Buka Bersama, Ikatan Santri dan Alumni Banyuputih Kidul (IKSABA) Rapatkan Shaf

Penulis : lumajangsatu.com -
Buka Bersama, Ikatan Santri dan Alumni Banyuputih Kidul (IKSABA) Rapatkan Shaf
Ikatan santri dan alumni Banyuputih Kidul gelar buka bersama

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ikatan Santri dan Alumni Banyuputih Kidul (Iksaba) Miftahul Ulum menggelar buka bersama, Sabtu (10/06/2017). Sejumlah alumni santri Miful dari beberapa kecamatan hadir dalam kegiatan yang baru pertama kali digelar tersebut.

H. Maksum Madiari ketua Yayasan Pesantren Miftahul Ulum memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Sudah waktunya, para alumni Miful memberikan warna di Lumajang baik bidang sosial, ekonomi dan politik. 

Diakui, meski pesantren terbesar di Lumajang, namun kiprah para alumninya masih belum nampak. Dengan kegiatan ini, para alumni diharapkan bisa bangkit dan nelakukan kosolidasi alumni dan santri untuk menyamakan visi dan misi.

"Saya apresiasi kegiatan ini, sudah waktunya para alumni Miftahul Ulum bangkit dan memberikan warna di Lumajang dalam semua bidang," jelasnya.

Santri juga harus berani terjun di dunia partai politik agar bisa memperjuangkan visi misi santri serta pondok pesantren melalui pemerintahan. Di Jawa Timur, banyak pesantren yang telah menelorkan seorang pemimpin baik legislatif dan eksekutif.

Santri Miful juga harus masuk dalan organisasi kemasyarakatan seperti NU, Ansor dan lainnya. Santri tidak boleh hanya diam, namun harus bisa beriteraksi dengan masyarakat dengan jumlah yang besar.

"Sudah saatnya para santri menjadi pemimpin dan itu harus dimulai dari konsolidasi alumni," paparnya.

Modal sosial dan modal finansial harus disiapkan sejak dini oleh santri untuk bisa tampil sebagai seorang pemimpin. Ikatan Santri dan Alumni Banyuputih Kidul secara kelembagaan memang tidak boleh dibawa keranah politik, namun anggota Iksaba diperbolehkan di partai politik.

Santri harus mengambil peran dalam setiap pergantian sosial, politik dan ekonomi di Lumajang. Jangan hanya menjadi alumni pesantren besar, namun tidak bisa memberikan peran fital dalam sebuah perubahan.

Ustadz Salim Bawafi, Ketua Iksaba merasa bangga dengan alumni yang mulai bangkit untuk merapatkan barisan. Namun, yang perlu diingat apapun yang dilakukan harus dimulai dengan niat yang baik dan benar. 

Iksaba juga harus mengabdi kepada masyarakat dengan amar ma'ruf nahi mungkar. Peran-peran sosial di masyarakat para alumni Miful Bakid harus berperan aktif.

"Seperti pesan guru kita, apapun yang kita lakukan harus didasari dengan hati yang ikhlas dan niat yang baik agar hasilnya baik pula," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.