Hutan Bambu, Jadi Magnet Wisata Alam Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Hutan Bambu, Jadi Magnet Wisata Alam Lumajang
Raibuan pengunjung datang ke Hutan Bambu saat libur lebaran

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hutan Bambu di Desa Sumber Mujur Kecamatan Candipuro jadi magnet berwisata saat lebaran. Dari data pengelola, mulai tanggal 15-26 Juni 2018, tercatat 28 ribu wisatawan yang datang, baik dalam atau luar Lumajang.

"Alhamdulillah mas, selama libur lebaran jumlah kunjungan diatas seribu. Bahkan saat Sabtu-Minggu kunjungan bisa lebih dari empat ribu," ujar Rudi Mulyadi, ketua Pokdarwis Hutan Bambu, Kamis (28/06/2018).

Pengunjung biasanya berkeliling hutan sambil berfoto, setelah puas baru mandi di kolam yang sudah selesai dibangun. Kolam renang ada yang khusus dewasa dan juga anak-anak, sehingga banyak orang tua yang membawa serta putra-putrinya.

"Kita akan terus kembangkan wisata Hutan Bambu sebagai wisata alam dan edukasi. Panitia juga fokus melengkapi sarana dan prasarana demi kenyamanan para pengunjung," jelasnya.

Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata menyatakan bahwa Hutan Bambu salah satu wsiata Lumajang dikelola serius oleh pihak desa. Setelah adalah kolam rengan dengan pemadangan yang sangat indah, Hutan Bambu juga mulai viral di media sosial, sehingga menarik minat pengunjung untuk datang.

"Kita berharap desa-desa yang memiliki destinasi wisata bisa dikelola dengan baik. Pihak Dinas Pariwisata akan menfasilitasi semisal pelatihan bagi pengelola dan lainnya," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).