Semeru Festival, Melestarikan Seni dan Budaya Suku Tengger di Kaki Gunung Semeru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Semeru Festival di Desa Ranu Pane Kecamatan Senduro berlangsung meriah, Minggu (23/09/2017). Adat, budaya dan seni warga suku Tengger ditampilkan dan membuat para pengunjung berdecak kagum. Hingga kini, kerukunan warga suku Tengger tetap terjaga meski berbeda agama.
Drs. H. As'at Malik, M.Ag, Bupati Lumjang beserta jajarannya hadir untuk mengikuti upacara adat dan arak-arakan hasil bumi. Do'a bersama digelar untuk keselamatan bangsa dan Lumajang juga dipanjatkan diacara Semeru Festival.
"Kerukunan dan toleransi ditengah perbedaan yang ada di suku Tengger harus jadi contoh untuk menjaga keutuhan NKRI," ujar As'at Malik.
Deny Rohman AP, Kepala Dinas Paruwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lumajang menyatakan Semeru Festival salah salah satu upaya melestariakan seni dan budaya Tengger. Suku Tengger sudah lama hidup disekitaran lereng gunung Semeru dengan adat dan istiadatnya.
"Semeru Festival juga puncak dari perayaan Karo, kita ingun budaya itu tetap terjaga dan lestari," paparnya.
Disamping menjaga kelestarian seni dan budaya, Semeru Festival juga bagian promosi wisata di Lumajang. Ranu Pane, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo dan pendakian Semeru menjadi salah satu tujuan wisata bagi wisatawan nusantara dan wisatawan manca negera.
"Ini bagian dari promosi wisata Lumajang. Semeru Festival akan digelar setiap tahun untuk terus mengenalkan potensi wisata dan juga mengenalkan adat, budaya dan seni suku Tengger di Desa Ranu Pane," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi