Lumajang(lumajangsatu.com)- Meningkatnya aktivitas beberapa gunung api di Indonesia mendorong Laskar Hijau untuk melakukan sosialisasi dan lokalatih pengurangan risiko bencana gunung api di beberapa di desa di sekitar Gunung Lemongan. Materi dari kegiatan tersebut meliputi Sosialisasi tentang karakter Gunung Api Lemongan, gerakan konservasi berbasis masyarakat, pelatihan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) dan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD). Untuk awal desa-desa yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah desa-desa teratas yang ada di lereng Gunung Lemongan, yaitu desa Sumber Petung Kecamatan Ranuyoso, desa Papringan kecamatan Klakah, desa Salak kecamatan Randuagung. Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari di masing-masing desa. Untuk desa Papringan dilaksanakan pada tanggal 15-17 Juni 2014, untuk desa Sumber Petung dilaksanakan pada tanggal 17-19 juni 2014 dan untuk desa Salak dilaksanakan pada tanggal 22-24 Juni 2014. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Laskar Hijau bekerjasama dengan Muslim Aid yang didukung oleh Narasumber dari Pos Pengamat Gunung Api Lemongan dan fasilitator-fasilitator handal dari Kappala. Sebagaimana diketahui bersama bahwa sampai saat ini BPBD Kabupaten Lumajang belum memiliki Rencana Kontijensi untuk penanggulangan bencana gunung api Lemongan dan potensi bencana lain yang ada di Kabupaten Lumajang selain bencana gunung api Semeru. Artinya kalau sewaktu-waktu terjadi bencana gunung api Lemongan atau bencana tsunami dan lain-lain, baik pemerintah Kabupaten Lumajang maupun masyarakat di Kabupaten Lumajang tidak tahu harus berbuat apa karena tidak adanya Rencana Kontijensi tersebut. Kondisi inilah yang memicu Laskar Hijau untuk mengambil peran ini. “kami tidak bisa menunggu, karena bencana bisa datang sewaktu-waktu” ujar A’ak Abdullah Al-Kudus selaku penyelenggara kegiatan ini. Seyogyanya kegiatan ini menjadi domainnya BPBD di masing-masing kabupaten. Namun jika BPBD belum melakukannya, maka masyarakat punya ruang untuk mengambil peran dalam hal ini. A’ak juga mengatakan bahwa peran serta masyarakat ini sangat mungkin dilakukan sesuai dengan UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Di sisi lain, dengan ikutnya Indonesia meratifikasi deklarasi Hyogo yang turunannya menjadi Rencana Aksi Nasional untuk Peredaman Risiko Bencana (RAN-PRB), hendaknya tidak sekedar jargon dan euphoria semata, bukan hanya berupa instruksi sampai ke tingkat daerah yang hanya berupa perintah untuk membuat sebuah dokumen rencana aksi daerah (RAD) semata. Di sini peran masyarakat, terutama masyarakat yang berada di daerah rawan bencana harus mendapat porsi, siapa tahu justru dokumen rencana aksi daerah malah muncul dari usulan masyarakat yang telah membuat dokumen rencana aksi kampung (RAK PRB). Tujuan dari dilaksanakan kegiatan ini, A’ak menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah membuka pemahaman masyarakat yang berada di sekitar Gunung Lemongan tentang menejemen bencana, konsep peredaman risiko bencana, menejemen risiko bencana berbasis masyarakat, penanggulangan penderita gawat darurat dan upaya-upaya peneyelamatan dari ancaman letusan gunung api khususnya gunung Lemongan. Sekedar untuk diketahui bersama, bahwa Gunung Lemongan pada kurun waktu 1799 – 1899 tercatat sebagai gunung paling aktif di pulau Jawa. Gunung ini juga dikenal sebagai gunung yang unik karena meletusnya tidak di puncak tapi di kaki-kakinya. Ini terbukti karena Gunung Lemongan memiliki 60 bekas letusan atau pusat eruspi vulkanik parasitik yang terjadi pada masa pra sejarah, yang terdiri dari Kerucut Vulkanik atau gunung-gunung kecil sebanyak 36 buah, dan cekungan besar (Maar) sebanyak 24 buah yang 13 Maar tersebut terisi air yang kemudian oleh masyarakat disebut dengan Ranu. Sampai saat ini Gunung Lemongan dinyatakan istirahat selama 116 tahun, tetapi bukan berarti mati, karena Gunung Sinabung di Sumatera pernah istirahat selama 160 tahun, bahkan Gunung Pinatubo di Philipina juga pernah istirahat selama 600 tahun tapi pada akhirnya meletus juga.(Yd/red)
Jatim
Pemkab Antisipasi 28 Alumni Dolly Buka Cabang di Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Menyusul penutupan lokalisasi tebesar se- Asia tenggara Dolly dan Jarak di Surabaya, Pemerintah Kabupaten Lumajang siap melakukan pembinaan kepada 28 PSK asal Lumajang yang rencananya akan dipulangkan. Saat ini, MUI dan Kantor Sosial Kabupaten Lumajang melakukan koordinasi dengan Pemprov Jatim terkait dengan penutupan tersebut.
Menjelang Pilpres, Panwaslu Lumajang Gelar Bimtek Pilpres 2014
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Capres/Cawapres) 09 Juli 2014 mendatang, Panwaslu Kabupaten Lumajang Gelar Bimtek Pilpres 2014 di Hall Hotel Lumajang Jl. A.Yani 301-303 Lumajang, Rabu (18/06/2014). Bimtek Pilpres yang dihadiri oleh Puluhan Panwascam dari berbagai kecamatan di Lumajang berjalan dengan lancar. Pasalnya Bimtek ini merupakan bimtek terakhir dalam musim Pemilu tahun 2013-2014. "Ini adalah pengabdian terakhir kita sebagai Panwas pada Bangsa, oleh karena itu mari jangan kecewakan Bangsa kita," papar AlmaShudi Ketua Panwaslu Lumajang. AlmaShudi, mengatakan seluruh anggota Panwascam se-Lumajang masih layak dan berintegritas dalam menjalankan tugasnya sebaggai pejabat Negara pada momentum Pilpres 09 Juli 2014 Mendatang. "63 anggota Panwascam di Kabupaten Lumajang saya nyatakan masih layak dan berintegritas untuk menjadi Panwascam pada Pilpres mendatang," ujarnya. Lebih lanjut, ia menegaskan pihaknya tidak akan main-main dalam menjalankan tugas sebagai Panwaslu Kabupaten Lumajang, bahkan ia meminta kepada petugas kesekretariatan untuk mencatat dan memberikan Surat Peringatan (SP) 1 kepada anggota Panwascam yang tidak hadir dalam Bimtek Pilpres kali ini. "Mbak tolong dicatat siapa saja yang tidak datang, dan buatkan surat SP1 kepada mereka," pintanya.(Mad/red)
Awuch serunya....! Nikahan Keliling Naik Vespa
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pernikahan antara Inok dan Lia yang diwarnai dengan aksi pawai naik sepeda motor vespa di Jl. Toga hingga Jl. Gajah Mada Lumajang, sempat memicu perhatian pengguna jalan, Minggu (15/06/2014). Pasalnya pernikahan dua sejoli itu sangat unik, karena merayakan momentum paling bersejarah bagi kehidupan seorang manusia dengan pawai naik motor vespa. M. Hamedi, salah satu pengguna jalan asal Desa Meninjo Kecamatan Ranuyoso Lumajang mengaku, ia kaget dengan aksi pawai yang dilakukan oleh inok dan lia itu, sebab pernikahan yang tergolong unik itu tidak semua orang bisa melakukannya. "Baru sekarang saya lihat orang nikah naik vespa," ujarnya sambil tersenyum kagum. Pernikahan antara inok dan lia itu menaiki vespa yang sudah dihiasi bunga-bunga layaknya pernikahan pada umumnya, namun pernikahan antar dua sejoli biasanya yang dihiasi itu adalah mobil yang digunakan untuk mengantarkan sang pengantin kerumah pasangannya. "Mantenan Paling unik," tambah pria yang berprofesi sebagai ketua PPK Ranuyoso itu. Sementara menurut rekan sesama penggemar sepeda motor vespa, Ikhsanul Kholiq yang juga tidak lama lagi akan melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya mengaku, pernikahan itu merupakan pernikahan yang paling asik dan, serta tidak akan pernah bisa dilupakan seumur hidup. "Aaawuuch seru paling ya kalau nikahan keliling naik vespa," gumam salah satu anggota Independent Scooter Cower (ISC) itu sambil tersenyum iri.(Mad/red)
Pemkab Lumajang Belum Serius Tangani Peninggalan Sejarah Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ditengah-tengah acara diskusi budaya yang bertemakan, "Perda Cagar Budaya, Pelaksanaan dan Manfaat Bagi Pelestarian Benda Cagar Budaya", di Warkem Jl.Gajah Mada no.02 Lumajang, Sabtu (14/06/2014). Komunitas Cinta Lumajang Banget (CILUBA) SMK Muhammadiyah Labruk Lor Lumajang siap galang dana, apabila tidak ada tindakan kongkrit dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang dalam waktu dekat. sindi, salah satu anggota CILUBA SMK Muhammadiyah mengaku siap melakukan penggalangan dana untuk melestarikan cagar budaya di Lumajang. "Kalau memang kendalanya adalah masalah anggaran, kami siap turun jalan untuk melakukan penggalangan dana ke masyarakat, bahkan kami semua akan iuran untuk itu," paparnya dalam sesi catatan kecil acara yang diselenggarakan oleh MPPM Timur. Hal senada juga di ungkapkan oleh guru sejarah SMK Muhammadiyah, Laily Fitriani, ia mengungkapkan akan pentingnya pelajaran sejarah lokal, sebab sejarah lokal merupakan ilmu yang harus diketahui oleh penduduk lumajang pada umumnya. " Kepada Perwakilan dari Diknas Lumajang agar memasukkan pelajaran sejarah lumajang dalam muatan lokal di sekolah-sekolah, Untung saya kenal dengan pak mansyur, jadi saya bisa tahu kerajaan lamajang," terang guru sejarah itu. Sementara pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang yang diwakili kepala bidang kebudayaan, Indriyanto mengatakan pihaknya sudah mengirim surat kepada BPCP Trowulan terkait kelanjutan dari situs kedungmoro. " Kami sudah kirim surat kepada BPCP Trowulan, sebab instansi yang berwenang untuk melakukan penelitian dan pengawasan adalah BPCP," Ujarnya. Lebih lanjut, ia sebagai Pemerintah Daerah akan melakukan pengusulan anggaran untuk pemeliharaan atau pelestarian cagar budaya. "Kami sebagai Pemerintah Daerah dalam hal ini akan mengusulkan anggaran untuk upaya pelestarian situs kedungmoro itu mas," tambahnya.(Mad/red)
Deklarasi Relawan Prabowo-Hatta, Anang Nyanyi Bang Toyib
Lumajang(lumajangsatu.com)- 15 Element Masyarakat deklarasikan dukung Pasangan Capres/Cawapre no. 1 Prabowo-Hatta di Hall Utama Pondok Asri (PA) Jl. Soekarno Hatta Depan Polsek Sukodono Lumajang, Jumat (13/06/2014). Acara deklarasi itu dihadiri caleg DPR RI terpilih dari PAN dapil Lumajang-Jember, Anang Hermansyah sebagai jurkam Prabowo-Hatta, deklarasi yang dilakukan oleh Partai Koalisi dan Relawan Anang, diantaranya Gerindra, PAN, PPP, PKS, PBB dan Golkar juga diikuti oleh Relawan Anang (Rel-A). Usai acara dekalrasi Anang Hermansyah dan Asanti menyempatkan diri untuk menyayi lagu bang toyib yang diikuti oleh sorak-sorak para relawan Anang. "Saya mewakili pak Prabowo-Hatta untuk mengkampanyekan pemenangan beliau di Lumajang," ujar Anang. 15 elemen tersebut antara lain: Asosiasi Kepala Desa (AKD), Masyarakat Olah Raga, Persatuan Pedagang Pasar, Tokoh Agama, Pengusaha, Koalisi Pemuda Indonesia, Paguyuban RT/RW, Pemuda Panca Marga (PPM), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)Lumajang (KNPI), Pemuda Pancasila Lumajang, FKPPI, Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Tokoh Masyarakat, Relawan Anang (Rel-A). Drs.H.Herman, Ketua panitia pelaksanaan menyatakan terima kasih kepada seluruh relawan yang hadir dalam deklarasi tersebut. Para relawan akan bekerja maksimal dengan segala potensi yang dimiliki untuk memenangkan Prabowo-Hatta di Lumajang. "Kita akan maksimal untuk memenangkan nomor 1," paparnya.(Mad/red)
Berakhir Baku Hantam, Persebo Bondowoso Hajar Persid Jember 2-1
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia antara Persid Jember melawan Persebo Bondowoso di Stadion Semeru Lumajang di Warnai Batu Hantam, Kamis (12/06/2014). Pemain dan Official terlibat baku hantam, bahkan wasit harus mengeluarkan 4 kartu merah untuk pemain Persebo dan Persid Jember. Pada babak pertama permainan sudah terlihat akan berlangsung memanas karena pemain Persid tidak terima dengan hadiah penalti yang diberikan wasit kepada Persebo Bondowoso. Eksekusi sukses dilakukan Ali Usman dan kedudukan 1-0 untuk kemanangan Persebo. Memasuki babak kedua, Persid meningkatkan tensi permainannya dan akhirnya sukses untuk mengejar ketertinggalan dan kedudukan menjadi 1-1 melaui pemain asing Persid Elie Mbom. Namun, tensi permainan semakin memanas bahkan adu jotos antar pemain tidak dapat terhindarkan dan wasit mengeluarkan kiper Persebo dari lapangan. Kericuhan semakin parah dan wasit sempat menghentikan jalannya pertadingan karena kericuhan semakin meluas dan terpaksa aparat kepolisian harus turun ketengah lapangan untuk melarai perkelahian antar pemain dan official kedua tim. Menjelang akhir pertandingan, Ali Usman kembali berhasil membobol gawang Persid dan kemudian berujung pada ricuh karena kiper persid menganggap hakim garis tidak netral. Menurut kiper Persid seharusnya posisi pemain Persebo offside namun hakim garis tidak mengangkat berdera dan kedudukan 2-1 untuk kemenangan Persebo. Setelah pertadingan usai, kiper dan sejumlah pemain Persid Jember mengejar hakim garis yang dianggap tidak netral. Namun, karena polisi sudah siap megamankan, hakim garis urung jadi bulan-bulanan pemain Persid dan langsung diamankan masuk keruang ganti. "Woi-woi wasit bagsat, tidak netral," teriak supporter Persid yang menunggu dipintu keluar Stadion Semeru.(Yd/red)
Pipa PDAM Bocor, Ganggu Pengendara Jalan Soekarno Hatta Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kebocoran pipa saluran air di Jl.Raya Soekarno Hatta depan SPBU Sokodono Lumajang diperbaiki. Pasalnya kebocoran pipa itu disebabkan oleh truck tronton dan akar pohon yang masuk kedalam pipa di sumber mata air Inspeksi Sumbertopo Kedungjajang Lumajang, Kamis (12/06/2014). Nasir, kepala bagian pemeliharaan pipa PDAM Lumajang mengaku, banyak pipa saluran air yang bocor disepanjang Jl. A.Yani sampai Jl.Soekarno Hatta. "Dari Jl.A.yani sampai Soekarno Hatta," ujarnya. Menurut informasi yang berhasil dihimpun oleh lumajangsatu.com, Pipa yang bocor adalah jenis pipa Acipit 12 dem, yang terbuat dari cor-coran (campuran semen dan batu). "Ini yang bocor pipa jenis acipit mas," tambahnya. Kebocoran pipa yang disebabkan oleh tronton yang melintas di jalan tersebut, pasalnya juga disebabkan oleh akar pohon jenis sengon laut yang sengaja ditanam di sisi pipa disumbertopo. "Selain tronton, kebocoran pipa itu juga disebabkan oleh akar pohon yang masuk ke pipa pdam, akar yang dapat kita bersihkan kemaren itu terkumpul sebanyak 1 sak," terang pria itu. Perbaikan pipa yang bocor diharapkan sebelum bulan ramadhan tiba bisa rampung. "Kalau bisa sebelum puasa sudah selesai perbaikan pipa ini mas," harapnya.(Mad/red)
Tebing Candipuro Longsor, Akses Jalan Lumajang-Malang Lumpuh Total
Lumajang(lumajangsatu.com)- Longsor kembali terjadi di Jalan Raya Candipuro Desa Sumberwulu Kecamatan Candipuro Lumajang, akses jalan penghubung Lumajang-Malang lumpuh total, Selasa (10/06/2014). Pasalnya longsor itu terjadi karena pohon berdiameter 1 meter itu terjatuh dari tebing dengan ketinggian 7 meter. Rochani, kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengatakan, longsor itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB sore, sehingga akses jalan Lumajang-Malang lumpuh total selama 4 Jam. "Jam 4 sore kejadiannya mas," ungkapnya. Lebih lanjut, ia mengatakan longsor itu terjadi karena pohon bringin raksasa yang berada di tebing sisi jalan sudah termakan usia, sehingga akar pohon pun tidak mampu lagi menahan batang pohon. pasalnya sebelum tejadi longsor tidak terjadi hujan maupun angin kencang dilokasi. "Pohonnya sudah lapuk, karena sebelumnya tidak terjadi hujan deras maupun angin kencang ini mas," tambahnya. BPBD Lumajang bersama Polisi dan koramil dibantu masyarakat setempat bergotong-royong melakukan pembersihan sejak sore tadi, menurutnya akses jalan bisa kembali normal sekitar pukul 20.00 WIB. "setengah jam lagi jalan sudah bisa dilalui, kepada para pengendara harus lebih bersabar menunggu selesainya pembersihan," jelasnya. Untungnya, dalam peristiwa itu tidak menelan korban jiwa, sebab saat terjadi longsor tidak ada kendaraan yang melintas di jalan tersebut. "Untungnya tidak menelan korban mas," ucapnya dengan nada lega.(Mad/red)
Paving Sisi Stadion Semeru Lumajang, Kanpora Buat Proyek Ngawur
Lumajang(lumajangsatu.com)- Proyek pembuatan paving disekitar bangku cadangan pemain di Stadion Semeru Lumajang mendapat sorotan dari Ketua Asosiasi PSSI Kabupaten Lumajang. Pasalnya, wilayah sekitar tempat pemain harus disisakan ruang yang ditumbuhi rumput untuk pemanasan pemain. "Ini seharusnya tidak di paving, namun harus ditumbuhi rumput untuk pemanasan pemain cadangan," ujar Ngateman Ketua Asosiasi PSSI Lumajang kepada lumajangsatu.com, Selasa (10/06/2014). Kalau ingin dipaving adalah dibelakang tempat tunggu pemain, sedangkan disebelahnya harus disisakan ruang yang ditumbuhi rumput. Jika tidak percaya bisa dilihat stadion-stadion yang bertaraf Nasional, pasti tidak dipaving akan tetapi tetap ditumbuhi rumput. "Ini tidak benar, kenapa sekalian tidak dikeramik saja," jelasnya. Sebelum dilakukan pemavingan, pihaknya mengaku sudah mengingatkan agar sebelah bangku cadangan tidak ikut dipaving. Jika ingin membuat stadion Semeru bagus tidak masalah jika belakang bangku cadangan yang dipaving. "Saya sudah ingatkan kalau sisi ini tidak boleh dipaving, kalau sebelah belakang tidak masalah," terangnya. Pihaknya mengaku akan mengirimkan surat kepada Kanpora Lumajang agar proyek yang salah perencanaan tersebut tidak dlanjutkan. Ia juga mengaku sempat ditanyakan oleh menejmen Persebo Bondowoso, kenapa sisi yang biasanya dijadikan pemanasan pemain malah di paving. "Kita juga sempat ditanyakan oleh menejmen Persebo kok dipaving sisi yang biasanya dibuat pemansan pemain," pungkasnya. Sementara itu, Siswinarko kepala Kantor Pemuda dan Olah Raga (Kanpora) saat hendak dikonfirmasi oleh lumajangsatu.com mengaku sedang ada tamu dan diarahkan untuk menghadap kebagian kepemudaan. "Saya ada tamu mas, langsung ke pak Yani saja," ucapnya.(Yd/red)