Musisi Lokal

Banana City Rocker Grup Band Anak Muda Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Banana City Rocker Grup Band Anak Muda Lumajang
Aksi BCR saat manggung di sebuah pertunjukan musik. (foto istimewa)

Lumajang (Lumajangsatu.com) - Banana City Rocker (BCR) merupakan band yang cukup tenar dikalangan masyarakat Lumajang. Band ini di dirikan oleh Dwi Kurniawan alias Livi, berdiri pada tahun 2010.

Berdirinya band ini dikarenakan sering gonta-gantinya personel serta nama band tersebut harus juga diganti. Akhirnya livi memutuskan untuk mendirikan BCR, meskipun personelnya tidak tetap.

"BCR musik yang bergenre rock, sesuai dengan namanya yang dikhususkan untuk sebutan rocker-roker kota pisang". Ujar Livi

Seiring berjalannya waktu ternyata BCR tidak memfokuskan di satu genre saja, melainkan sekarang sudah bisa melayani request sesuai dengan permintaan masyarakat.

Adapun projek yang ada di dalam BCR seperti Namine Sae, Saestu, Riko Sinten, Nate Sambat.

"Dari keempat projek tersebut sudah memproduksi beberapa lagu, seperti lagu kota santai yang dikhususkan untuk kota Lumajang" ujar dia.

Didalam penggarapan video klip untuk projek saestu kali pertama dimainkan oleh artis RuwetTv meskipun kala itu belum berdiri RuwetTv.

"Yang bermain yaitu Coslow, Bair, Agung dan Husen. Mereka merupakan anak band" ujar pria 36 tahun itu.

Tanggal 16 Desember 2018 BCR akan kembali menghibur masyarakat Lumajang, berkolaborasi dengan Iroel Mpalz putra asli Lumajang yang merupakan jebolan pencarian bakat  Ex. The Voice Indonesia 2016. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Upaya Perangi Narkoba

BNN Kabupaten Lumajang Rilis Hasil Kinerja Tahun 2024

Lumajang - Dalam Undang-Undang 35/2009 tentang Narkotika, negara memandatkan BNN sebagai leading sector penanganan permasalahan narkotika. Terkait dengan mandat tersebut, BNN berkewajiban mengkoordinasikan seluruh elemen bangsa dari berbagai sektor tanpa terkecuali untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan narkoba. Hal ini karena karakter permasalahan narkotika yang kompleks dan multidimensional, baik dimensi kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, bahkan politik dan keamanan. Upaya penanganannya juga harus dilakukan secara komprehensif, holistik-integratif dan berkelanjutan.