Ayo Datang ke Festival Bajir Tahu Kunir Kidul, Ada Tahu Gratis Loo..!

Penulis : lumajangsatu.com -
Ayo Datang ke Festival Bajir Tahu Kunir Kidul, Ada Tahu Gratis Loo..!
Lapangan Desa Kunir Kidul lokasi Festival Banjir Tahu

Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Detsa Kunir Kidul Kecamatan Kunir bahu membahu memperispkan festival banjir tahu. Kegiatan yang pertama kali digelar tersebut akan menampilkan pameran UMKM, penampilan kesenian dan arak-arakan gunungan yang terbuat dari ribuan tahu.

Hasyim Nawawi, Kades Kunir Kidul menyatakan acara festival banjir tahun akan digelar selama dua hari Jum'at-Sabtu 29-30 September di kapangan Kunir Kidul. Warga yang datang akan bisa menikamati olahan tahu secara gratis yang disiapkan oleh panitia.

"Ini adalah kegiatan pertama kalinya mas, semua warga yang datang akan mendapatkan tahu goreng dari panitia," ujar Hasyim, Kamis (28/09/2017).

Sejumalah kerajinan yang dibuat warga Kunir Kidul akan ditampilkan seperti anyaman bambu dan lainnya. Hasil olahan berbahan dasar tahu juga akan meramaikan bazar dalam festival banjir tahun di lapangan Kunir itu.

"Saya mengundang semua warga Lumajang dan sekitarnya untuk datang ke acara festival banjir tahu Kunir Kidul," jelasnya.

Melalaui berbagai progran, Kunir Kidul ingin menjadi desa yang mandiri dalam bidang ekonomi. Desa sudah menfasilitasi karang taruna, pelaku UMKM agar semakin banyak lapangan pekerjaan terbuka bagi warga Kunir Kidul.

"Kita ingin jadi Desa mandiri dibidang ekonomi. Kita tidak ingin ada warga Kunir Kidul yang nganggur, makanya Desa terus menfaailitasi tumbuh dan berkembangnya UMKM di Kunir Kidul," pungkasnya. (Yd/red)

Editor : Redaksi

Berada di Zona Rawan Bencana

Lumajang Perlu Penambahan Alat Pemantau Banjir dan Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru

Lumajang - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengungkapkan bahwa penambahan alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru sangat penting untuk meningkatkan sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) di wilayah rawan bencana. Hal ini menyusul adanya kebutuhan mendesak di sejumlah wilayah yang berada di sepanjang jalur aliran lahar dingin Gunung Semeru.