Gaya Hidup

Meriah, Ribuan Warga Lumajang Padati Rute Parade Drum Band Harjalu 758

Lumajang(lumajangsatu.com)- Parade Drum Band memepringati Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-758 berlasbngung dengan meriah. Ribuan warga memadati sepanjang jalur yang menjadi rute parade Drum Band dari alun-alun utara hingga finish di Satdion Semeru sebelah barat. Sebanyak 40 Grup Drum Band dari tingkat sekolah MI/SD, MTs/SMP ikut ambil bagian memerihakan acara Harjalu 758. Baupti Lumajang Sajahrazad Masdar memebuka langsung parade Drum Band yang dimulai dengan atraksi dari Grup Dramben Wira Bhakti Pemkab Lumajang. Sementar itu, wakil Bupati Lumajang As’at Malik memebrikan sambutan sebelum parade Drum Band dimulai. "Mewaki bupati Lumajang saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang ikut ambil bagian dalam memperingati Harjalu 758," ujar wabup seblum acara dimulai, Kamis (12/11/2013). Tema Harjalu Lumajang untuk semua diharapkan seluruh rakyat Lumajang bisa menikamti semua rankaian perayaan Harjalu. Disamping itu, semakin tuanya umur Lumajang diharapakan warganya juga akan semakin sejahtera dan bermartabat. "Semoga anak-anak kita yang ikut dalam parde Drum Band menjadi anak-anak yang sukses dunia akhirat, warga Lumajang akan menjadi masyarakat yang sejahtera dan bermartabat," paparnya wakil bupati yang berlatar kyai itu.(Yd/red)

Surat Facebook Untuk Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Yang Terhormat

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kepada Yth: Bapak Bupati dan Wakil Bupati Lumajang dan jajarannya, Salam Lumajang, Sebelumnya saya tidak tahu harus mengirim tulisan ini kemana, tapi setelah saya fikir, mungkin melalui group ini (grup media sosial facebok dengan nama Lumajang), tulisan ini bisa mewakili. Saya sebagai rakyat biasa, tidak meminta apapun dari para penguasa, saat ini, saya hanya memohon kepada beliau-beliau agar memperbaiki jalan raya sepanjang Tempeh hingga Lumajang. Saya tahu, anda semua tidak tuli apalagi buta, tapi kenapa hingga detik ini belum ada perbaikan yang signifikan ( jangan hanya di tembel). Solusinya adalah Memperbaiki dengan total jalan dengan aspal yang bermutu tinggi.biar tidak cepat rusak. Kepada bapak wakil bupati yang juga kyai, ngapunten, saya sebagai seorang santri yang sudah hampir 1 tahun mengenyam dunia pesantren masih sedikit ingat hadits nabi:  كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته.. الوعد دين. Bukan maksud hamba untuk mengingatkan seorang kyai, karena itu tidak pantas bagi seorang santri, tapi apalah daya, seharusnya njenengan berani menyuarakan kebenaran QULIL HAQQO WALAU KAANA MURRON. Mudah-mudahan Allah menunjukkan jalan yang benar kepada para pemimpin Lumajang. Ttd: Abdurrosyid,M.Pd (Pulo-Tempeh) Jika kita baca dan cermati isi surat dan curahan hati rakyat Lumajang melalui media sosial Facebook, mereka tidak mau tahu menahu apakah jalan yang rusak masuk jalan Kabupaten atau jalan Amerika Serikat, yang mereka tahu adalah mengutarakan isi hatinya kepada pemimimpin yang paling dekat dengan mereka (Kepala Desa, Pak Camat, Pak Bupati Dll) untuk bisa menyampaikan apa yang menjadi harapan masyarakat. (Yd/red)

Hiburan Malam Mulai Ramai, Pemerintah Harus Tegas Legalkan Atau Bubarkan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kunjungan kerja yang dilakukan oleh DPRD Lumajang ke Kabupaten Mojokerto juga dimanfaatkan untuk mencari formula tentang cara optimalisai pendapatan daerah dari sektor hiburan. Sebab di Lumajang hiburan malam sudah banyak tumbuh dan harus ada kontribusi bagai daerah. "Hiburan malam mulai banyak, kita punya Setia Kawan, Enjoy dan Maharaja, kalau dimaksimalkan akan bisa menambah PAD Pemerintah," ujar Achmad Jauhari Wakil Ketua DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Selasa (10/12/2013). Pemerintah juga diminta tegas mengambil kebijakan dengan melakukan legalisasi tempat-tempat hiburan, sehingga bisa ditarik pajaknya. Selama ini, pajak hiburan tidak ditarik karena belum legal namun kegaitan hiburan setiap malamnya terus berjalan. "Pemerintah selama ini tidak menarik karena belum legal, kalau begitu segera dilealkan jangan dibiarkan begitu saja tanpa ada kontribusi," jelas legislator PKB itu. Dari hasil kunjunga dibeberpa daerah, tempat hiburan malam sudah berijian dan bisa dipungut pajak. Pemerintah kata Jauhrai tidak perlu berbicara masalah halal dan haram. Namun, harus ada ketegasan dari pemerintah tentang adanya tempat-tenpat hiburan tersubut. "Kta tidak perlu berbicara halal dan haram, kita bicara tentang kontek penyelenggaraan pemrintahan daerah," tegasnya. Jika memang hiburan malam diperbolehkan maka harus segera dilegalkan dan dipungut pajak. Jika memang Pemerintah tidak mengehendaki adanya hiburan malam maka harus segera dibubarkan dan jangan dibiarkan. "Kalau boleh segera dilegalkan, jika tidak segera dibubarkan jangan dibiarkan," pungkasnya.(Yd/red)

Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Tunjung Gucialit Urunan Beli Material

Lumajang(lumajangsatu.com)- Tak kunjung ada respon dari Pemerintah Lumajang, puluhan warga desa Tunjung Kecamatan Gucialit bersama Babinsa setempat memperbaiki jalan poros desa yang rusak parah. Padahal, warga mengaku sudah mengusulkan kepada pemerintah agar jalur tersebut segera diperbaiki karena menjadi jalur alternatif anak sekolah menuju tempat belajarnya. "Kita sudah usulkan kepada pemerintah, namun tidak kunjung ada respon, akhirnya kita urunan untuk membeli material dan gotong royong merabat jalan desa Tunjung," ujar Edi Purwanto plt Sekdes desa Tunjung Kecamatan Gucialit kepada lumajangsatu.com, Minggu (08/11/2013). Menurutnnya, kondisi jalan sungguh sangat parah dan memebuat desa Tunjung seakan-akan terisolir dengan desa yang lainnya, khususnya dengan akses kecamatan Gucialit. Jalan menuju desa Kertowono (jalur barat) kondisinya sudah hancur, sedangkan jalur timur menuju kota Lumajang atau Gucialit kondisinya tidak jauh berbeda dengan jalur barat. "Dua jalur yang menghubungkan desa Tunjung ke desa Ketowono dan Kecamatan Gucialit sudah sangat hancur, aspalnya sudah hilang, tinggal bebatuan seperti makadam namun bercampur dengan lumpur yang licin saat turun hujan," tambahnya. Warga yang ingin menuju kota Lumajang jika tidak ingin melintasi jalur yang harcur tersebut harus memutar lewat jalur desa Jeruk tembus Kecamatan Klakah atau melewati jalur desa Bence tembus ke Kecamatan Kedungjajang. Jika ingin ke Gucialit maka warga tidak memiliki jalur yang lain selain melewati jalur yang sudah sangat rusak parah itu. "Kalau ingin melewati jalan yang lebih enak harus memutar lewat Klakah atau Kedungjajang," tambahnya. Warga dengan dana swadaya karena sudah tidak sabar menunggu janaji dari pemerintah untuk memperbaiki, segera merabat dua jalur yang rusak dan menejadi akses penting bagi warga desa Tunjung. Salah satu jalur yang dirabat adalah jalur desa Tunjung hingga desa Bence untuk mempermudah anak-anak sekolah menuju SLTP 2 Gucialit. "Kita merabat dua jalur yang sangat strategis bagi warga Tunjung dan anak-anak sekolah, dana yang terkumpul sekitar 15 juta rupiah," pungkasnya.(Yd/red)

Takut Dianggap Lakukan Pungli, Kepala KUA Stop Pencatatan Nikah Diluar Kantor

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ditangkapanya salah satu kepala KUA di Kabupaten Kediri atas tuduhan menerima gratifikasi alias melakukan pungli, mulai direspon oleh rekan sejawat para kepala KUA se-Jawa Timur. Sesuai hasil pertemuan di Jatim, para kepala KUA akhirnnya bersepakat untuk semetara tidak melayani pencatan nikah di luar kantor KUA setempat. "Menerima amplop saat mencatat nikah diluar kantor dianggap gratifikasi sehingga ada salah satu penghulu di Kediri ditangkap," ujar Drs. H. Junaidi kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Lumajang kepada lumajangsatu.com, sabtu (08/11/2013). Menurutnya, sesuai Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2007 Pasal 21 Ayat 2 menyebutkan pencatan nikah diluar kantor KUA diperbolehkan atas permintaan mempelai atau keluarga dan atas persetujuan dari kepala KUA. Yang menjadi persoalan sebenarnya tentang tarif yang harus dikeluarkan oleh calon mempelai jika meminta pencatan nikah dilakukan diluar kantor. Sebab, tidak ada klausul atau surat edaran yang menyebutkan nominal pasti pencatan diluar kantor, berbeda dengan pencatatan yang dilakukan di KUA yang sudah jelas Rp 30.000. "Teman-teman Kepala KUA sebenarnya bisa menyikapi dengan bijak, karena sesuai dengan PMA Nomor 11 Tahun 2007 Pasal 21 Ayat 2, pencatatan nikah bisa dilakukan diluar kantor atas permohonan calaon mempelai atau keluarga dan persetujuan kepala KUA," terangnya. Jika melakukan pencatatan diluar kantor, seharusnya diperjelas ada tambahan biaya sebagai konsekwesni petugas pencatat datang ketenpat mempelai. Tentunya dengan mempertimabangkan jauh-dekat, kondisi medan dan kondisi cuaca. Sehingga timbul kesepakatan yang tidak tertulis dengan pencatat dan pengantin atau keluarga pengantin. "Kalau mencatat diluar kantor konsekwesinya harus difahami oleh mempelai atau kelurga mempeleai," paparanya. Dari pantauan selama ini, di Kabupaten Lumajang pencatatan nikah rata-rata dilakukan diluar kantor, dengan cara petugas pencatat nikah mendatangi rumah calon mempelai. Harga yang harus dibayarkan oleh calon penganten juga brefariasi, mulai dari Rp 350.000 hingga 450.000. Bahkan, terkadang ada yang tembus sampai Rp 500.000 namun tidak begitu banyak.(Yd/red)

Gerakan Melalui Facebook, Pemuda Lumajang Ajak Tanami Pisang Jalan Rusak

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kerusakan infrastruktur jalan mulai dari Kecamatan Pasirian, Tempeh, Sumbersuko, Lumajang hingga Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang membuat gerah warga Lumajang. Melalui media sosial Facebook, sejumlah pemuda Lumajang mulai melakukan rencana gerakan untuk melakukan aksi penghijauan secara masif di jalan-jalan Lumajang. Disebuah media komunikasi sosial Grup Facebook Lumajang yang jumlah anggotanya 7.980 akun, mulai bergulir rencana dan ajakan untuk melakukan sebuah gerakan untuk melakukan penanaman pohon pisang sepanjang jalan yang rusak. Hal itu sebagai bentuk protes karena jalan Provinsi yang menghubungkan kabupaten Lumajang dan malang itu selama 2 bulan terkahir sejak turun hujan sangat rusak parah. Salah satu akun facebook yang bernama Ainun Yaqin membuat status:  "Tmen sya yg geram dg kerusakan jalan di Lumajang nantang bkin spanduk "Boikot Dump Truck masuk Lumajang, klo maksa BAKAR SAJA!!" Monggo Cak-Yuk, ditunggu responya .." Hingga Senin (02/11/2013) status tersebut telah mendapatkan respon 207 komentar. Dalam komentar dibicarakan untuk menentukan waktu berkumpul bagi para anggota Grup Facebook Lumajang. Para pemuda yang rata-rata asli Lumajang akan membicarakan kegiatan aksi penghijauan sepanjang jalan Pasirian Hingga Sukodono. "sip...semga dengan kumpulx teman2 di grup ini bisa sdkit ada pergerakn untk lumajang?," komentar akun Irawan Bocah Gucialit. Dalam komentar yang lain, kondisi jalan yang berlubang dan rusak parah tinggal menunggu waktu untuk menelan korban jiwa. Sebab, jaka pengendara terperosok kelobang pasti akan terjatuh, jika tidak beruntung akan dilindas dengan mobil-mobil besar pengangangkut pasir yang setiap hari lalu lalang.(Yd/red)

Touring Wisata Harjalu 758 Pemuda Pancasila, Digembosi Pemkab Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) 758 yang mengambil tema Lumajang untuk semua mendapat sambutan hangat dari warga Lumajang. Sejumlah ormas, salah satunya ormas Pemuda Pancasila (PP) ikut memeriahkan kegiatan Harjalu dengan menggelar Touring Wisata Pemuda Pancasila Tertib Lalu Lintas 2013, hari Minggu (01/11) Achmad Nur Huda, ketua MPC Pemuda Panbcasila Kabupaten Lumajang menyatakan, pelaksanaan Touring berjalan dengan baik dan lancar. Para pesrta sangat antusias dari start hingga finis tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan. "Alhamdulillah, selama pelaksanaan Touring dari awal hingga akhir tidak terjadi hal yang tidak diiginkan," papar Gus Maman, panggilan akrabnya, Senin (02/11/2013). Namun, panitia sangat kecewa karena ada upaya pemboikotan secara masif dari Pemkab Lumajang. Pasalnya, PP awalnya ingin menggelar kegiatan tesebut dalam agenda peringatan harlah PP. Karena berdekatan dengan Harjalu, maka hasil koordinasi dengan pemkab maka acara diundur hingga 1 Desmebre. Akan tetapi, tiba-tiba keluar surat dari Pemkab, yang melarang pejabat SKPD hingga tingkat desa ikut touring jika panitia menarik biaya dalam kegiatan. "Tiba-tiba keluar surat yang ditanda tangai Sekda, yang isinya agar panitia tidak memungut biaya kepada pesreta, jika tetap melakukan maka akan dicoret daroi agenda peringatan harjalu 758," terangnya. Tak hanya itu saja, proses penggembosan kegiatan bergulir dengan munculnya tudingan bahwa panitia mulai mencari untung dengan kegiatan tersbut. Padahal, panitia hanya ingin ikut memeriahkan kegiatan Harjalu. Uang pendaftaran sebesar 100 ribu rupiah akan kembali lagi kepada peserta yang berupa asuransi, doorpres serta hadiah utama satu sepeda motor Honda vorza dan sepeda motor metik Honda Beat. "Ini murni kegitan PP, hadiah yang kita siapkan sangat besar diambilkan darai pendaftaran para peserta, karena penitia tidak mungkin menanggung semua," terangnya. Jika alasan pelarangan pemungutan uang pada peserta karena kegiatan Harjalu dari rakyat untuk rakyat, maka seluruh kegiatan yang masuk dalam agenda Harjalu 758 harus digratiskan dan tidak boleh ada tarikan, baik tiket untuk peserta maupun tiket untuk penonton. Namun, panitia Harjalu 758 harus memberikan solusi dengan berani menanggung segala bentuk operasinal dari panitia kegiatan. "Kalau memang demikian, maka selruh kegitan yang masuk dalam harjalu 758 harus gratis tanpa terkecuali. Namun, panitia Hrjalu harus memberikan solusi untuk bisa menanggung operasinal kegiatan, kita tidak ingin ada korban lagi setelah kegiatan PP," pungkasnya.(Yd/red)

Festival Jharan Kencak Harjalu 758 Meriah, Seniman Minta Segera Dipatenkan

Lumjang(lumajangsatu.com)- Mengawali pembukaan rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) 758 Minggu (01/11), festival jharan kencak berlangsung meriah dan mendapat antusias dari ribuan warga Lumajang. A’ak Abdullah Alkudus, Ketua Paguyuban jharan kencak menyatkan, besarnya minat masyarakat untuk melihat festival menunjukkan bahwa jharan kencak sudah sangat layak untuk menjadi ikon kesenian Lumajang. "Alhamdulillah festival jharan kencak berlangsung sangat meriah, bahkan sepanjang jalan dipadati dengan warga, ini menunjukkan bahwa jharan kencak layak untuk jadi ikon kesenian asli Lumajang," ujar A'ak, Senin (02/11/2013). Sebagai ketua paguyuban yang membawa aspirasi dari para anggotanya, Ia berharap agar pemerintah segera mematenkan jharan kencak sebagai kesenian asli Lumajang. Dismaping itu, setiap tanggal 1 Desember, ditetapkan sebagai hari pelaksanaan festival jharan kencak, sehingga semua orang bisa mengerti jika setiap 1 Desember di Lumajang ada festival jharan kencak. "Yang pertama kita minta agar jharan kencak segera dipatenkan dan 1 Desember ditetapkan sebagai pelaksanaan festival setiap tahunya," paparnya. A’ak juga berharap kepada Pemerintah, agar memberikan perhatian yang lebih kepada para seniman jharan kencak yanga ada. Perhatian tersebut bisa melalui pembinaan, pelatihan dan lainnya. Sebab, masih banyak para seniman jharan kencak yang masih hidup dibawah garis kemiskian. "Dengan perthatian yang lebih diharapkan para seniman bisa memeiliki peralatan sendiri dan juga bisa memiliki kuda sendiri," pungkasnya.(Yd/red)

Wartawan Pertanyakan Transparansi Pihak Ketiga dan Anggaran Harjalu 758

Lumajang(lumajangsatu.com)- Guna mempublikasikan kegiatan Harjalu 758, bagian Humas Pemkab menggelar rilis dan membagikan jadwal kegiatan Harjalu, Jum'at (29/11/2013). Sejumlah awak media yang hadir dalam acara tersebut memberikan masukan, agar kegiatan Harjalu tidak terpusat pada kegiatan hura-hura saja, namun dibarengi dengan kegiatan bakti sosial. "Saya tidak melihat ada kegiatan bakti sosial dalam jadwal acara Harjalu kali ini," ujar Agus Sucipto, wartwan Taruna News. Ia juga menanyakan transparansi anggaran Harjalu, yang tentunya sangat besar. Meski tidak menggunakan dana APBD Lumajang, namun harus ada transparansi dari pihak ketiga yang memberikan sumbangan. Sehingga diketahui berapa jumlah dana yang terkumpul dan pihak ketiga mana saja yang peduli dengan kegitan Harjalu. "Kita juga minta panitia transparan dengan dana Harjalu dan para pihak yang berperan mensukseskan Harjalu 758,"paparnya. Masukan dan saran dari sejumlah rekan-rekan Jurnalis langsung ditanggapi oleh sekretaris Harjalu 758. Menurutnya, dalam setiap kegiatan Harjalu, panitia telah berupaya untuk memberikan laporan tentang kegiatan dan sumber dana yang dihasilkan.  "Kita telah memasang baleho yang menyampaikan jumlah dana yang terkumpul dan dialokasiakn untuk kegiatan apa saja, panitia juga memberikan laporan pertanggung jawaban kepada pihak ketiga yang telah memberikan bantuan untuk suksesnya kegitan Harjalu," terang Agung Hendra. Sedangkan untuk kegiatan bakti sosial, pada Harjalu kali ini juga dilakukan namun memang tidak dipublikasikan dalam jadwal yang disebarkan. kegiatan Sambang desa Ranu Pane, salah satu agenda kegiatannya juga ada pemberian bantuan kepada warga sekitar. "Ada sambang desa, yang kegitannya juga ada bantuan untuk masyarakat sekitar," pungkasnya.(Yd/red)

Lumajang Fair dan Pesta Kembang Api Meriahkan Harjalu 758 Tahun

Lumajang(lumajangsatu.com)- Peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke 758 Tahun, akan dimeriahkan dengan 27 aitem kegiatan. Agung Hendra Sekretaris Panitia Harjalu 758 menyatakan, peringatan Harjalu pada tahun 2013 mengambil tema "Lumajang Untuk Semua". "Dengan tema tersebut, diharapkan masyarakat Lumajang akan semakin kreatif, bersatu untuk bersama-sama membangun Lumajang," ujar Agung saat acara rilis dengan para wartawan di Pemkab Lumajang, Jum'at (29/11/2013). Pada kegitan kali ini kata AGung, seluruh unsur masyarakat dilibatkan untuk memeriahkan Harjalu 758. Sementara untuk kegiatan inti Harjalu 758 adalah ziarah makam situs Biting pada tanggal 14 Desember jam 7 pagi, kemudian acara prosesi di Alun-alun pada Tanggal 15 Desember, yang bertepatan dengan Hari Jadi Lumajang. "Acara intinya ada dua, yakni ziarah makam biting pada tanggal 14 jam 7 pagi dan tanggal 15 akan dilakukan prosesi dari puncak peringatan Harjalu," terangnya. Guna memenuhi aspirasi masyarakat, pada Harjalu kali ini juga dimeriahkan dengan Lumajang Fair dan pesta kembang api yang ditempatkan pada rangkaian penutup harjalu. Sedangkan pembukaan Harjalu akan dimeriahkan festival jharan kencak, yang dikuti 200 kelompok Jharan Kencak. "Kita juga memenuhi harapan masyarakat, agar ada Lumajang Fair dan pesta kembang api," pungkasnya.(Yd/red)