Hukum Dan Kriminal

Selingkuhi Istri Tetangga, Usnan Tewas Mengenaskan Dibacok Sang Suami

Lumajang(lumjangsatu.com)- Kepergok sedang bermesraan dan berhubungan intim dengan istri tetangganya, Usnan (30) warga desa Mera'an Kecamatan Padang dibacok dan akhirnya tewas mengenaskan. Pelaku pembacokan adalah Siman yang tak lain adalah suami dari perempuan yang diselingkuhi korban, Jum'at (31/01/2014). Kejadian bermula saat Usnan sedang berada didalam rumah Siman dan melakukan hubungan intim dengan istri pelaku yakni Siska. Tak disangka, saat asyik bermesraan didalam kamar, pelaku datang dan akhirnya korban dibacok secara membabi buta. Meski sempat melarikan diri, namun korban tidak bisa bertahan hidup karena luka yang sangat parah. Akhirnya korban yang bersimbah darah tewas tak jauh dari rumah pelaku. Setelah puas membantai selingkuhan istrinya hingga tewas, pelaku langsung menyerahkan diri kepada polisi. "Pelaku langsung meyerahkan diri, sesaat setelah melakukan pembacokan pada pria yang telah menyelingkuhi istrinya," ujar Abdul Manan salah satu perangkat desa Mera'an. Sementara itu, pelaku mengaku kalap dan membecok korban membabi buta karena melihat istrinya ditiduri oleh korban. Terlebih lagi, ia tidak mendengar dari orang lain, namun melihat sendiri istrinya berhubungan intim dengan korban. "Saya kalap mas, karena melihat istri saya selingkuh dengan Usnan," ujarnya. Dari hasil perkawinan dengan Siska, Siman dikaruniai satu orang anak. Diketahui, korban yang menjadi korban pembacokan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan palaku. Guna kepentingan penyelidikan, mayat korban dibawa kerumah sakit Dr Hariyoto dan pelaku langsung diamankan oleh jajaran polres Lumajang.(Yd/red)

Anggap Polisi Tak Bisa Ungkap, Warga Enggan Lapor Pencurian Sapi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Maraknya aksi pencurian hewan (curwan) ternyata tidak masuk atau tidak dilaporkan kepada polisi. Selama kurun waktu 2013 data yang masuk ke polsek jajaran hanya ada 15 laporan terkait dengan curwan. "Dari data selama tahun 2013 hanya ada 15 laporan curwan," ujar AKBP Singgamata SIK kapolres lumajang kepada sejumlah wartawan, Rabu (29/01/2014). Dari data yang masuk itu, polisi berhasil mengungkap 8 kasus curwan. Yang menjadi persoalan kata Kapolres, banyaknya curwan di masyarakat namun warga malah enggan untuk melaporkannya. "Ini kan sulit, kalau warga tidak melaporkan mana mungkin kita bisa melakukan olah TKP, melakukan pengejaran kepada tersangka dan tindakan lainnya," jelasnya. Banyaknya data curwan di lapangan yang tidak dilaporkan kepada polisi akan menjadi motifasi bagi polisi untuk bisa membekuk para pelaku curwan. Dengan demikian, jika ada curwan maka warga akan lebih suka melapor karena yakin polisi bisa mengungkapnnya. "Ya mungkin warga malas melapor, karena melaporpun anggapan warga tidak akan mungkin ketemu juga," terangnya. Pihaknya tidak ingin menyalahkan factor ekternal namun lebih pada memperbaiki internal pelayanan polisi untuk masyarakat. Ia selalu mengingatkan kepada seluruh anggotanya guna selalu melakukan respon cepaa jika ada laporan. "Saya selalu ingatkan kepada jajaran saya, harus respon cepat, ada laporan langsung turun, jangan malah diam tidak turun kelapangan," pungkasnya.(Yd/red)

Dua Siswa SMP di Lumajang Babak Belur Karena Ketahuan Jambret

Lumajang(lumajangsatu.com)- Apes bagi Gery Dewangga warga jalan Yos Sudarso, siswa SMP kelas 3 dan Bachtiar warga desa Kalipepe Kecamatan Yosowilangun, Siswa SMP kelas 1 Jenderal Sudirman Lumajang yang harus babak belu dihajar masa karena kedapatan jambret. Korban penjambretan adalah Nelfa Akhiru Putri desa Pasrujambe dan kakaknya Lutfi Citraningtyas. "Saya naik motor sama mbak Lutfi dari arah barat mau ke Labruk, tiba-tiba dipepet di daerah Sentul dekat selokambang," ujar Nelfa saat memberikan kesaksian kepada polisi di polsek Sumbesuko, Kamis (23/01/2014) Setelah dipepet pelaku behasil mengambil tas yang dipegang Nelfa. Melihat dijambret, Lutfi langsung beteriak dan meminta tolong kepada kepada warga. Karena panik pelaku yang memcu kendaraannya sangat kencang sekiatar 100 meter dari kejadian menjambret menabrak orang yang hendak melintas. Tak ayal pelaku langsung jatuh dan akhirnya dihajar oleh masa. "Pelaku panik mas, 100 meter saat menjambret langsung menbrak orang yang hendak melintas," terangnya. Meski isi tas tidak berharga hanya dompet, kacamata dan HP, namun Lutfi merasa kesal karena pelaku telah membahayakan nyawanya. "Isinya tidak berharga, namun mereka telah membahayakan nyawa saya," ujar Lutfi kepada sejumlah wartawan. Saat beraksi, pelaku menggunakan sepda motor Honda CB150R yang dikemudikan oleh Bachtiar dan Gery berada di belakang. "Saya bonceng pak, Tiar yang nyetir dan sepedanya milik tiar, saya tidak bisa nyetir," ungkap Gerry kepada penyidik. Akibat terjatuh dan dihajar masa, kedua pelaku menderita luka-luka. Bahka Gery harus mendapatkan perawatan di rumah sakit Bhayangkara. Informasi yang berdar, Bachtiar merupakan anak dari Kasun di desa Kalipepe. Kasus penjembretan tersebut saat ini telah ditangani Polsek Sumbersuko.(Yd/red)

Ibu Rumah Tangga di Lumajang Jual Pil Dekstro Seperti Jual Kacang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Jajaran Reskoba Polres Lumajang berhasil mengamankan pelaku pengedar okerbaya. Nafsir Hotunmi janat ibu rumah tangga berumur 55 tahun di desa Yosowilangun diringkus karena menjadi penjual obat-obatan terlarang.   Menurut AKP Amin Sujandono peredaran okerbaya sudah sangat menghawtirkan karena sudah banyak pengedar yang berada di tingkat desa. Tertangkapanya pelaku juga berkat informasi masayarkat bahwa disekitar Yosowilangun banyak peredaran pil dekstro. "Setelah informasinya A-1 baru anggota kita turun dan melakukan penggerebekan," jelas Amin, Senin (20/01/2014) Saat Polisi masuk dan menggerebek rumah pelaku, petugas mendapati pil-pil terlarang tersebut di pajang seperti orang menjual kacang. pelaku biasanya menjual dua kali lipat dari harga pembelianya. "Saat kami masuk, pintunya belakang terbukan dan pil itu dipajang seperti orang jual kacang," terangnya. Dari hasil penyelidikan, pelaku dipasok dari sekitaran Yosowilangun seperti dari kecamatan Kencong, Jember. Saat ini polisi terus melakukan penyelidikan untuk melakukan pengembangan dan menangkap bandar besar dari obat-obatan terlarang tersbut. "Infonya dipasok dari Kencong tapi pengirimnya berganti-ganti, ya semoga dalam waktu dekat kita bisa ungkap bandarnya," pungkasnya.(Yd/red)

Resmi Ditahan KPK, Anas Terima Kasih Pak SBY Kado Tahun Baru 2014

Jakarta(lumajangsatu.com)- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Anas Urbaningrum setelah diperiksa sekira lima jam diperiksa penyidik.  "Hari ini saya menjalani pemeriksaan dan per jam 18.00 WIB saya dinyatakan ditahan. Ini adalah hari yang bersejarah buat saya dan Insya Allah hari ini adalah bagian penting untuk saya menemukan keadilan dan kebenaran," ujar Anas di Kantor KPK, Jumat (10/01/2014).    Dihadapan media, Anas mengucapkan terimakasih kepada sejumlah nama di antaranya adalah kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).  "Di atas segalanya saya terimakasih yang besar kepada Pak SBY. Mudah-mudahan peristiwa ini punya arti, makna, dan menjadi hadiah tahun baru 2014," kata Anas.  Tak lupa ia juga mengucapkan terimakasih pada Abraham Samad dan penyidik KPK.  "Terimakasih Pak Abraham Samad. Terimakasih kepada para penyidik yang memeriksa yaitu Endang Karsa dan Bambang Sukoco. Terimakasih juga kepada tim penyelidik yang dipimpin Heri Moryanto," tuturnya.(Aktual.co)

Pilkades Banyak Kecurangan, Warga Randuagung Gugat ke PN Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ratusan warga desa/kecamatan Randuagung ngeluruk kantor pengadilan negeri Lumajang. Pasalnya warga datang untuk melihat jalannya sidang gugatan atas sengketa pilkades desa Randuagung. Sambil menunguu para pihak tergugat datang, warga duduk-dudk di halaman PN Lumajang, Rabu (08/01/2014). "Kami ingin menggugat hasil pilkades Raduagung, yang sarat dengan kecurangan," ujar H. Saham, Calon Kades yang kalah dan melakukan gugatan. Menurutnya, kalah menang dalam sebuah pertandingan itu adalah hal yang biasa. Namun, jika kekalahan akibat lawan atau panitia melakukan kecurangan maka harus digugat untuk mendapatkan keadilan. "Yang kami gugat Panitia Pilkades, BPD, Panwas Pilakdes dan turut tegugat bupati Lumajang," paparnya. Saham dan warga melakukan gugatan karena malihat adanya kecurangan pelakasnaan pilakdes desa Randuagung. Pasalnya, suara milik kades terpilih ditambah sedangkan suara kades yang tidak terpilih malah berkurang. "Calonnya ada tiga mas, saat penghitungan kami lihat panitia curang, karena suara milik saya kurang dan kades yang menang bertambah," terangnya. Panitia yang tidak memperbolehkan adanya penghitungan ulang mambuat para warga semakin curiga. Tak hanya itu, warga juga mendapati pantia Pilkades yang tidak tercatat dalam kepanitiaan namun memiliki peran yang sangat besar. "Ada panitia yang tidak tercatat dalam kepantiaan namun malah dia yang paling berperan," tambahnya. Saat sidang pertama dilakukan para tergugat dan turut tergugat tidak hadir memenuhi panggilan pengadilan. Jika sidang pertama gagal dilakukan, maka Saham dan pendukungnya mengaku akan membawa masa lebih banyak. "Kalu sampai sidang pertama gagal, maka kami akan bawa masa lebih besar lagi meskipun kita tidak berniat untuk anarkis," pungkasnya.(Yd/red)

Rawan Kecelakaan, Polisi Larang Kendaraan Bak Terbuka Angkut Manusia

Lumajang(luajangsatu.com)- Kecelakaan maut di Probolinggo yang melibatkan kendaraan bak terbuka pick up dengan truk gandeng yang menewaskan belasan jiwa, membuat Polres Lumajang menertibkan angkutan barang yang dipergunakan mengangkut orang. Salah satu yang dilakukan Polisi dengan memasang banner himbauan larangan penggunan kendaraan bak terbuka untuk mengangkut orang. AKBP Singgamata SIK Kapolres Lumajang mengatakan, hingga akhir tahun 2013 dan awal tahun 2014 polisi telah menindak 6 pick up yang digunakan mengangkut manusia. "Yang jelas truk dan pick up sesuai surat jalan serta ijinnya, untuk angkutan barang, bukan mengangkut manusia" jelas Kapolres, Jum'at (03/12/2014). Polisi kata Kapolres juga telah melakukan himbauan pada masyarakat untuk tidak menggunakan angkutan barang dan lebih memilih angkutan umum untuk bepergian. Polisi juga akan memberikan tindakan tilang bagi kendaraan bak terbuka yang digunakan angkutan manusia. "Kita akan tilang," jelasnya. Dari pantuan Polisi, angkutan barang di Lumajang masih banyak digunakan untuk angkutan manusia terutama bagi warga pedesaan. Sehingga, diperlukan sosialisasi pada sopir dan pemilik armada angkutan barang. "Pencegahan harus diutamakan dibanding penindakan, sehingga kejadian di Probolinggo tidak akan terjadi di Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)

Laporan Penyerobotan Lahan PTPN XII Lumajang, Mandek Dimeja Polisi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kejaksaan Negeri Lumajang dan PTPN XII Perkebunan Kertowono meneken MoU sebagai tindak lanjut MoU yang dilakukan oleh Kejagung dan Menteri BUMN. Klausul MoU yang diteken berisikan tentang upaya penyelesaian permasalahan hukum perdata dan tata usaha negara yang meliputi bantuan hukum, pertimbangan hukum, pelayanan hukum, penegekan hukum dan tindakan hukuk yang dihadapi oleh PTPN XII Perkebunan Kertowono. "Kita lakukan MoU dengan Kejaksaan Lumajang untuk menyelesaikan persoalan hukum yang dihadapi oleh PTPN XII," ujar Imade Susila Tama Meneger PTPN XII Perkebunan Kertowono kepada sejumlah wartawan di warung Pondok Asri, Sukodono, Senin (16/12/2013. Ia menjelaskan di wilayah PTPN XII ada persoalan konflik tanah yang ada di daerah Kaliwelang, Kecamatan Pasirian. Diwilayah tersebut konflik sudah terjadi beberapa kali  berupa pengrusakan lahan yang dilakukan oleh masyarakat. "Ada upaya penyerobotan oleh warga, namun selama ini tidak ada pernyelesaian meskipun sudah dilaporkan kepada Polisi," paparnya. Tak hanya itu, ada kasus perusakan kebun kakau yang dilakukan oleh warga yang berkaitan dengan pasir besi. Satu hektar lahan milik PTPN XII sudah hilang akibat ditamabang. PTPN juga mendegar adanya oknum aparat yang mendalangi penyerobotan dan konflik diwilayah Kaliwelang. "Kita sudag laporkan ke Polsek Pasirian, ada bukti laporannya namun hingga kini juga belum ada kejelsan," pungkasnya.(Yd/red)

Kecopetan Nonton Drum Band, Bu Guru Lapor Polisi

Lumajang(lumajangsatu.com)-Sungguh apes nasib, Masruroh (30) warga Desa Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto, saat melihat karnaval drum band depan gedung Pemkab Lumajang ke copetan, Kamis(12/12/2013) kemarin. Saat itu, dia sedang melihat atraksi drum band, tiba-tiba dompet yang berisikan surat penting dan uang di ambil orang tak dikenal. Dompet yang hilang di copet berisikan, KTP, ATM Bank Mandiri dan BRI, NPNW serta STNK motor HOnda Revo Nopol N 6409 ZH. Akibat kecopetan itu, mengalami kerugian jutaan rupiah. "Kemarin saya kecopetan, untuk ngurus kehilangan, saya lapor ke polisi," ujar Masruroh di SPK Polres Lumajang. Dia melapor kepolisi untuk membuat baru surat penting yang hilang, dikarenakan untuk hal-hal pekerjaan. Dia berharap pencopet atau yang menemukan dompet dikembalikan. (yan/red)

Malam Minggu Depan TMP Lumajang Kerap Dijadikan Ajang Balapan Liar

Lumajang(lumajangsatu.com)- Jajaran Polsek kota terus berkoordinasi dengan Polres Lumajang tetap memantau pergerakan anak muda yang masuk kota khususnya malam Minggu. iptu Eki Mufaqih Kapolsek Kota menyatkan, pihaknya selalu melakukan pengamanan dan razia yang sifatmnnya humanis untuk menghalau pergerakan anak muda yang bergerombol dan dikawartirkan akan terjadinya tawuran dan lainnya."KIta terus pantau pergerakan anak muda yang masuk Lumajang jangan sampai memicu terjadinya kriminalitas seperti tawuran," terang Eki kepada lumajangsatu.com, Selasa (10/12/2013).Dalam melakukn razia polisi tidak frontal dengan mengejar para pemuda yang melanggar lalau lintas karena dikawatirkan akan menimbulkan kecelakaan. Polisi tidak mengingikan karena ada razia yang dilakukan oleh polisi para pemuda yang tidak lengkap surat-surat kendraannya malah lari dan terjadi kecelkaaan."Kita tetap kedepankan razia yang humanis, kita tidak ingin gara-gara ada razia pengendara yang melanggar lari dan terjadi kecelakaan," peperanya.Dari pantauan Polsek Kota jalan didepan Taman makam pahlawan (TMP) atau Stadian sebelah timur sering kali dikeluhkan warga karena kerap dijadikan arena trek-trekan oleh sejumlah kelompok pemuda. Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena para pemuda hanya mencuri-curi waktu dari polisi."Depan TMP ya, tapi tidak lama karena mereka curi-curi waktu dari polisi, jika ada polisi mereka langsung pindah ke jalan lintas timur (JLT)," Pungkasnya.(Yd/red)