Sudah Meresahkan, DPRD Minta Polisi Tangkap Pelaku Pembacokan Agggota Dewan Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Sudah Meresahkan, DPRD Minta Polisi Tangkap Pelaku Pembacokan Agggota Dewan Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Lumajang meminta polisi segera ungkap pelaku pembacokan anggota DPRD Syaifuddin. Dalam kejadian pembacokan yang membabibuta itu Kamis dini hari (19/05), pemilik warung kopi bernama Dhori meninggal dunia dan 3 teman Syafuddin juga luka-luka.

"Saya meminta polisi segera ungkap para pelaku, karena aksinya sangat kejam," ujar Nanang Qosim anggota DPRD Lumajang dari PAN, Jum'at (20/05/2016).

Polisi juga diminta menggiatkan razia senjata tajam diatas jam 10 malam, karena banyak kelompok anak muda yang kadang membawa senjata tajam. Saat penyerangan itu, komplotan anak muda yang berjumlah skeitar 6 orang sudah menghunus senjata tajam jenis celurit.

"Harus sering dilakukan razia malam hari, karena banyak anak muda yang nongkrong kadang bawa senjata tajam dan juga mabuk-mabukan," jelas politisi asal Ranuyoso itu.

Aksi pembacokan yang dilakukan gerombolan anak muda tersebut sudah sangat meresahkan dan mencoreng citra Lumajang. Kondusifitas Lumajang terganggu jika gerombolan anak muda yang sering bikin onar tidak ditindak dan dibiarkan tanpa penanganan.

"Ini sudah meresahkan dan mengganggu kondusifitas dan juga mencoreng citra Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.