As'at Malik Buka Peringatan HPN ke-70, FKWL Gelar Sarasehan Literasi Media

Penulis : lumajangsatu.com -
As'at Malik Buka Peringatan HPN ke-70, FKWL Gelar Sarasehan Literasi Media
Sarasehan Literasi Media dalam rangka HPN ke-70

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dinas Komunikasi dan Informatika bersama Forum Komunikasi Wartawan menggelar saresehan dalam menyambut Hari Pers Nasional (HPN) ke-70 2018. Kegiatan yang ditempatkan di Balai Diklat itu mengambil tema "Membanguan Sinergitas dengan Media dalam Bingkai Bingkai Profesionalisme.

As'at Malik, Bupati Lumajang membuka langsung kegiatan peringatan HPN dengan narasumber Imam Wahyudi dari komisioner Dewan Pers. Undangan berasal dari PPID, kepala sekolah, kepala UPT Pendidikan, kepala desa dan para kepala dinas di Lumajang.

"Saya ucapkan selamat HPN, semoga insan pers di Lumajang semakin profesional, bisa menyajikan informasi yang membangun serta memberatas berita hoax dan fitnah," ujar As'at Malik, Senin (05/02/2018)

Arif Ulinuha, Koordinator FKWL menyatakan kegiatan literasi media bagian dari upaya insan pers Lumajang untuk berbagai ilmu tentang media. FKWL juga ingin menghilangkan bahwa wartawan adalah biang masalah yang hanya memberitakan hal-hal negatif dan berbau kasus saja.

"Kita ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa wartawan bukan hanya mencari cari kesalahan saja. Oleh sebab itu, kita datangkan dewan pers agar bisa memberikan pencerahan kepada peserta yang hadir tentang media dan pers yang benar," paparnya.

Saiful, Kepala UPT Pendidikan Klakah menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh FKWL. Selama ini, banyak keluhan terutama dari kepala sekolah yang didatangi oleh oknum yang mengaku wartawan dan menakut-nakuti.

"Banyak keluhan dari kepala sekolah didatangi oleh oknum yang mengaku wartawan. Jika kepala sekolahnya berani pasti dilawan, tapi kalau yang takut sudah pasti jadi korban," jelasnya.

Imam Wahyudi, Komisioner Dewan Pers menyatakan jika menjadi korban oknum wartawan abal-abal jangan sungkan untuk melapor kepada polisi. Jika ada wartawan sudah menakut-nakuti, jika tidak membayar akan ditulis, maka sudah jelas bukan kerja jurnalistik.

"Itu sudah jelas pemerasan, maka laporkan polisi karena itu murni kriminalitas bukan kerja jurnalistik," pungkasnya. (Yd/red)

Editor : Redaksi

Berasal dari Pesantren

Santri Pilar Peradaban Masa Depan

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban umat manusia, munculnya setiap generasi yang berani memperjuangkan nilai-nilai luhur selalu menjadi tonggak perubahan besar. Di tengah dinamika dunia yang penuh tantangan ini, santri sebagai pewaris warisan spiritual dan intelektual Islam, memiliki misi besar: untuk membangun peradaban baru yang lebih mulia, lebih cemerlang, dan lebih berkah. Sebagai generasi yang ditempa dalam lingkungan pendidikan Islam yang penuh kedalaman, santri tidak hanya dibekali dengan ilmu agama, tetapi juga dengan tekad untuk mengarungi lautan perubahan zaman dengan bijaksana.