Cerita Sukses Petani Semeru

90-an Lumajang Berjaya Sebagai Penghasil Bawang Putih Nasional

Penulis : lumajangsatu.com -
90-an Lumajang Berjaya Sebagai Penghasil Bawang Putih Nasional
Direkrur STO Holtiultura Sayuran dan Obat Kementerian RI, Dr. Tri Harto Setyanto saat memanen bawang putih di Desa Argosari Kecamatan Senduro. (foto Humas Pemkab)

Senduro (lumajangsatu.com) - Kabupaten Lumajang ditahun 97-an pernah menjadi penghasil bawang putih terproduktif se Indonesia. Dalam sekai panen bisa mencapai 20 tob per hektarnya.

Sayang, kejayaan dimasa silam itu hanya menjadi cerita dan terkuak saat Direkrur STO Holtiultura Sayuran dan Obat Kementerian RI, Dr. Tri Harto Setyanto hadir temu lapangan petani bawang bawang di Desa Argosari Kecamatan Senduro.

"Lumajang itu luar biasa untuk bawang putih," ungkapnya.

Masih kata dia, kebutuhan rata-rata nasional setiap tahunnya mencapai 500.000 ton untuk bawang putih. Selama harga bawang putih masih dibawah Rp 20.000/Kg, masyarakat tidak mempersalahkan.

"Bawang putih masih menjadi primadona dipasar dalam luar," jelasnya.

Namun, pada awal tahun 2017 bawang putih harganya pernah mencapai diatasnya Rp 50.000/Kg, dan ternyata bawang putih menjadi salah satu komponen yang berpengaruh terhadap inflasi.

Penanaman bibit dapat diatur pada musim hujan dan panennya pada musim kemarau. Sehingga produksi dan produktifitas bawang putih bisa dikembangkan lebih lanjut.

"Kita persiapkan untuk pengolahan baik bawang putih maupun kentang, karena permintaan pasar saat ini semakin meningkat," pesan Assisten Ekbang Sekda Lumajang, Agus Widarto. (hms/ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).