Abdul Karim Tokoh Penggerak (2)

Tumpak Sewu Lumajang Dikenal Dunia Berkat Dukungan Banyak Pihak

Penulis : lumajangsatu.com -
Tumpak Sewu Lumajang Dikenal Dunia Berkat Dukungan Banyak Pihak
Air Terjun Tumpah Sewu. ( sumber : akun FB abdul karim tumpak sewu).

Lumajang (lumajangsatu.com) - Semangat Abdul Karim (42) pemuda Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo untuk mengenalkan potensi wisatanya bisa diibaratkan bara lava Semeru. Tidak pernah padam dan terus bergerak mulai awal hingga kini.

Dari tidak tahu tentang kepariwisataan kini mulai paham. Bahkan, ilmu yang didapat ditularkan ke pemuda dan warga setempat.

"Kalau dapat ilmu ditularkan pada warga dan teman-teman penggerak Air Terjun Tumpak Sewu. ," ujar Bang Dul.

Masih kata dia, jika ada pelatihan dari pemerintah khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan selalu bergantian oleh para pemuda yang terlibat. Sehingga ilmu tidak boleh diambil sendiri.

BAC A JUGA : Abdul Karim Bawa Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang Dikenal Dunia

"Meski awalnya disangka, saya serakah waktu itu. Lha wong dulu, bentar-bentar cari saya," ceritanya.

Namun, dengan keuletan dan tidak mau mendengarkan cap atau merk. Karim terus bergerak bersama warga yang ingin menjadikan Tumpak Sewu dikunjungi wisatawan asing.

"Saya ini modalnya hanya berani dan siap diberi ilmu," ungkap pria yang dulu pernah merantau ke Jakarta.

Dul Karim juga tidak ingin mengkhianati perjuangan warga yang merelakan lahannya untuk kemajuan Tumpak Sewu menjadi kunjungan wisatawan. Selain itu, dirinya tak ingin pengunjung kecewa.

"Kami harus tersenyum, meski ada kritik dan saran. Melalui kritikan kita berbenah," paparnya.

Dikenalnya Tumpak Sewu berkat perjuangan warga Sidomulyo, terkhusus daerah sekitar Air Terjun. Kemudian para pengunjung yang tak henti mempromosikan melalui unggahan foto dan testimoni.

"Saya juga ucapkan banyak terima kasih ke rekan jurnalis dan pemerintah Lumajang, khususnya Disparbud," ungkapnya.

Wisata Berbasis Masyarakat Air Terjun Tumpak Sewu terus berbenah dan melayani pengunjung untuk bisa menikamati panorama, hasil bumi dan kulinernya. I Like Lumajang. (ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasienĀ  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.