Wisuda IAI Syarifuddin

Prof. Ali Mudhofir : Hadapi Zaman 4G Dengan Pendidikan Berkarakter

Penulis : lumajangsatu.com -
Prof. Ali Mudhofir :  Hadapi Zaman 4G Dengan Pendidikan Berkarakter
Prosesi Wisuda IAI Syarifuddin Lumajang 2018..

Lumajang (lumajangsatu.com) - Institut agama Islam (IAI) Syarifuddin mendapatkan sambutan hangat dari guru besar universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Ali Mudhofir. Kampus berbasis pesantren merupakan perwujudan idial dalam pendidikan karakter. Guna menghadapi zaman 4.0.

Menurut Prof. Ali Mudhofir, pendidikan yang mengedepankan aspek soft skill dari pada hard skill. Karen hasil penelitian terhadap orang orang sukses di dunia, soft skill yang menentukan kesuksesan nya.

" Dari poin seratus, 80 persen soft skill menentukan kesuksesan. 20 persen, hard skill penentunya," sambutnya di depan ratusan wisudawan kampus IAI Syarifuddin, Wonorejo kecamatan Kedungjajang, Lumajang (02/12/18).

Maka konsep soft skill ini hanya ada di pesantren. Pesantren mengajarkan kegigihan, tanggung jawab, dan kejujuran. "Kampus IAI Syarifuddin telah melakukan itu, menjadi pendidikan yang berdasarkan nilai nilai pesantren," lanjutnya.

Jangan berkecil hati bagi para wisudawan. Meski kuliah di kota kecil. Ditengah era industri 4.0 ini, karekter ala pesantren ini menjadi jawabannya. "kedepan, sikap kejujuran, ketegasan, keteguhan, dan keuletan akan menjadi peluang terbesar dalam menghadapi industri generasi empat tersebut," timpalnya.

Sementara itu, wakil rektor satu, Dr. M. Mashuri, acara wisuda ini merupakan pengantar awal untuk menghadapi dunia pendidikan sebenarnya. "Dengan bekal ilmu yang telah di dapat kampus ini, para wisudawan bisa mengahadapi tantangan zaman yang makin kompleks," sambutnya.

IAI Syarifuddin telah memberikan dasar dasar keilmuan dalam mengahadapi tantangan zaman. Sehingga wisudawan siap dengan segalanya perubahan zaman kedepan. "Pendidikan berbasiskan pesantren ini menjadi salah satu kuncinya," tutupnya. (arf/ls/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.