Cerita Seru Libur Sekolah, ke Goa Tetes dan Air Terjun Tumpak Sewu Semeru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Belum semua orang tahu bahwa Lumajang memiliki pesona keindahan alam yang luar biasa, bahkan warga kota Lumajang sendiri. Sebagian besar orang memilih mengisi waktu luang liburan untuk bersantai dirumah atau menghabiskan uang untuk belanja di mall.
Padahal ada tempat yang begitu indah dan sangat sayang jika dilewatkan. Saya bersama teman-teman mengisi liburan sekolah dengan mengunjungi pesona alam tepatnya ke air terjun Goa Tetes dan Tumpak Sewu Semeru.
Air terjun Goa Tetes yang berada di desa Pronojiwo dengan rute yang dilewati untuk menuju kesana masih belum begitu sulit dan masih cukup aman untuk dilewati. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk turun ke air terjun Goa Tetes.
Ketika sudah sampai salah satu teman saya yang bernama Fatika mengaku cukup deg-degan dan kaki gemetar. Namun, rasa capek terbayar puas ketika sampai di Goa Tetes.
"Jalannya turun terus,kaki jadi gemetar semua tapi terbayarkan sama beningnya air terjun goa tetes ini. ujarnya sambil memijat-mijat kaki dibawah guyuran air terjun.(22/12)
Sekitar 30 menit kami ber-enam memanjakan diri dan memanjakan mata di air terjun Goa Tetes. Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Tumpak Sewu Semeru. Disinilah tantangan dimulai. Perjalanan kesana ditempuh sekitar satu jam lebih dengan ber jalan kaki.
Kami memakan waktu yang lama karena pada saat itu kami turun melewati tebing yang dialiri air yang sangat deras. Kami berjalan dengan melatah di tebing yang curam dan licin.
Setelah sampai dibawah kami berjalan melewati dan menyeberangi sungai yang dipenuhi dengan bebatuan dan arusnya sangat deras. Setelah berjalan cukup lama. Kami bertemu lagi dengan tebing yang besar dan salah satu teman saya yang bernama Alfandi menunjukan bahwa air terjunnya berada di balik tebing. "Itu, iya dibalik tebing itu air terjunnya tuturya.
Kami segera membayar tiket untuk masuk ke Tumpak Sewu Semeru sebesar Rp.5.000. Setelah membayar kami ber 6 segera berlari kearah tebing tersebut. Dan lagi-lagi kita harus menyeberangi sungai dengan arus yang sangat deras.
Tapi kelelahan kita selama berjalan satu jam terbayarkan ketika percikan percikan air membasahi tubuh dan wajah yang sudah berkeringat dan banyak luka-luka karena jatuh. Sungguh pesona surga dikaki gunung mahameru sudah berada di depan mata. Kami ber enam tidak bisa berkata apa-apa lagi selain bersyukur bisa bertamu ke alam yang sangat indah ini.
Sekitar 30 menit kami menikmati hawa dingin karena percikan dari air terjun yang sangat deras kami memutuskan untuk pulang. Dan lagi lagi kita harus melewati tebing yang tinggi dan sangat curam. Jika salah langkah satu kali saja maka kita akan jatuh kesungai yang ada dibawah. Tapi itu tidak mengalahkan rasa bahagia telah bertamu ke surga dikaki gunung Mahameru ini.(Red)
Jurnalis pelajar : Selvi Nurhafidah SMA PGRI 01 LUMAJANG
Editor : Redaksi