Lumajang(lumajangsatu.com)- Merasa dirugikan karena tidak bisa menambang pasir galian C di sungai Leprak Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Soeyono warga Perum Sukodono Permai Jl. Kesmek Melaporkan Jamal Abdul Al Katiri kepada Polisi, Senin (15/09/2014).
Hukum Dan Kriminal
Polsek Gucialit Ringkus Maling Sapi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Maraknya pencurian hewan ternak sapi di lumajang, membuat aparat keamanan gerah. Pasca penangkapan Yanto beberapa pekan lalu. Polsek Gucialit Kembali meringkus rekannya, yakni Muhammad Hasan (28) warga desa krasak Kecamatan Gucialit. Hasan ini tak lain adalah rekan yanto yang tertangkap jajaran Reskrim Polres Lumajang, beberapa pekan yang lalu. Hasan di tangkap di rumah istrinnya di Desa Bantaran Kecamatan Kedungjajang malam tadi. Menurut Kanit Reskrim Polsek Gucialit AIPTU SUNARYO, Mengatakan, tersangka sempat berusaha melarikan diri lewat atap rumahnya. namun tersangka berhasil di taklukkan dengan timah panas polsek setempat. Tersangka sempat kabur lewat atap rumah mas, namun masih bisa kita atasi, paparnya pada sejumlah wartawan, Senin (15/09/2014). Dari hasil penyidikan polisi, pelaku pencurian hewan ternak sapi ini berjumlah 6 orang dengan dengan 12 TKP yakni di Desa Kertowono dan Tunjung. Sementara keempat tersangka lainnya masih dalam pengejaran polisi. Tinggal empat orang yang masih buron, tambahnya. Akibat perbuatannya itu, Hasan kini mendekam disel tahanan Polsek Gucialit, dan akan dijerat dengan pasal 363 tentang pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.(Mad/red)
Bayi Perempuan Dibuang Didepan Pasar Sukodono Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Seorang bayi perempuan yang masih melekat tali pusarnya di buang oleh seorang perempuan yang diduga sebagai ibunya di depan pasar Sukodono, Lumajang. Pada hari Jum'at (12/9) sekitar 20.00 wib seorang ibu menitipkan bayinya kepada Solehati Warga Tompokersan, namun saat ditunggu hingga lama perempuan tersebut tidak kunjung datang. "Kita tadi malam langsung melakuan oleh TKP dengan memintai keterangan sejumlah sakti ditempat pembuangan bayi," ujar Iptu Hery Sugiono Kasatreskrim Polres Lumajang kepada sejumlah wartawan, Sabtu (13/09/2014). Menurut pengakuan Saski kata Hary, saat saksi berhenti di depan pasar Sukodono, tiba-tiba didatangi seorang perempuan yang menangis dan sedang menggendong seorang bayi. Kemudian perempuan tersebut menitipkan bayi kepada saksi yang dibalut dengan selimut warna Hijau kuning dan 1 botol susu. "Setelah menitipkan bayi itu, perempuan tersebut langsung pergi dengan menaiki kendaraan jenis Carry warna gelap menuju ke arah utara," jelas Hery. Saat ini bayi malang itu dalam perawatan di RS Bhayangkara Lumajang. Polisi masih melakukan perburuan perempuan yang tega menelantarkan bayi malang tersbut. "Kita terus cari perempuan itu," Pungkasnya.(Yd/red)
Kapolres Lumajang Minta Kasatreskrim Yang Baru Tuntaskan Kasus Pasir
Lumajang(lumajangstau.com)- Sejak tanggal 12 September 2014, Iptu Heri Sugiono resmi menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Lumajang, menggantikan AKP Kusmindar yang saat ini menjabat sebagai Kabag Hukum Polres. Acara sertijab digelar dihalaman mapolres Lumajang, Jum'at (12/09/2014). kapolres Lumajang AKBP Singgamata SIK meminta dengan pergantian kasatreskrim yang baru akan semakin meningkatkan kualitas pelayanan polisi kepada masyarkat. Reskrim Polres diharapkan tidak akan menjadi ajang pungutan kepada masyarakat. "Kita ingin penegakan hukum di reskrim murni penegekan hukum," terang Kapolres kepada sejumlah wartawan. Kasat yang baru diharapakan juga bisa menjawab keraguan masyarakat terhadap kinerja polisi atas pengungkapan kasus-kasus kriminal di Lumajang. Bahkan, Kapolres juga meminta kepada kasat yang baru agar menuntaskan kasus pasir besi yang ditangani oleh Polisi. "Dengan kasat yang baru ini kita akan panggil paksa bos Viktori yang sudah magkir dari panggilan," terangnya. Kapolres akan membentuk tim untuk melakukan penjemputan paksa kepada bos viktori. Sebab, sudah beberapa kali yang bersangkutan mangkir dari panggilan tanpa alasan yang jelas.(Yd/red)
Ingin Foya-Foya, Dua Pelajar di Lumajang Nekat Curi Motor
Lumajang(lumajangsatu.com) - Dua orang pelajar dengan inisial A-R (14), dan S-S (16) tertangkap tangan saat mencuri sepeda motor milik Slamet Riyadi (38) warga Desa Krai, di area persawahan Desa Munder Kecamatan Yosowilangun Lumajang, Rabu (10/09). Pasalnya kedua pelajar tersebut mencuri karena ingin berfoya-foya bersama teman-temannya. Dalam melakukan aksinya, pelajar tersebut tidak berdua saja, melainkan bersama kedua temannya yang tidak lulus sekolah, yakni H-K (17) dan D-Y (15). Dari tangan tersangka polisi berhasil mengamankan satu unit sepeda motor dengan NoPol DK 5364 QY. “Setelah mengetahui sepeda korban hilang, Slamet langsung berteriak Maling dan menelpon kami mas," Papar AKP Budi Setiyono Kapolsek Yosowilangun saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kamis (11/09/2014). Kepada Polisi, tersangka mengaku telah mencuri Sepeda motor sebanyak 13 TKP, dengan tempat yang berbeda. Yakni 10 kali di Yosowilangun, 2 Kali di Kunir, dan 1 kali di Tekung. "Dari pengakuan tersangka, mereka telah berulang kali mencuri sepeda motor mas," tambahnya. Saat ini polisi terus melakukan pengembangan penyelidikan terhadap tersangka. Akibat perbuatannya itu, keempat tersangka akan dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian, dengan ancaman maksimal delapan tahun penjara. (Mad/Red)
Di Lumajang Obat Batuk Komik Dijadikan Untuk Teler Oleh Para Pemuda
Lumajang(lumajangsatu.com)- Perilaku meyimpang dari para anak muda semakin hari semakin menghawatirkan. Jika ingin teler, dulunya biasanya menggunakan pil dektro saat ini beralih menggunakan obat batuk jenis Komik. "Jika dikonsumsi melebihi dosis yang telah dianjurkan, obat batuk Komik bisa membuat yang minum teler," ujar AKP Amin Sujandono, KAsat Reskoba Polres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Rabu (10/09/2014). Bila obat Komik diminum sampai 10 hingga 15 bungkus, maka yang meminum akan teler seperti orang yang mengkonsumsi pil dektro. Sebab, dalam obat batuk tersebut mengandung zat-zat yang memabokkan bila diminuam dalam dosis besar. Untuk itu, pihaknya akan koordinasi dengan pihak dinas kesehatan untuk melakukan pengawasan terhadap penjualan Komik. Jika ada anak muda yang membeli obat Komik dalam jumlah yang tidak wajar maka perlu untuk dicurigai. "Jika ada yang beli dalam jumlah besar, kami minta untuk ditanyakan untuk apa, jika perlu catat identitasnya dan lapaorkan kepada polisi," jelasnya. Lebih lanjut Amin menuturkan, untuk di Lumajang kasus teler menggunakan obat batuk sudah sangat banyak. Bahkan, setiap malam minggu disejumlah tempat yang dijadikan gerombolan anak muda biasanya banyak berserakan bungkus obat batuk Komik. "Kasus di Lumajang banyak, bahkan kalau minggu pagi di tempat-tempat nongkrong anak muda banyak berserakan bungkus Komik," pungkasnya.(Yd/red)
Edarkan Pil Koplo Jenis Dekstro, Kuli Bangunan di Ciduk Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sat Reskoba Polres Lumajang, berhasil menangkap Andi (29) karena kedapatan menjual dan mengedarkan pil Koplo jenis Dekstro kepada Pemuda, di Jalan Lintas Timur Lumajang. Pemuda asal Desa Boreng Kecamatan Sukodono Lumajang, ini harus mendekan di Sel Tahanan Polres Lumajang, setelah tertaangkap tangan mengedarkan Pil Koplo Jenis Dekstro. Menurut AKP Amin Sudjandono, Kasat Reskoba Polres Lumajang, mengatakan, andi ini sudah menjadi Target Operasi (TO) sejak beberapa bulan yang lalu. "Tersangka ini sebenarnya sudah menjadi TO kami," ujarnya pada sejumlah wartawan, Selasa (09/09/2014). Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan ribuan butir Pil Koplo jenis Dekstro siap edar dan uang tunai sebesar Rp.300.000,-. Kepada Polisi, tersangka mengaku, menjual Pil Koplo itu lantaran untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pasalnya gaji andi dari kerja sebagai kuli bangunan tidak cukup. Tersangka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. "Menurut Undang-uandang No.36 tahun 2009, ancaman 15 tahun penjara," tegas Kasat Reskoba itu. (Mad/Red).
Gara-Gara Tidak Mengerjakan PR, SIswa SD Dicubit 92 Temannya
Lumajang(lumajangsatu.com)- Lantaran tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR), 7 Siswa kelas 2 SDN 01 Sawaran Kulon dihukum dengan cubitan seluruh temannya di sekolah. 6 diantaranya tidak terima dengan hukuman itu, akhirnya oknum guru dengan inisial S-A dilaporkan ke Polsek Kedungjajang kamis lalu (28/08). Siswa/i korban penganiayaan itu diantaranya, inisial Y-G-A, Q-A, M-V-A, D-J-D, R-S-K, dan H-S-N. Orang tua korban langsung melaporkan tindakan oknum guru itu pada Polsek Kedungjajang untuk diproses sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. "Saya sudah laporkan seminggu yang lalu ke Polisi mas, enam orang siswa sudah dilakukan visum," Papar Ika salah satu orang tua korban saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kamis (0409/2014). Kejadian itu, bermula Ketika Y-G-A beserta ke-6 temannya tidak mengerjakan PR dari S-A, Setelah ketahuan tidak mengerjakan PR, S-A memberikan pilihan kepada ke-7 siswanya. Mau dicubit bu guru apa semua teman sekolah? Y-G-A dan teman-temannya memilih dicubit oleh seluruh temanny disekolah, akhirnya S-A langsung memanggilkan seluruh siswa/i dari kelas 1 s/d kelas 6 untuk mencubit Y-G-A dan ke-6 temannya. Akibat kejadian itu, Y-G-A trauma tidak berani masuk sekolah karena takut pada S-A. "Saya takut sama bu ti," sautnya saat dikonfirmasi sejumlah wartawan. Ibu korban, berniat akan terus mengusut tuntas kasus penganiayaan pada anaknya. "Saya rasa perlakuan dengan menyuruh seluruh siswa untuk mencubit anak saya sudah bukan merupakan cerminan seorang guru," tambah Ika. Sementara pihak sekolah, terlihat mengelak tidak berkomentar saat di konfirmasi oleh sejumlah wartawan mengenai perlakuan oknum guru itu. Kasus ini, kini ditangani oleh Polisi Sektor Kedungjajang, untuk di lakukan penyelidikan lebih lanjut. (Mad/red)
Diduga Cabuli Anak 12 Tahun, Oknum Guru SMA N Kunir Dilaporkan Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Salah satu oknum guru di SMA Negeri Kunir Lumajang dialporkan ke unit PPA Satreskrim Polres Lumajang, Senin (01/09/2014). H, Warga Desa Banyuputih Lor Kecamatan Randuagung dilaporkan karena diduga mencabuli RR, gadis perempuan berumur 12 tahun warga Kedungjajang. RR datang ke unit PPA polrs ditemani oleh penasehat hukumnya Marwoto. Menurut Warwoto, dari pengakuan korban, kliennya sudah digagahi dua kali oleh pelaku. "Dari pengakuan korban, dia pernah dicabuli dua kali yaitu 21 Juni di pantai watu pecak, dan 1 juli di hotel cantik Lumajang," ujar Marwoto kepada sejumlah wartawan. Ia menilai penanganan kasus tersebut lamban, karena korban sudah dua bulan yang lalu melapor kepada polisi. Jika tetap tidak ada tanggapan, maka Marwoto mengancam membawa ke Mabes Polri. "Kalau tidak ditangani kita akan bawa kasusu ini ke Mabes Polri dan kita akan minta perlindungan dari LPSK," terangnya. Semenatara itu, AKP Kusmindar Kasatreskrim Polres Lumajang berjanji akan menyelidi kasus tersebut. Jika pelaku terbukti dengan yang dituduhkan maka pelaku akan dijerat Pasal 18 ayat 1 dan 2 UU 23 tahun 2002 dengan ancaman 15 tahun penjara.(Yd/red)
Pasca Pengamanan Lebaran, Warga Lumajang Resah Begal Kembali Marak
Lumajang(lumajangsatu.com)- Operasi ketupat 2014 sejak tanggal 6 Agustus resmi ditutup. Pengamanan jalur-jalur utara tidak lagi dilakukan oleh polisi karena penjagaan tersebut hanya dilakukan karena adanya even arus mudik dan balik. Rokhmad, salah seorang warga Jatiroto berharap agar polisi tetap melakukan patroli dan penjagaan dijalur rawan terjadi begal, Mulai dari Ranuyoso, klakah, Kedungjajang hingga Jatiroto. Sebab jalur tersebut rawan terjadi aksi pembegalan yang menimpa pengguna jalan kususnya sepeda motor. "Kita berharap polisi tetap rutin melakukan penjagaan dijalur sepi dan rawandnegan pembegalan," ungkapnya kepada lumajangsatu.com, Jum'at (08/08/2014). Saat dilakukan pengamanan lebaran, mulai H-7 hingga H+7 nyaris tidak terdengar adanya aksi pembegalan kendaraan yang dilakukan oleh para penjahat. Kemungkian besar karena polisi melakukan pengamanan ketat dijalu-jalur sepi dan di posko pengamanan. "Kan banyak polisi yang wira-wiri melakukan penjagaan sehingga tidak pelaku takut untuk membegal pengguna jalan," terangnya. Sebelum ditempatkan posko pengamanan lebaran di sejumlah titik diwilayah utara, jalur rawan mulai Ranuyoso hingga Jatiroto sering terjadi aksi pembegalan yang menimpa pengguna jalan/ kususnya roda dua. Namun, saat digelar operasi ketupat dengan pengamanan selama 24 jam, nyaris tidak terdengar kabar adanya aksi pembegalan.(Yd/red)