Jaga Peradaban, Penggiat Sejarah Lumajang Belajar Baca Aksara Jawa Kuno di Warkop

Penulis : lumajangsatu.com -
Jaga Peradaban, Penggiat Sejarah Lumajang Belajar Baca Aksara Jawa Kuno di Warkop

Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksara Jawa Kuno merupakan aksara yang digunakan pada masa Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. Pada dewasa ini, Aksara Jawa Kuno telah lama ditinggalkan dan jarang sekali dipelajari oleh generasi muda. Berawal dari keprihatinan tersebut Sabtu (7/1/2017) Komunitas Nyalaneira yang merupakan organisasi atau wadah para Mahasiswa Jurusan Sejarah Universitas Negeri Malang (UM) yang konsen mempelajari tentang aksara Jawa Kuno. Pada kunjungannya ke Lumajang Komunitas Nyalaneira UM menggandeng Study Club Sejarah SMA Negeri 3 Lumajang (SCS SMAGA) dan Klub Tempo Doloe (KTD) SMA PGRI 1 Lumajang.

Kegiatan ini merupakan hal baru bagi kami, karena Aksara Jawa Kuno tidak diajarkan di sekolah. Oleh karena itu ketika beberapa Mahasiswa Sejarah UM mengajak mengadakan kegiatan bersama dengan SCS SMAGA dan KTD SMA PGRI, kami sangat antusias sekali serta menyambut baik tawaran tersebut, ujar Ketua Pelaksana Yopi Aris Widiyanto, M.Pd.

Kemi sangat senang dengan pelatihan aksara Jawa Kuno yang dilakukan para mahasiswa Sejarah UM karena inilah salah satu cara kita menghargai peninggalan leluhur. Harapan saya kegiatan semacam ini dapat membangkitkan semangat pelajar di Lumajang untuk menjaga dan melestarikannya karena peninggalan berupa aksara Jawa Kuno itu banyak menceritakan tentang kerajaan, nama raja-raja yang memerintah juga menceritakan kehidupan sehari-hari masyarakat di kerajaan tersebut terang guru SMAGA yang juga alumni Sejarah UM 2012 tersebut.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Warung Kembang yang diikuti kurang lebih 20 pelajar penggiat Sejarah dari SCS, KTD dan Guru Bahasa Jawa SMAGA Achmad Novian, S.Pd serta Guru Sejarah SMA PGRI Yuyun Choirotul Anis, S.Pd. Para pelajar dan guru-guru tersebut sangat antusias dalam mengikuti materi yang disampaikan oleh pemateri. Mereka sangat senang dengan kegiatan yang digagas oleh mahasiswa ini karena selain dapat ilmu baru, hal ini juga dapat menjalin tali silaturahmi antar siswa, guru dan mahasiswa.

M. Alawi Maulana ketua  SCS SMAGA mengaku senang dan mengucapkan terima kasih kepada para Mahasiswa Sejarah UM yang telah berbagi ilmunya kepada kami, karena dengan kegiatan ini kami mendapat ilmu baru tentang aksara Jawa Kuno. Saya berharap pelatihan aksara Jawa Kuno ini bisa diadakan secara rutin dan berkelanjutan.

Sementara itu Mohammad Izzuddin (Pemateri) mengungkapkan senang sekali bisa berbagi ilmu dengan adik-adik pelajar di Lumajang, sambutan mereka sangat luar biasa kepada kami terbukti dalam mengikuti materi mereka banyak yang mengajukan pertanyaan kepada saya. Mungkin bagi mereka ini merupakan hal baru sehingga menarik untuk dipelajari, kedepan Komunitas Nyalaneira juga akan mengadakan pelatihan aksara Jawa Kuno di kota-kota lainnya dan kami mengawalinya di Lumajang. alasan kami memilih kota ini karena setelah melihat di internet geliat para pelajarnya sangat luar biasa dalam menganalkan dan mencintai sejarah kotanya.

Diakhir acara ditutup dengan sharing-sharing mengenai Jurusan Sejarah UM baik tentang proses seleksi masuknya dan pengalaman kakak-kakak mahasiswa yang diperoleh saat kuliah di UM. Selain itu, juga mendapatkan masukan dari Pak Iwan pemilik Warkem agar kedepan para pelajar yang mengikuti pelatihan ini bisa mengagendakan untuk mengadakan pelatihan/kursus Aksara Jawa dan Bahasa Jawa ditempat ini dengan bimbing Guru Bahasa Jawa SMAGA nantinya pesertanya juga bisa dilibatkan teman-teman komunitas yang ada di Lumajang.(Red).

Jurnalis Warga: M. Dandy Kris Indrawan (Wakil Ketua SCS)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.

Diringkus Polres Lumajang

Pelaku Judi Online di Lumajang Mulai Karyawan Swasta Hingga Mahasiswa

Lumajang - Satreskrim Polres Lumajang terus melakukan pemberantasan aktivitas perjudian, baik itu judi online atau judi konvensional. Terbaru, Polres Lumajang mengamankan 10 orang tersangka yang terlibat dalam praktik judi online (judol). Penangkapan pelaku judi online ini merupakan bagian dari program Asta Cita, sebuah instruksi langsung dari Presiden RI untuk memberantas aktivitas ilegal yang meresahkan masyarakat.