Selamat Datang Bung..!! GSNI Adik Muda GMNI Lahir di Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Selamat Datang Bung..!! GSNI Adik Muda GMNI Lahir di Lumajang

Sukodono (lumajangsatu.com) Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) Kabupaten Lumajang, Minggu (5/3) secara resmi terbentuk dan berdiri di Balai Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupataen Lumajang. GSNI merupakan sebuah organisasi yang pro terhadap Ir. Soekarno. Tujuan didirikannya GSNI Lumajang antara lain sebagai tempat siswa berkarya, tentunya karya yang berpegang teguh pada ideologi Pancasila.

"Generasi muda kita saat ini telah mengalami penurunan perilaku baik, ini dapat terlihat dari semakin namyaknya kriminalitas yang dilakukan pelajar, penyalahgunaan narkoba dan bentuk kenakalan lain yang kian meresahkan masyarakat, sehingga disini kita menyiaptan tempat atau wadah bagi siswa untuk berkarya," ujar Ketua DPC GSNI Lumajang M. Agil Zawawi

Sementara, untuk kestrukturan GSNI dipimpin oleh Ketua Umum dengan dibantu 5 ketua bidang. Bidang tersebut yaitu Bidang Keagamaan, Bidang Sosial, Bidang Politik dan Hukum, Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, dan Bidang Pertahanan dan Keamanan. Selain itu, ada juga Sekretaris, Bendahara, dan Komisariat. Saat ini, sudah ada 30 anggota yang sudah masuk ke dalam kepengurusan DPC GSNI Lumajang yang berasal dari SMA Negeri 3 Lumaajng, SMK Negeri 1 Lumajang, dan SMK Negeri 2 Lumajang.

"Selain menguatkan struktur Cabang Lumajang, kami akan segera membentuk Komisariat - Komisariat di sekolah se-Kabupaten Lumajang. Beragam kegiatan seperti kaderisasi, pelatihan kepemimpinan, hingga apresiasi budaya dan seni juga akan kami gelar," jelasnya

Setelah peresmian dan pelantikan DPC GSNI Lumajang, kegiatan ini dilanjutkan dengan seminar kebangsaan dengan tema Menggugah Jiwa Nasionalisme Pemuda untuk Mewujudkan Persatuan Indonesia, dengan 2 pemateri yaitu Akbar Asyadul Haq tentang Nasionalisme dan Henariza Febriatmaja tentang Trisakti Soekarno.

Dalam materinya, Henariza Febriatmaja menceritakan sedikit tentang perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Di mana saat itu Ir. Soekarno menggelorakan Tri Sakti untuk memompa semangat bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang berdaulat seutuhnya.

"Berdaulat dalam politik, Berdikari secara ekonomi, dan Berkepribadian di bidang kebudayaan! Semangat Tri Sakti ini harus ditanamkan di benak generasi muda kita, agar kelak nantinya mereka mengerti dan memahami bagaimana Bung Karno telah meletakkan pondasi mental yang ampuh untuk Bangsa Indonesia," ungkap Henariza Febriatmaja

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan OSIS dan Paskib sekolah, Komunitas Lumajang, Organisasi Mahasiswa serta tokoh masyarakat dengan jumlah 40 orang. Kegiatan ini sangat meriah dan disambut sangat antusias oleh masyarakat lumajang, khususnya perwakilan dari sekolah dan komunitas. Pasalnya kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa nasionalisme kepada para Generasi Muda dan memunculkan kembali GSNI Lumajang yang dulunya telah menghilang.

Kegiatan ini sangat positif, kami sangat senang dengan pengurus DPC GSNI Lumajang yang sekarang, karena mereka telah mengembalikan kejayaan GSNI Lumajang yang dulunya tekah menghilang. Selain itu, kegiatan ini dapat menjadikan kami menjadi pribadi yang baik, cinta tanah air, dan selalu menghormati jasa para pahlawan, ujar Elsa Khisbiyatus Sadiya peserta perwakilan Forum Pemuda Lumajang (FORMULA).

Dalam sejarahnya, GSNI tidak lepas dan tidak dapat dipisahkan dari Gerakan Mahasiswa Nasinonal Indonesia (GMNI). Bahkan, bisa dibilang GSNI adalah adik muda GMNI, setelah lulus dari pelajar dan masuk kuliah mereka akan bergabung dengan GMNI.(Red)

Jurnalis pelajar : Dendy Kris

Editor : Redaksi

Pelaku Pembacokan Berhasil Diringkus

Polres Lumajang Dalami Motif Pembunuhan di Kebun Tebu Ranuyoso Lumajang

Lumajang - Tidak sampai 12 jam, Polres Lumajang berhasil meringkus meringkus pelaku pembunuhan terhadap Munaryo (48) yang terjadi di kebun tebu desa Wates Wetan, kecamatan Ranuyoso, pada Senin (25/11/2024). Pelaku yang berinisial SHR (36) ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya di desa Penawungan Kecamatan Ranuyoso. Polisi masih mendalami aksi pembunuhan tersebut.

Berasal dari 6 Kasus Narkoba dalam 14 Hari

Berbahaya, Polres Lumajang Ungkap Puluhan Ribu Butir Pil Anjing

Lumajang - Peredaran Narkoba dan obat keras berbahaya (Okerbaya) menjadi musuh bersama. Peredaran obat berbahaya tersebut tidak hanya wilayah perkotaan, tetapi juga sudah masuk ke pedesaan dengan menyasar anak muda dan juga anak-anak sekolah. Dalam upaya memberantas peredaran narkoba, Polres Lumajang berhasil mengungkap enam kasus penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang jenis Okerbaya dalam kurun waktu 14 hari, terhitung sejak tanggal 5 hingga 19 November 2024.