Ngiming-ming Anak Tetanga Uang 5 Ribu, Sukardi Cabuli Melati Usai Diajak Nonton Film Porno

Penulis : lumajangsatu.com -
Ngiming-ming Anak Tetanga Uang 5 Ribu, Sukardi Cabuli Melati Usai Diajak Nonton Film Porno

Senduro(lumajangsatu.com) -  Warga desa/kec.Senduro kabupaten Lumajang digegerkan dengan terjadinya kasus dugaan pencabulan terhadap anak dibawah umur yang dilakukan Sukardi (61) alias curut warga desa Senduro. Kasus ini terungkap ketika salah satu orang tua korban, Melati (9) melaporkan peristiwa yang menimpa putrinya ke mapolsek senduro. Untuk proses lebih lanjut,Polisi melakukan penahanan terhadap Sukardi.

Akp Jaman Kapolsek Senduro menjelaskan, Kejadian dugaan pencabulan yang dilakukan tersangka Sukardi alias Curut yang sering menunjukkan film porno kepada calon korbannya. ketika korbannya merasa ketagihan, tersangka ini langsung melakukan aksinya.

"Hasil pemeriksaan, modus ug dilakukan tsk dengan mengajak korban naik ke lantai dua rumhnya. Dengan di iming imingi uang lima ribu, korban di suruh melihat hp milik tsk yang memutar film porno." terang Jaman.

Dia menambahkan,Sukardi tidak saja puas dengan satu anak, tersangka ini juga mencari korban lainnya. dengan modus yang sama, kelakuan bejat sukardi juga memakan korban lainnya. beruntung salah satu korbannya melapor ke polisi.

"Tsk dijerat pasal 82 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," ungkapnya.(ls/red)

 

Editor : Redaksi

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.