Dipacu Mandiri

Pasca Semeru, Pemprov Jatim Fokuskan Pemulihan Ekonomi Warga Lumajang

Penulis : -
Pasca Semeru, Pemprov Jatim Fokuskan Pemulihan Ekonomi Warga Lumajang
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Lumajang Indah Amperawati menyerahkan bantuan Alat Ekonomi Produktif (AEP) pengolahan gula kelapa kepada perwakilan warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jumat (12/12/2025)

Lumajang – Pemulihan pasca erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang tak lagi berhenti pada pembangunan jalan, jembatan, atau infrastruktur semata. Pemerintah Provinsi Jawa Timur memilih langkah yang lebih menantang: memaksa roda ekonomi warga terdampak kembali berputar agar masyarakat tidak terjebak dalam ketergantungan pascabencana.

 

Bersama Pemkab Lumajang, Pemprov Jatim menyalurkan bantuan ekonomi produktif sebagai strategi mendorong kemandirian warga yang mata pencahariannya lumpuh akibat terjangan material vulkanik. Pesannya tegas—Lumajang harus bangkit, bukan sekadar pulih.

 

Dalam kegiatan Penyerahan Alat Ekonomi Produktif Pengolah Gula Kelapa dan Penanaman Bibit Pohon, Jumat (12/12/2025), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung menyerahkan peralatan pengolahan gula kelapa dan bibit pohon kelapa. Gula kelapa dipilih karena menjadi tulang punggung ekonomi warga di wilayah terdampak erupsi Semeru.

 

“Kalau ekonominya tidak kita dorong, masyarakat akan sulit keluar dari dampak bencana. Bantuan ini bukan sekadar simbol, tapi alat agar warga kembali berdaya,” tegas Khofifah.

 

Ia menegaskan, pemulihan ekonomi merupakan kunci agar masyarakat tidak hanya selamat secara fisik, tetapi mampu kembali hidup secara produktif. Tanpa itu, bencana akan meninggalkan luka sosial dan ekonomi yang lebih panjang.

 

Bupati Lumajang Indah Amperawati, yang akrab disapa Bunda Indah, menyebut fokus pada ekonomi produktif adalah pilihan strategis. Menurutnya, erupsi Semeru telah memutus sumber penghidupan warga, dan tanpa intervensi nyata, kemiskinan berisiko semakin dalam.

 

“Kita tidak ingin masyarakat hanya menerima bantuan lalu berhenti. Mereka harus kembali bekerja, berusaha, dan mandiri,” ujar Bunda Indah.

 

Bantuan alat pengolahan gula kelapa membuka peluang peningkatan nilai tambah produk, mempercepat proses produksi, dan menekan biaya usaha warga. Sementara penanaman bibit pohon kelapa menjadi investasi jangka panjang yang kelak menopang ketahanan ekonomi desa.

 

Langkah ini menegaskan perubahan pendekatan pemerintah dalam penanganan pascabencana. Rekonstruksi fisik tetap berjalan, tetapi pemulihan ekonomi diposisikan sebagai jantung kebangkitan masyarakat. Infrastruktur dibangun, akses dibuka, dan ekonomi dipaksa bergerak kembali.

 

Bagi warga Desa Kandangan dan sekitarnya, bantuan tersebut menjadi tanda bahwa mereka tidak dibiarkan berjuang sendiri. Aktivitas ekonomi yang sempat mati suri kini mulai menggeliat, menghadirkan optimisme di tengah bayang-bayang bencana.

 

“Kalau alatnya ada, kami bisa produksi lebih banyak dan cepat. Bibit kelapa ini juga jadi harapan untuk masa depan,” ujar salah seorang penerima bantuan.

 

Pemulihan pasca erupsi Semeru di Lumajang menunjukkan bahwa bencana tidak harus berujung pada keterpurukan berkepanjangan. Dengan intervensi yang tepat, warga tidak hanya dibantu untuk bertahan, tetapi dipacu untuk bangkit lebih kuat.

 

Di Lumajang, pesan itu jelas: pascabencana bukan akhir segalanya. Ini adalah titik balik antara kembali tertinggal atau melompat menuju kemandirian (Red).

Editor : Redaksi

Solidaritas

Harjalu ke-770, Lumajang Rayakan Momen Penenang yang Penuh Makna

Lumajang — Menjelang akhir tahun, Kabupaten Lumajang kembali menggelar rangkaian peringatan Hari Jadi ke-770 dengan suasana yang lebih teduh dan sarat makna. Tahun ini, seluruh kegiatan dikemas secara edukatif, menghadirkan pelayanan publik, serta memperkuat ikatan sosial masyarakat di tengah berbagai tantangan yang dihadapi daerah.