Disenggol Truck, Warga Probolinggo Kecelakaan di Jalur Sukosari-Jatiroto

Penulis : lumajangsatu.com -
Disenggol Truck, Warga Probolinggo Kecelakaan di Jalur Sukosari-Jatiroto
Korban kecelakaan di jalur Sukosari masih tegeletak di pinggir jalan

Lumjang (lumajangsatu.com) - Meski jalannya lurus dan mulus, jalur Wonorejo-Sukosari hingga Jatiroto rawan terjadi lakalantas. Baik kecelakaan tunggal hingga melibatkan banyak kendaraan sering terjadi di jalur tersebut.

Sekitar jam 13.00 wib, terjadi kecelakaan di jalur Sukosari yang melibatkan truck dan sepeda motor. Truck Nopol Z-9514-T dikemudikan oleh Sutiyono (38) warga Krajan Desa Randuagung. Sedangkan sepeda motor Nopol AG-5710-FZ yang dikemudikan oleh Ghozali (38) warga Patalan Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo.

"Tadi siang ada kecelakaan yang melibatkan truck dan sepda motor di jalur Sukosari-Jatiroto," ujar Ipda Samsul Hadi, Kani Laka Satlantas Polres Lumajang, Selasa (19/09/2017).

Kecelakaan bermula saat truck melaju ke arah barat dan hendak mendahului sepeda motor korban. Karena tidak cukup ke kanan, maka truck bersenggolan dan mengakibatkan kecelakaan dengan dua korban yang langsung dilarikan ke rumah sakit Jatiroto.

"Korabnnya dua, yakni pak Ghozali yang menyetir sepda motor dan yang dibonceng saudara Suri," jelasnya.

Meski jalan lurus dan mulus, polisi terus meminta pengguna jalan untuk selalu waspada. Disejumlah titik juga telah dipasng banner himabauan dari satlantas Polres Lumajang yang meminta pengendara selalu berhati-hati di jalan.

"Kita selalu himbau pengguna jalan agar selalu waspada. Kita juga pasang baleho himbauan di jalur rawan kecelakaan," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Berada di Zona Rawan Bencana

Lumajang Perlu Penambahan Alat Pemantau Banjir dan Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru

Lumajang - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengungkapkan bahwa penambahan alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru sangat penting untuk meningkatkan sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) di wilayah rawan bencana. Hal ini menyusul adanya kebutuhan mendesak di sejumlah wilayah yang berada di sepanjang jalur aliran lahar dingin Gunung Semeru.