Pencuri Motor

Fatoni Membobol Motor Pakai Kunci T di Stadion Semeru

Penulis : lumajangsatu.com -
Fatoni Membobol  Motor Pakai Kunci T di Stadion Semeru
Gunakan kunci T saat mencuri motor di Dispora.

Lumajang (Lumajangsatu.com)-Pelaku tindak curanmor seakan selangkah lebih maju di depan kita. Meski udah melakukan beragam tindak pencegahan, kita masih saja kena tipu daya dari mereka.

Tidak hanya berkutat pada satu modus tertentu, kini, mereka semakin pintar dengan menggunakan beragam modus pencurian atau perampasan motor.Polres Lumajang menahan tersangka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) bernama Ahmad Fatoni dan Roni.

Dari tangan Fatoni polisi menyita barang bukti kunci T.Mereka sering menggunakan kunci T untuk melakukan aksinya khusus membuka gembok.

"Saya menggunakan kunci T untuk mengambil motor, itupun sangat mudah sekali tidak sampai satu menit" ujar Fatoni

Bisa dibilang ini modus lama yang sudah banyak diketahui banyak orang. Namun jangan anggap remeh modus yang satu ini. Pasalnya ini merupakan salah satu modus yang cukup sering dilakukan oleh para pelaku.

"Seusai motor sudah bisa dikendarai, kamipun langsung kabur" tandasnya.(Ind/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).