Semakin Cantik, Gerbang I Like Lumajang di Alun-alun Kita

Penulis : lumajangsatu.com -
Semakin Cantik, Gerbang I Like Lumajang di Alun-alun Kita
Wajah baru Alun-alun Kabupaten Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Renovasi Alun-alun Kabupaten Lumajang tiap kedua sudah selesai. Sejak hari Rabu (07/02) Alun-alun sudah dibuka untuk secara keseluruhan. Banyak wahana baru, seperti play ground, pentas seni, sarana olahraga, dan sport selfi gerbang I Like Lumajang.

Yuli Haris, Kabib Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyatakan, semua wahana sudah siap dan seijin Bupati dan Sekda sudah dibuka untuk umum. Mulai pagi hingga malam hari, banyak sekali masyarakat yang datang untuk menikmati Alun-alun.

"Saat ini Alun-alun sudah dibuka untuk umum, ada gerbang I Like Lumajang, play ground, sarana olahraga, pentas seni dan wahana lainnya. Alhamdulillah semakin cantik," jelasnya.

Untuk menjaga Alun-alun tetap terjaga, ada 21 petugas yang merawat taman, membersihkan sampah dan penjaga. Banyaknya pengunjung yang masih kurang sadar tentang kebersihan menjadi salah satu persoalan tersendiri.

"Kita siapkan sekitar 50 tempat sampah, jadi tidak ada alasan lagi pengunjung buang sampah sembarangan," paparnya.

As'at Malik, Bupati Lumajang menyatakan Alun-alun Kabupaten dibuat untuk tempat publik bersantai keluarga. Sehingga kesan Alun-alun hanya dijadikan tempat pacaran bisa hilang dan bisa menjadi tempat yang lebih bermanfaat.

"Semoga bisa menjadi tempat hiburan yang muah meriah bagi warga Lumajang dan bisa jadi tempat pertukaran ekonomi daerah," pungkasnya. (Yd/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).