Hari Raya Nyepi 2019.

Rangkaian Acara Hari Raya Nyepi 2019 yang Perlu Diketahui, Momen Sakral bagi Umat Hindu

Penulis : lumajangsatu.com -
Rangkaian Acara Hari Raya Nyepi 2019 yang Perlu Diketahui, Momen Sakral bagi Umat Hindu
Umat hindu saat melakukan ibadah di hari raya nyepi.

Lumajang (Lumajangsatu.com)- Bagi umat Hindu, Hari Raya Nyepi 2019 menjadi momen sakral yang ditunggu-tunggu.Kali ini, Hari Raya Nyepi 2019 dirayakan pada 7 Maret.

Setiap peringatan Hari Raya Nyepi, ada rangkaian acara yang dilakukan umat Hindu.Bagi umat Hindu yang merayakannya, akan melakukan Catur Brata Penyepian.

Dilansir dari beberapa sumber,  berikut ini rangkaian acara Hari Raya Nyepi sekaligus tata cara melaksanakan Catur Brata Penyepian.

1. Upacara Melasti

Upacara Melasti biasanya dilakukan tiga atau dua hari sebelum Nyepi.Berbagai sarana untuk sembahyang dari pura diarak menuju pantai atau danau.

Pemilihan tempat berupa pantai atau danau ini bukan tanpa alasan.Kedua tempat itu diyakini sebagai sumber air suci dan bisa menyucikan.

2. Upacara Buta Yadya

Setelah itu, ada pula Upacara Buta Yadya.Upacara Buta Yadya dilakukan sehari sebelum Nyepi.

Acara ini ditujukan kepada Sang Buta Raya, Buta Kala, dan Batara Kala agar tidak menganggu manusia.Kemudian, ada pula ucapara pengerupukan yang dilakukan dalam beberapa cara.

Mulai dari menyebarkan nasi tawur, mengobori rumah dan pekarangan sekaligus menyemburinya menggunakan mesiu, hingga memukul benda apa pun dan bersuara ramai untuk mengusir Buta Kala.Di Bali, umat Hindu biasa melakukan pengerupukan melalui pawai ogoh-ogoh.

Pawai ogoh-ogoh ini merupakan lambang Buta Kala yang diarak keliling kampung.

3. Nyepi

Acara puncaknya, yakni Nyepi yang dilakukan pada tahun baru pukul 06.00 hingga besok pukul 06.00.Saat melakukan Nyepi, umat Hindu tak boleh menyalakan api secara fisik, maupun menyulut api dalam diri (nafsu). Hal ini disebut Amati Geni.

Kemudian, tak boleh beraktivitas, yang disebut Amati Karya.Selain itu, tak boleh jua bepergian ke luar rumah, yang disebut Amati Lelungan.

Terkahir, tak boleh bersenang-senang atau hiburan, seperti menyalakan TV, radio, dan lain-lain, yang disebut Amati Lelanguan.

4. Ngembak Geni

Setelah Nyepi, ada acara Ngembak Geni yang dilakukan pada hari kedua tahun baru.Melalui acara ini, umat Hindu akan bersilaturahmi dengan keluarga dan tetangga.

Mereka melakukan Dharma Santi, yakni saling berkunjung satu sama lain untuk bermaaf-maafan agar menyambut tahun baru dalam keadaan hati yang suci. (Ind/red)

Editor : Redaksi

Rumah Hunian Layak dan Aman

Impian Rumah Layak Menjadi Kenyataan: Pemkab Lumajang Salurkan Bantuan Renovasi

Lumajang– Pemerintah Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), didampingi Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma dan jajaran perangkat daerah, meninjau kondisi rumah tak layak huni (RTLH) di Dusun Jaba’an, Desa Kalipenggung, Kecamatan Randuagung, Selasa (25/3/2025).  

Bulan Berkah

Bupati Lumajang Santuni Yatim dan Santri, Tekankan Pentingnya Kepedulian Sosial

Lumajang – Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menggelar acara santunan bagi anak yatim dhuafa, para da’i, dan santri penghafal Al-Qur’an di Pendopo Arya Wiraraja, Selasa (25/3/2025). Kegiatan ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap masyarakat yang membutuhkan, sekaligus upaya mendorong semangat generasi muda dalam menuntut ilmu agama.