Pengasuh Pondok Pester Al Fauzan Raih Gelar Doktor ke-100 UIN Malang

Penulis : lumajangsatu.com -
Pengasuh Pondok Pester Al Fauzan Raih Gelar Doktor ke-100 UIN Malang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang Dr. Nur Ifadah Menunjukkan kecintaanya dalam menuntut ilmu. Nur Ifadah yang selama ini dikenal sangat brilian dalam setiap memberikan arahan kepada santrinya itu menambah panjang titel dinamanya. Kini, Nur Ifadah berhak menyandang gelar Doktor (Dr), setelah berhasil lulus dalam ujian terbuka di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Selasa, (20/09/2016).

Di depan Komisi Promotor dan segenap anggota panitia ujian Doktor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Nur Ifadah mempertahankan Disertasinya yang berjudul Manajemen Pembelajaran Berbasis Nilai Kepemimpinan Spiritual di Pondok Pesantren Darul Falah Jepara, Jawa Tengah dan Pondok Pesantren Hidayatut Thullab Kediri, Jawa Timur dan dinyatakan lulus dengan nilai disertasi A (sangat memuaskan) serta ditetapkan sebagai doktor ke-100 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.  

Sidang promosi Doktor tersebut dipimpin oleh Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si sekaligus sebagai promotor dan penguji serta penguji lainya yaitu Prof. Dr. H. Imam Bawani, MA (penguji utama), Prof. Dr. H. Mulyadi, M.Pd.I (penguji), Dr. Hj. Sutiah, M.Pd (Penguji), Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si (Ketua/Promotor/Penguji), Prof. Dr. H. Baharuddin, M.Pd.I (Asisten ketua/penguji), Prof. Dr. H. Tobroni, M.Si (Co-Promotor/Penguji), H.M. Mujab, MA, Pd.D (Co-Promotor/Penguji).

Dalam sidang promosi Doktor tersebut hadir pula santri, mahasiswa Pascasarjana UIN, dosen, pengelola pendidikan Islam (Pesantren dan Madrasah) dari Lumajang, Probolinggo, Malang, para kyai, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lumajang, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Lumajang, Pengawas Madrasah Kemenag Lumajang.

Sepanjang pergelaran ujian terbuka di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, sidang kali ini merupakan sidang yang  dihadiri audiens terbanyak Ujar salah satu penguji Ibu Dr. Hj. Sutiah, M.Pd.

Saya sangat berterima kasih kepada ibu, suami, para dosen, rektor UIN dan seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang serta keluarga besar Kediri dan Jepara yang selama ini mendukung, mendoakan dan memotifasi saya sehingga saya dapat lulus S3 ini, semoga ilmu yang saya peroleh ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Lumajang khususnya bagi para santri Pondok Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang. Terang mantan Sekretaris Umum PMII Cab. Lumajang 2002-2003 tersebut.(Red)

Jurnalis Warga: Yopi Aris Widiyanto

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.