Dimutilasi, Seorang Petani Ditemukan Tewas Tanpa Kepala

Penulis : lumajangsatu.com -
Dimutilasi, Seorang Petani Ditemukan Tewas Tanpa Kepala

Lumajang(lumajangsatu.com)- Nur Rahmat (50) warga desa kedungmoro kecamatan Kunir Lumajang ditemukan tewas tanpa kepala, di area perkebunan tebu desa setempat, Kamis malam (16/06/16). diduga korban dibunuh dan disembelih oleh orang tak dikenal saat perjalanan pulang dari sawahnya.

Penemuan jasad korban ini bermula saat pihak keluarga curiga, karena korban tak kunjung pulang hingga larut malam dari sawahnya, keluarga yang curiga pun berusaha mencai korban ke sawah, namun sesampainya dilokasi korban ditemukan tergeletak tanpa kepala.

"Ya sudah begini mas tidak ada kepalanya, kayaknya korban ini baru pulang dari sawahnya," ungkap Zainal, warga setempat saat ditanya sejumlah awak media.

Polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan memintai keterangan anggota keluarga korban dan warga disekitar lokasi. Selain itu, petugas bersama warga terus berupaya mencari potongan kepala yang belum juga ditemukan.

"Kita lakukan identifikasi dulu, dan ini kita masih berusaha mencari kepalanya," ungkap AKP Edi, Kapolsek Kunir saat ditanya.

Untuk kepentingan penyelidikan, jasad korban langsung dibawa kerumah sakit umum dr. Haryoto Lumajang untuk dilakukan otopsi, sementara pencarian kepala korban rencananya akan dilanjutkan besok pagi. (Mad/red) 

Editor : Redaksi

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.