Lumajang(Lumajangsatu.com) - Perngajian umum yang diadakan H. Thoriq dengan menghadirkan KH. As'at Malik (Wabup Lumajang) dan KH. Aad Ainurussalam (Ngaji Blususkan JTV) untuk Memperingati tahun baru Islam 1435 Hijjriyah, berlangsung meriah, Kamis(28/11) malam . Pengajian ini untuk meningkatkan imam, taqwa dan membangunan Ukhuwah Islamiyah masyarakat Lumajangt. Pengajian yang awalnya di guyur hujan dan gerimis, tidak menyurutkan warga dan pengunjung untuk datang ke acar pengajian di Jl. Kyai Ilyas dan Kyai Muksin. Bahkan, sejumlah warga dari Kecamatan Sumber Suko, Tempeh, Tekung dan Sukodono hadir. H. Thoriq mengatakan, dengan mengelar pengajian untuk meningkatkan pengetahuan umat islam di Lumajang dalam keagamaan. Selain itu, bisa mempererat kerukunan antar umat beragama di Lumajang. "Tahun baru islam kurang mendapat greget untuk dirayakan seperti tahun baru, saya ingin anak muda dan masyarakat Lumajang , khususnya muslim merayakan tahun baru islam dengan meriah," ungkapnya. "Kalau da'inya KH. As'at dan Gus Aad, materinya bagus untuk menebalkan keimanan masyarakat dan menjalin ukhuwah islamiyah," ujar Farid, salah satu warga.(yan/red)
Pendidikan Dan Kesehatan
Eman...!!! Dana Jamkesmas dan Jamkesda Lumajang Tak Terserap Maksimal
Lumajang(lumajangsatu.com)- Peyerapan dana jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) masih kurang maksimal. Pasalnya, dana yang kembali ke kas daerah dari jamkesmas dan jamkesda hampir 50 persen. Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Lumajang, H. Bukasan SP.d, MM meminta agar rumah sakit pemerintah dalam hal ini RS. Dr. Haryoto sebenarnya bisa bekerjasama dengan rumah sakit lain (swasta) yang ada di Kabupaten Lumajang. Dengan begitu, serapan dananya bisa maksimal, yang dibarengi meningkatnya layanan kesehatan ke masyarakat. Berikut tidak lagi terjadi ungkapan 'eman' karena dana harus kembali hampir 50 persen Ketika rumah sakit pemerintah menyatakan sudah penuh untuk pelayanan masyarakat yang berhak atas dana Jamkesmas dan Jamkesda, rumah sakit pemerintah bisa memberi rujukan kepada pasien yang berhak mendapat layanan dana tersebut untuk berobat ke rumah sakit lain (swasta). Dari pengamatan Komisi B DPRD terungkap, banyak sebab mengapa masyarakat yang sesungguhnya tidak mampu namun memilih rumah sakit swasta, walaupun resiko harus mengeluarkan dana sendiri. "Masyarakat sebenarnya ingin memaksimalkan peran rumah sakit untuk mendapatkan layanan, namun jika pihak rumah sakit tidak mampu mengcover semua pasien yang datang, maka harus ada langkah lain," paparnya, Selasa (26/11/2013). Dijelaskan oleh Bukasan, kerjasama ini memang perlu dilakukan. Agar dana Jamkesmas dan Jamkesda bisa terserap. Buktinya, kata Bukasan, daerah lain sudah bisa melakukan kerjasama antara rumah sakit pemerintah dengan rumah sakit lain yang ada di daerah itu. Sebenarnya, dana yang tersedia untuk Jamkesmas dan Jamkesda jumlahnya cukup besar, dan seharusnya dana yang besar itu bisa terserap untuk kepentingan kesehatan masyarakat. Pada tahun 2012 lalu, dana tersebut masih tersisa dalam jumlah yang cukup besar hampir mencapai 50 persennya, karena banyaknya masyarakat yang menggunakan rumah sakit swasta jika layanan di rumah sakit milik pemerintah dalam kondisi penuh.(Yd/red)
Keluyuran di Alun-alun, Belasan Siswa SMA Katolik Lumajang Diangkut Mobil Satpol PP
Lumajang(lumajangsatu.com)- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lumajang kembali menggelandang belasan pelajar yang kedapatan berkeliaran dialun-alun saat jam pelajaran berlangusng. Belasan pelajar yang diketahui sebagai siswa Yayasan SMA Katolik Sugiyo Pranoto langsung diangkut petugas satpol PP menggunakan mobil. "12 siswa ini tadi diamankan oleh petugas satpol PP yang ada di alun-alun, namun mereka tidak bolos akan tetapi dipulangkan lebih awal oleh para gurunya," ujar Sofyan staf penyidikan Satpol PP Lumajang, kepada sejumlah wartawan, Senin (25/11/2013) Menurutnya, saat diperiksa dikantor satpol PP belasan siswa tersebut diketahui dipulangkan awal, karena para guru ada agenda ngelayat mantan guru yang meninggal dunia. Setelah diberi penjelasan, jika berkeliaran saat jam pelajaran apalagi ditempat keramaian seperti alun-alun para pelajar pasti akan diamankn oleh satpol PP. "Ya kita beri penjelasan jika ingin main, jangan pakai seragam sekolah, apalagi saat jam pelajaran kalau tidak kita tertibkan dilihat masyarakat pasti akan ada persepsi yang macam-macam, satpol mebiarkan lah," paparnya. Selama ini, satpol PP sering mendapat aduan dari sekolah agar membantu mengamankan siswanya, jika berkeliaran saat jam sekolah. Para siswa, kata sofyan biasanya menggunakan alasan dipulangkan awal oleh sekolah. "Kita sering mendapatkan pengaduan oleh sekolah untuk menertibkan siswanya yang bolos, seperti banyak di jembatan perak Piket Nol," terangnya. Sementara itu, Agus salah satu Guru SMA Katolik Sugiyo Pranoto membenarkan bahwa siswanya dipulangkan lebih awal karena para guru ada agenda ngelayat mantan guru yang meninggal. Ia menegaskan bahwa siswanya tidak bolos atau lari dari kelas saat jam pelajaran berlangsung. "Kami tegaskan ya, siswa kami tidak bolos tapi karena dipulangkan lebih awal," akunya. Ia menjelaskan, para siswa yang diamankan rata-rata adalah siswa panti asuhan yang biasanya dijemput oleh mobil. Karena dipulangkan lebih awal, maka para siswa berjalan menuju mobil jemputan yanga ada di gereja baratnya alun-alun. "Mereka sedang menuju mobil jemputan yang ada di gereja," pungkasnya.(Yd/red)
Musim Penghujan Penderita Demam Bedarah Meningkat 500 Persen
Lumajang(lumajangsatu.com)- Memasuki musim penghujan dinas kesehatan Lumajang menghimbau masyarakt untuk tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Sebab, saat musim penghujan dua penyakit yakni Diare dan Demam Berdarah (DB) biasanya menjadi penyakit yang dominan."ya kita antsipasinya pada Diare dan Demam Bedarah," Ujar dr Buntaran Kadinkes Lumajang kepada lumajangsatu.com, Selasa (19/11/2013).Menurutnya, dinas kesehatan selalu melakukan antisipasi Diare dan DB setiap masuk musim penghujan dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) setiap minggunya. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi lonjakan Diare dan demam berdarah. "Kita terus lakukan upaya PSN agar tidak terjai lonjakan diare dan DB," Teranagnya.Hingga akhir tahun 2013, diakui adanya lonjakan Demam Berdarah hingga 500 persen dari 25 pasien menjadi 125 pasien Demam berdarah. Namun, angka tersebut masih dalam batas wajar karena secara Nasional masuk KLB DB ketika mencapai angka 555 penderita. "Ada kenaikan 500 persen, namun dalam jumlah kecil dan masih dalam batas normal." Pungkasnya.(Yd/red)
Jadi Langganan Kritik Buruknya Pelayanan, Inilah Jawaban Direktur RSUD Haryoto Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Direktur Rumah Sakit Umum Dr Haryoto Lumajang, dr Triworo mengakui bahwa lembaga yang dipimpinnya selalu menjadi sasaran kritik dalam setiap kali pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Lumajang. Menurutnya, Rumah Sakit merupakan unit layanan yang melayani orang-orang yang sedang kesusahan."Rumah sakit adalah unit layanan yang melayani orang yang kesusahan sehingga sensitif ya, namun teman-teman tidak patah semangat dan terus memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih baik lagi," Ujar dr Triworo usai aksi solidaritas untuk dr Ayu, Selasa (19/11/2013).Saran dan kritik dari Pasien, Kelurga Pasien, tokoh masyarakat dan pemangku kebijakan dalam hal ini DPRD Lumajang akan menjadi masukan agar RSUD terus memberikan pelayanan yang lebih lagi. Disunggung kritik pada RSUD Haryoto yang terus berulang setiap tahunnya, Triworo berdalih bahawa sebaik apapun pelayanan rumah sakit pasti selalu ada komplain."Sebaik apapun pelayanan rumah sakit pasti selalu mendapatkan komplain, karena tingkat kepuasan satu orang dengan yang lainnya pasti berbeda," Terang perempuan murah senyum itu.Menejmen rumah sakit kata Triworo terus melakukan perbaikan pelayanan untuk para pasien. Jika selama ini yang menjadi keluhan adalah sarana dan prasarana, maka pihak rumah sakit telah melakukan perbaikan sarana dan prasarana. Dari segi SDM, pihaknya selalu melakukan pelatihan kepada para pegawainya. "Termasuk besok ini kita akan melakukan pelatihan pelayanan prima di rumah sakit," Terangnya.Triworo juga mengklaim, dalam survey pelayanan yang dilakukan, 85 persen pasien mengaku puas dengan pelayanan RSUD Haryoto. Meski memiliki nilai tinggi dalam kepuasan pelayanan namun pihaknya terus meningkatkan kualitas pelayanan bagi pasien."kalu ngomong pelayanan pasti tidak 100 persen pelanggan puas, namun 85 persen dirasa nilai yang cukup baik untuk pelayanan," Jelasnya.Dari hasil survey yang dilakukan internal Rumah Sakit, yang banyak dikeluhkan oleh pasien adalah jam buka poli klinik. Ia berdalih, dokter di poli klinik hanya satu orang, dimana harus melayani dibeberapa tempat, seperti melayani pasien di ruangan. "Yang lebih parah itu kan pasien yang diruangan," Imbuhnya.(Yd/red)
Prihatin Kasus dr Ayu, IDI Lumajang Gelar Aksi Stop Kriminalisasi Dokter
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kasus penangkapan dr Dewi Ayu Sasiary Prawani SpOG, di Manado, Sulawesi Utara pada 8 November lalu yang berdasarkan putusan Mahkamah Agung pada 18 September 2012 dengan tuduhan malpraktek, memantik reaksi dari rekan-rekan seprofesi. Ratusan Dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Lumajang menggelar aksi solidaritas "Stop Kriminalisasi Dokter" di RSUD Dr Hariyoto Lumajang, Selasa (19/11/2013).Dalam rilis yang dibacakan dr Edy Busintoro SpOG menyatakan, kasus yang menimpa dr Ayu membuat keresahan dikalangan para Dokter untuk mengambil tindakan medis kepada para pasien. Sebab, jika dokter tidak bisa menyelamatkan nyawa pasien maka dikawatirkan akan dibilang sebagai tindakan malpraktek. "Kasus dr Ayu membuat keresahan, sekali lagi membuat keresahan dikalangan para dokter," Paparnya.Oleh sebab itu, IDI Lumajang menyatakan beberapa sikap atas kasus yang menimpa dr Ayu. IDI Lumajang menyatakan sangat prihatin dan menyesalkan kejadian penuntutan, penangkapan dan penahanan sejawat dr Dewa Ayu Sasiari Prawani SpOG. IDI Lumajang menyatakan menolak segala bentuk kriminalisasi terhadap dokter.Menyerukan kepada sejawat dokter di Lumajang untuk memakai pita hitam d lengan kanan selama tiga hari sebagai ungkapan duka mendalam pada kejadian tersbut. IDI Lumajang mengajak kepada seluruh dokter di Lumajang untuk melakukan do'a keprihatian profesi dokter, secara serentak selama satu jam ditempat kerja masing-masing.Sementara itu, dr Joni Subagio Ketua IDI Kabupaten Lumajang berharap tidak akan ada lagi aksi kriminalisasi dokter. Sebab, jika terjadi kriminalisasi dokter yang dirugikan bukan dokter atau instansi kesehatan saja, namun dampaknya juga akan dirasakan masyarakat karena para dokter akan segan untuk mengambil tindakan medis. "Para dokter akan berfikir berapa kali jika melakukan tindakan, resikonya adalah dipenjara," paparnya.(Yd/red)
Heboh, SMAN 2 Lumajang Rebut Supporter Terbaik Futsal Piala KONI 2013
Lumajang(lumajangsatu.com)-Turnamen Futsal Putra-Putri antar SMA se Lumajang sangat heboh. Pasalnya, para tim membawa supporter/ pendukung fanatiknya untuk memberikan semangat dan menjadi pemain ke 6-nya. Bahkan, saling saut yel-yel para supporter tidak terelakan, agar sekolahnya menjadi pemenang selama penyisihan dan masuk final. SMAN 2 Lumajang dengan mengerahkan puluhan supporternya menjadi yang terbaik, karena kreatif dalam yel-yel dan tarian-tarian dengan mengenakan seragam sekolah. Pengurus PSS Lumajang, H. Thoriq yang melihat kreatifitas supporter di kalangan pelajar langsung memberikan hadiah dan penghargaan sebagai salah satu kepedulian pada anak muda. "Futsal selain untuk prestasi, juga hiburan bagi penonton dan supporternya," ungkapnya. Penilaian supporter melalui penilaian selain kreatifitas dan paling getol mendukung tim futsal sekolahnya selama turnamen Futsal Piala KONI 2013. Jadi bukan dari Pengkab PSSI, tetapi penonton, masyarakat serta jurnalis Olah Raga. (yan/red)
Muspincab I PMII Lumajang Siap Bermitra dan Oposisi Dengan Pemerintah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Lumajang (PC PMII) menggelar Silaturrahim Kebangsaan dan Muspimcab I dengan tema " Membangun Kabupaten Lumajang dengan Semnagat Gotong Royong", Sabtu (19/10/2013) di pendopo Kabupaten Lumajang. Hadir dan membuka acara Muspincab I PMII Lumajang As'at Malik, Wakil Bupati Lumajang. Dalam sambutannya, Wakil Bupati sangat menyambut baik dengan kegiatan yang digelar oleh PC PMII Lumajang. Terlebih lagi, dengan tema yang diusung membangun Lumajang dengan semangat gotong royong. Ia berharap, Mahasiswa, Pemuda khususnya PMII bisa ikut andil dalam membangun kabupaten Lumajang. "Kami menyambut baik kegiatan tersebut," Ujar Wakil Bupati. Jika berbicara gotong royong berarti membangun Lumajang harus bersama-sama dari dalam bukan dari luar. Mahasiswa diharapkan tidak hanya bisa memberikan kritik kepada pemerintah, Namun harus bisa menawarkan konsep-konsep untuk mebangun Lumajang." Kritik perlu, namun harus dibarengi dengan konsep yang ditawarkan untuk membangun Lumajang, kami terbuka dengan kritik dan masukan yang membangn," Terangnya. Sementara itu, Muhammad Jamaluddin, Ketua Umum PC PMII Lumajang menyatakan, kegitan Muspincab I PMII bertujuan untuk menjalin silaturrahim dengan seluruh kader dan alumni PMII. PMII juga akan siap bermitra dengan Pemerintah untuk mebangun Lumajang selama pemerintah masih pro rakayat. Namun, jika pemerintah sudah tidak benar "Korup" maka PMII siap untuk turun jalan dan menjadi oposisi. "Kita siap bermitra dengan pemerintah selama pemrintah masih pro rakyat," Jelasnya. Hadir dalam kegiatan tersebut, seluruh kader PMII se Lumajang, IKA PMII, Pengurus cabang PMII se-Tapal Kuda dan sejumlah undangan yang lain. Kegiatan Pembukaan Muspincab I PMII dikemas dalam sebuah dialog dengan pemateri dari Kodim 0821 Lumajang, Polres Lumajangdan IKA PMII Lumajang.(Yd/red)
Datangi Dinkes Lumajang, PINTAR Minta Informasi JKN
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dengan diberlakukaannya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada awal Tahun 2014, belasan Masyarakat yang menamakan diri Pusat Informasi Tegal Randu (Pintar), medatangi Kantor Dinas kesehatan Lumajang. Pasalnya, masyarakat ingin meminta perjelasan berkaitan dengan JKN di Lumajang. A'ak Abdullah Al-Kudus, Koordinator Pintar menyatakan, informasi itu sangat penting karena kebijakan itu akan bersentuhan langsung dengan Masyarakat. Selama ini, warga belum mendapatkan informasi tentang JKN, meskipun ada Iklan di TV tentang JKN, namun iklan itu dianggap tidak memberikan info yang detail tentang JKN. "karena ini berkenaan dengan hajat hidup orang banyak, maka kita merasa perlu untuk meminta info pada sumber yang benar," Terang A'ak didepan kantor Dinas kesehatan Lumajang, Senin (30/09/2013). Setelah informasi tentang JKN didapat dari Dinkes, maka Pintar akan menyampaikannnya kepada warga Lumajang secara lebih luas lagi. Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam JKN nantinya akan ada dua keanggotaan. Anggota Penerima Bantuan Iuran (PBI), dimana anggotanya adalah orang-orang yang dianggap tidak mampu. Sedangkan satunya adalah Non PBI, yakni Masyarakat yang dianggap mampu. "Kami tidak ingin JKN bisa salah sasaran, kalau datanya masih melihat pada Jampersal, Raskin dan lainnya, dipastikan banyak tidak tepat sasaran," Tambahnya. Warga yang masuk dalam Non PBI harus membayar iuran secara berfariasi, mulai Rp. 20.000 sampai 50.000. Kita tidak ingin warga yang tidak mampu masuk dalam Non PBI, sehingga pemerintah harus benar-benar selektif dalam melakukan pendataan, jangan hanya karena saudara, pendukung atau lainnya kemudian masuk dalam Non PBI. "jangan sampai yang menerima PBI adalah saudara, pendukung atau lainnya yang itu tidak berhak," Pungkasnya. Setelah dari Dinkes, Pintar akan menyerahkan surat kepada Bupati Lumajang, agar pemerintah membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)di Lumajang.(Yd/red)
Badan Informasi Geoparsial, Gelar Seminar Pentingnya Peta Bagi Pembangunan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Badan Informasi Geoparsial (BIG) yang beralamatkan di Cibinong Bogor, menggelar seminar "Desiminasi Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi" digedung Guru jalan Veteran Lumajang, Sabtu (28/09/2013). Hadir dalam kesempatan tersebut, Nur Yasin, Anggota DPR RI Komisi VII Fraksi PKB, yang masuk dalam bidang tugasnya. Menurut Amin Widodo, Kabid Perencanaan BIG, Geoparsial dalam bahasa kesehariannya adalah peta. BIG memiliki tugas untuk memebuat peta, agar tidak ada tumpang tindih dalam pembuatan peta di Indonesia. Geoparsial sangat penting, guna menentukan arah pembanguan sebuah daerah. "Sangat penting peta untuk melakukan pembangunan, sehingga akan dikethui peta-peta wilayah baik pertambangan pertanian dan perindustrian," Terangnya, usai membuka acara seminar yang dihadiri oleh Puluhan Pelajar, Mahasiswa, Guru dan sejumlah Tokoh Masyarakat. Lanjut Ia, selama ini dalam melakukan pembanguan sejumlah daerah hanya memegang data staistik saja. Padahal, harus ada satu data lagi yang dipegang yang masuk dalam Undang-undang perencanaan Nasional yakni Geoparsial. "Geoparsial (Peta) menjadi data yang sangat penting guna menentukan arah pembagunan," Terangnya. Ia menjelaskan, saat ini peta untuk seluruh NKRI dari Geoprasial masih belum selsai. hal itu menjadi kekurangan dari BIG, karena memang membutuhkan dana yang besar untuk memebuat peta. BIG juga mendorong dareh-daerah yang memiliki PAD tinggi, untuk membuat peta dan BIG yang akan menjadi supervisinya. "Kita kekurangan sumberdaya, baik SDM, atupun sumber dana," Tambahnya. Beberapa daerah yang memiliki APBD besar seperti Medan sudah membuat peta sendiri. Sedangkan Jawa dan Nusa tenggara menjadi skala utama, yang langsung dibuatkan oleh BIG. "Dijatim sudah selesai, dan bisa dilihat di BAPEDA," Pungkasnya.(Yd/red)