Gunung Bromo

Dua Desa di Lumajang Mulai Rasakan Hujan Abu Vulkanik Bromo

Penulis : lumajangsatu.com -
Dua Desa di Lumajang Mulai Rasakan Hujan Abu Vulkanik Bromo
Kondisi perkebunan bawang di Desa Argosari tertutup dengan abu vulkanik gunung Bromo

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hujan abu vulkanik gunung Bromo saat ini sudah sampai di dua Desa di Lumajang. Desa Argosari dan Kandangtepus Kecamatan Senduro mulai merasakan hujan abu vulkanik Bromo.

Wawan Hadi S, Kabid Penanggulangan, Kesiapsigaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang menyatakan yang paling terdampak adalah Desa Argosari. Sebab, berbatasan langsung dengan gunung Bromo yang hingga kini masih menyemburkan abu vulkanik.

"Argosari dan Kadangtepus di Kecamatan Senduro yang mulai merasakan abu vulkanik," ujar Wawan, Rabu (27/03/2019).

Bagi warga yang akan melakukan aktifitas diluar rumah dihimbau menggunkan masker, penutup kepala dan kacamata. Sebab, abu vulkanik sangat berbahaya bagi mata dan saluran pernafasan.

BPBD juga sudah membagikan sekitar 4.500 masker kepada warga Argosari. Saat ini, informasinya dari PMI Lumajang juga menuju dua desa tersebut untuk membagikan masker.

"Kita sudah membagikan masker kepada warga dan menghimbau warga agar menggunkan masker saat keluar rumah," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.

Solidaritas

Harjalu ke-770, Lumajang Rayakan Momen Penenang yang Penuh Makna

Lumajang — Menjelang akhir tahun, Kabupaten Lumajang kembali menggelar rangkaian peringatan Hari Jadi ke-770 dengan suasana yang lebih teduh dan sarat makna. Tahun ini, seluruh kegiatan dikemas secara edukatif, menghadirkan pelayanan publik, serta memperkuat ikatan sosial masyarakat di tengah berbagai tantangan yang dihadapi daerah.