-jalan disekitar lokasi, tak lama kemudian datang sekelompok preman dan meminta uang pada korban.

Tak lama kemudian, korban yang diduga tidak menuruti permintaan para preman tersebut membuat sekelompok preman tersebut marah dan menganiaya korban hingga mengalami luka parah.

Katanya teman korban, para pelaku itu narget mas alias minta uang pada korban," ungkap Ciono, perangkat Desa setempat saat ditanya sejumlah awak media.

Petugas Kepolisian yang datang kelokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), disekitar lokasi polisi menemukan sejumlah barang bukti seperti sepasang sandal, batu besar berlumuran darah dan kain.

"Disini kita menemukan slayer (kain) kemudian ada batu berlumuran darah sepasang sandal kulit warna coklat," ungkap Iptu Sarjito, KBO Reskrim Polres Lumajang.

Kini kasus penganiayaan yang berujung kematian ini ditangani oleh Sat Reskrim Polres Lumajang, dan tengah melakukan pengejaran para pelaku. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.