Bravo..!! Pasukan Batalyon 527 Lumajang Tugas Jaga Perdamaian di Afrika Tengah

Penulis : lumajangsatu.com -
Bravo..!! Pasukan Batalyon 527 Lumajang Tugas Jaga Perdamaian di Afrika Tengah
Pasukan perjaga perdamaan yang akan berangkat ke Afrika Tengah sedang bersama keluarga

Lumajang (lumajangsatu.com) - Batalion 527 Lumajang dipercaya untuk mengemban tugas perdamaian PBB ke Afrika Tengah. Sebagai 298 prajurit akan bergabung dengan 468 prajurit dari jajaran Kodam V Brawijaya. Nantinya, seluruh pasukan akan dikumpulkan di Sentul-Bogor sebanyak 800 personil.

"Ini adalah tugas mulia, melakukan tugas perdamaian di Afrika Tengah yang saat ini sedang mengalami konflik multi dimensi," ujar Kolonel Inf. Bangun Nawoko, Danrem Malang, saat di markas Batalyon 527 Lumajang, Sabtu (09/12/2017).

Batalyon 527 Lumajang dianggap memiliki prestasi gemilang dalam setiap kali pengasan. Oleh sebab itu, Batalyon 527 dipercaya untuk menjaga misi perdamaan di Afrika Tengah. "Mereka akan bertugas selama satu tahun. Tugas ini sangat berat namun saya yakni pasukan akan bisa mengatasi," jelasnya.

Dalam pembekalan, Danrem Bangun Nawoko bepresan kepada para pasukan agar menjaga nama baik Indonesia. Jangan sampai berbuat kesalhan fatal, yang membuat misi perdamaan yang sangat mulia menjadi ternoda.

Para prajurit diberi waktu sekitar 30 menit untuk bersama dengan keluarga sebelum berangkat menunaikan tugas perdamaian. Tak jarang, kelurga pasukan meneteskan air mata karena akan ditinggal dalam waktu yang cukup lama di medan yang cukup berbahaya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).