Jatim

Anggap Polisi Tak Bisa Ungkap, Warga Enggan Lapor Pencurian Sapi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Maraknya aksi pencurian hewan (curwan) ternyata tidak masuk atau tidak dilaporkan kepada polisi. Selama kurun waktu 2013 data yang masuk ke polsek jajaran hanya ada 15 laporan terkait dengan curwan. "Dari data selama tahun 2013 hanya ada 15 laporan curwan," ujar AKBP Singgamata SIK kapolres lumajang kepada sejumlah wartawan, Rabu (29/01/2014). Dari data yang masuk itu, polisi berhasil mengungkap 8 kasus curwan. Yang menjadi persoalan kata Kapolres, banyaknya curwan di masyarakat namun warga malah enggan untuk melaporkannya. "Ini kan sulit, kalau warga tidak melaporkan mana mungkin kita bisa melakukan olah TKP, melakukan pengejaran kepada tersangka dan tindakan lainnya," jelasnya. Banyaknya data curwan di lapangan yang tidak dilaporkan kepada polisi akan menjadi motifasi bagi polisi untuk bisa membekuk para pelaku curwan. Dengan demikian, jika ada curwan maka warga akan lebih suka melapor karena yakin polisi bisa mengungkapnnya. "Ya mungkin warga malas melapor, karena melaporpun anggapan warga tidak akan mungkin ketemu juga," terangnya. Pihaknya tidak ingin menyalahkan factor ekternal namun lebih pada memperbaiki internal pelayanan polisi untuk masyarakat. Ia selalu mengingatkan kepada seluruh anggotanya guna selalu melakukan respon cepaa jika ada laporan. "Saya selalu ingatkan kepada jajaran saya, harus respon cepat, ada laporan langsung turun, jangan malah diam tidak turun kelapangan," pungkasnya.(Yd/red)

Tak Ada Aturan Yang Jelas Tentang Keberadaan Stockfield di Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Dampak penutupan jalan Tempeh-Lumajang dari aktifitas truck tronton pengangkut pasir ternyata berimbas kemana-mana. Terungkap fakta bahwa keberdaan stokfield yang selama ini sudah ada hingga kini ternyata belum memiliki aturan yang jelas. "Ini memang hal yang perlu diatur lebih jelas, meskipun barangkali sudah ada aturannya, karena adanya stockfield di JLT, Sukodono dan Kedungjajang merupakan rangkaian dari penambangan pasir," ujar Nugroho Dwi Atmoko Kepala Dinas PU Lumajang kepada sejumlah wartawan di kantornya, Rabu (29/01/2014). Menurutanya, jika tidak ada aturan yang jelas tentang tata cara perijinan, tempat yang boleh dibangun stockfield maka akan terjadi kucing-kucingan anatara pengusaha dan aparat. Oleh sebab itu, rencana hari Kamis (30/01) akan dilakukan rapat koordinasi terpadu anatara isntansi yang terkait. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan ada kejelasan bagi semua pihak," paparnya. Disinggung tentang keberadaan stockfiel dipinggir jalan akan merusak jalan, Nugroho menyebutkan jika materialnya tidak akan merusak jalan. Namun, lalulintas angkutannya yang bisa disebut mengganggu. "Kalau material pasirnya enggak ya, tapi lalulintas angkutannya akan menggangu, karena sesuai UU 22 Tahun 2009 tentang lalaulintas dan UU 34 Tahun 2004 tentang jalan sudah diatur dengan jelas," terangnya. Oleh sebab itu, maka perlu analisa secara komprehensif secara mendalam yang tidak cukup melibatkan dinas PU saja. Pada prinsipnya, pemerintah akan mengakaji lebih lanjut, sehingga keberadaan stockfield yang sudah menjamur bisa diatur. "Fungsi Pemerintah Daerah sebagai pengatur dan regulasi," tambahnya. Jika tidak ada aturan yang jelas tentang stockfield maka siapapun yang punya lahan, punya uang maka bisa mendirikan stockfield dimana saja. "Saya tidak tahu secara mendalam tentang aturan stockfield selama ini ya, namuan dengan rencana besok pagi mudah-mudahan akan ada kejelasan," pungkasnya.(Yd/red)

Truck Tronton Nekat Melintas Tempeh-Lumajang, Warga Ancam Blokir Jalan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Warga Pasirian, Tempeh dan Sumbersuko tetap berpegng tegus dengan hasil kesepakatan tanggal 20 Janurai 2014 yang menolak adanya truck tronton bermuatan pasir melitas dijalur Tempeh-Lumajang. Arsyad Subekti koordinator warga menyatakan, warga akan tetap berpedoman dengan hasil kesepakatan bersama bahwa truck tronton tidak boleh melitas hingga jalan Tempeh-Lumajang diperbaiki permanen. "Kita tetap berpedoman dengan kesepakatan tanggal 20 Januari, bahwa truck tronton tidak boleh melintas Tempeh-Lumajang sampai adanya perbaikan jalan secara permanen," ujar Arsyad saat dihubungi lumajangsatu.com (28/01/2014). Ia menambahkan, pemilik armada angkutan pasir seperti milik Terus Jaya dan Purnomo berusaha tetepa nekat untuk memasukkan armadanya kejalur Tempeh-Lumajang. Bahkan, hasil swiping yang dilakukan oleh warga tanggal 26 Januari berhasil menagkap truck tronton yang nekat lewat dan akhirnya warga menghalau untuk kembali ke parkirnya. "Kemaren kita swiping dan ada satu truck yang nekat melintas, akhirnya kita halau untuk kembali ke selatan," tambahnya. Jika para pengusaha ankutan besar seperti Terus Jaya dan Purnomo memaksakan diri maka warga akan melakukan blokir jalan. "Jika masih tetap memaksakan maka warga akan blokir jalan dengan menebang pohon dan dirobohkan ketengah jalan," terangnya. Dari informasi terbaru yang diperoleh warga ada truck tronton milik dua pengusaha tersebut nekat melintas dijalur Tempeh-Lumajang  dengan kawalan sejumlah orang. Bahkan, para koordinator dari warga sebgaian telah didatangi orang yang tidak dikenal yang meminta agar warga memperbolehkan truck milik Purnomo dan Terus Jaya bisa melitas. "Info terbaru sudah ada preman yang mengawal truck milik Purnomo dan Terus Jaya, dan sejumlah koordintor warga didatangi orang yang meminta agar warga tidak melarang truck tronton melintas," paparnya. Warga juga menuding ada sejumlah oknum dari aparat kepolisian dan oknum pejabat Pemkab juga ikut bermaian dalam bisnis pasir Lumajang. Hal itu bisa terlihat dari diamnya para petugas di pertigaan jembatan merah dengan membiarkan truck tronton pasir tetap melitas. Padahal sudah ada larangan yang jelas bahkan dipasang ditengah jalan. "Kita menduga oknum aparat dan pejbat pemkab yang ikut bermain, sebab petugas yang berjaga membiarkan truck tronton melintas, padahal sudah ada rambu larangnnya," pungkasnya.(Yd/red)

Aksi Demo Pengusaha Angkutan Truck Pasir Batal Dilakukan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Rencana aksi demo yang akan dilakukan oleh warga Pasirian, pengusaha tambang pasir galian C dan pengusaha angkutan pasir akihirnya gagal. Pasalnya, hingga sore masa belum datang ke Pemkab, padahal rencana pemberitahuan yang dimasukkan ke Polres Lumajang disebutkan jam 10.00 pagi. Dari kabar yang beredar, para pengusaha angkutan pasir akan berunjuk rasa meminta Pemerintah kembali membuka jalur truk tronton bisa melintas dijalan Tempeh-Lumajang. Aksi itu dilakukan karena para pengusaha merasa rugi akibat ditutupnya jalur Tempeh-Lumajang dari armada besar pengangkut pasir. Tidak hanya itu saja alasannya, dari kabar yang berhembus meski jalan Tempeh-Lumajang ditutup dari armada besar pengangkut pasir, namun setoran para pengusaha kepada oknum pejabat di Pemkab tetep mengalir. Akhirnya atas dasar itu, para pengusaha akan melakukan aksi meminta agar jalan yang Tempeh-Lumajang bisa dibuka kembali. Namun, sejumlah media yang sejak pagi telah menunggu demo, tidak bisa menghubungi koordinator aksi untuk meminta keterangan alasan gagalnya demo tersebut. Semnetar itu, AKP Sugianto Humas Polres Lumajang membenarkan adanya rencana aksi yang akan dilakukan warga, pengusaha tambang dan angkutan pasir. Tiga hari sebelumnya, surat pemberitahuan telah dilayangkan dan petugas kepolisian telah siaga untuk melakukan pengamana aksi tersebut. "Iya ada surat masuk pemebritahuan aksi demo, tapi hingga kini belum ada masa yang datang," ujar Sugianto kepada sejumlah wartawan, Senin (27/01/2014). Sementara itu, Arsyad Subekti Koordinator warga yang meminta agar jalur Tempeh-Lumajang steril dari truk besar menyatakan, pihaknya terus siaga untuk menjaga jalan agar tidak dimasuki oleh truck besar pengankut pasir hingga adanya perbaikan. Warga juga mengancam jika pengusaha nekat, maka warga akan melakukan pemblokiran total jalur Tempeh-Lumajang. "Kita sudah dengar rencana aksi itu, kami dan warga tetap siaga untuk menjaga agar jalur Tempeh-Lumajang tetap tidak dilewati oleh truck tronton," jelasnya.(Yd/red)

Aksi Blusukan Kapolres Lumajang, Ditunggu Warga Desa Ranu Bedali

Lumajang(lumajangsatu.com)- Agenda blusukan Kapolres AKBP Singgamata SIK dan Dandim 0821 Letkol Inv. Akhyari mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Dengan agenda blusukan yang dilakukan, maka kapolres dan Dandim bisa langsung mengetahui kondisi peta wilayah dibawah, bukan hanya menerima laporan dibalik meja. "Kami senang jika kapolres bisa blusukan dan kami tunggu kedatangan Kapolres didesa kami," ujar Yuyun Farida warga desa Ranu Bedali Kecamatan Ranuyoso kepada lumajangsatu.com, Senin (25/01/2014). Menurutnya, di wilayah Ranuyoso banyak seklai kasus kriminalitas khususnya pencurian hewan dan sepeda motor. Warga sangat resah dengan aksi kriminalitas yang semakin meningkat, namun para pelaku minim yang tertangkap. "Disini banyak pencurian hewan ternak dan sepeda motor, namun banyak yang tidak terungkap, ini menjadi PR bagi Kapolsek Ranuyoso untuk bisa segera menangkapnya," papar perempuan yang juga menjadi anggota PPK itu. Ia berjanji jika kapolres blusukan ke desanya, akan menyampaikan unek-unek terkait banyak persoalan kasus-kasus yang ada di Ranuyoso. Yuyun juga akan menyampaikan ulah oknum polisi yang menjadi beking tindak kriminalitas. "Nanti kita akan sampaikan kepada Kapolres kalau blusukan ke desa Ranu bedali," terangnya. Hal senada juga disampaikan Moch, Hamedi, warga desa Meninjo kecamtan Ranuyoso. Ia menyambut baik kegiatan blusukan yang dialkukan oleh Kapolres dan Dandim. Banyak persoalan di bawah yang tidak sampai infonya kepada kapolres, padahal hal itu sangat penting untuk diketahui oleh pucuk pimpinan Polri di Lumajang. "Kami sangat setuju dengan program blusukan Kapolres dan Dandim," terang Hamedi.(Yd/red)

Stockfile Pasir Besi Dijalan Sukarno-Hatta Mulai Ganggu Pengguna Jalan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Keberadaan stockfile pasir besi di jalan Sukarno-Hatta mulai menuai protes dari pengguna jalan. Pasalnya, akibat adanya stockfile yang persis dipinggir jalan membuat jalan Sukarno-Hatta yang memilik dua ruas jalur sebagian menjadi tempat parkir truck pengangkut pasir besi. “Kami tidak mempersoalkan adanya stockfile pasir besi, namun tidak boleh menggangu kenyamanan pengguna jalan yang lain, kalau seperti ini kami merasa terganggu,’ ujar Farid salah satu pengguna jalan, Jum’at (24/01/2014). Dari pantauan, stockfile yang baru beroperasi beberapa hari di utara polsek Sukodono, langsung memasang pembatas separuh jalan untuk digunakan tempat parkir truck pengangkut pasir. Padahal, jalur tersebut termasuk jalur padat dan jalur cepat sehingga rawan menimbulkan kecelakaan terlebih lagi posisi stokpel persis ditikungan. Seperti diberitakan sebelumnya, Slamet Supriyono Asisten Ekonomi dan Pembanguan Pemkab menyatakan, pemerintah akan segera melakukan evaluasi dengan berpindahnya stockfile pasir besi. Namun hingga kini belum ada kejelasan tentang stokpel-stokpel baru yang nampaknya akan beroperasi cukup lama mengingat perbaikan jalur Tempeh-Lumajang baru akan dimulai bulan Maret. “Iya kami akan tinjau kembali, tadi para pengusaha akan ikut menertibkan stockfile tanpa harus mengurangi dan merugikan para pengusaha, kami juga ikut senang,” ujar Slamet kepada sejumlah wartawan beberapa waktu lalu.(Yd/red

Blusukan Ala Jokowi, Kapolres Lumajang Diwadhuli Ulah Oknum Polisi Nakal

Lumajang(lumajangsatu.com)- Aksi blusukan yang dilakukan AKBP Singgamata SIK Kapolres Lumajang  dan Letkol Inv. Akhyari Komadan Kodim 0821 Lumajang disambut antusias oleh masayarkat. Sebab, Selama ini belum ada kegiatan polres dan TNI yang mendekatkan Kapolres dan Dandim dengan warga. “Acaranya disambut antusias oleh warga desa Sumberejo kecamatan Sukodono, karena bisa bertatap muka langsung dengan Kapolres dan Dandim,” ujar AKP Sugianto Humas Polres Lumajang, Jum’at (24/01/2014). Menurutnya, Warga mengaku senang bisa bertatap muka langsung dengan Kapolres dan Dandim, sehingga bisa memberikan masukan dan menumpahkan unek-enek terhadap TNI dan Polri. Dalam dialog yang dilakukan warga kata Sugianto banyak bertanya tentang tugas dan fungsi dari TNI dan Polri. Warga juga menanyakan langkah-langkah yang bisa dilakukan guna ikut menjaga kantibmas di lingkungan masing-masing. “Warga banyak bertanya tentang tugas dan funsi TNI/Polri, minta poentunjuk dalam melakukan siskamling dan ada uga yang bertanya tentang kelalulintasan,” terangnya. Disinggung tentang apakah ada pertanyaan yang berkaitan dengan ulah oknum polisi nakal di masyarakat, Sugianto menyebutkan juga ada masyarakat yang bertanya tentang pesoalan itu. Kapolres langsung memberikan nomor HP pribadinya, sehingga warga yang melihat oknum Polri yang bertindak tidak sesuai dengan fungsinya bisa dilaporkan kepada pucuk pimpinan polri di Lumajang. “kapolres langsung memberikan nomor HP aduan kepada masyarakat, jika melihat ada oknum polisi yang berprilaku tidak benar masyarakat diminta untuk segera melaporkannya,” pungkasnya.(Yd/red)

Meski Didemo Warga Selok Besuki, Panitia Akan Terus Lanjutkan Pembangunan Masjid

Lumajang(lumajangsatu.com)- Tuduhan sejumlah warga desa Selok Besuki akan adanya penyelewengan anggaran pembangunan masjid Darussalam langsung dibantah oleh panitia pembangunan. Meskipun, panitia membenarkan bahwa kesalahan yang dituduhkan oleh warga karena panitia juga manusia yang juga tidak luput dari salah dan lupa. “Itu tidak benar, karena kami sudah membenahi apa yang menjadi kesalahan, karena panitia juga manusia yang tak luput dari salah dan lupa,” ujar Yaqin salah satu panitia pembangunan masjid Darussalam, Jum’at (24/01/2014) Ia menambahkan, kesalahan yang dilakukan oleh panitia adalah kesalahan manusiawi dan sudah diperbaiki. Bahkan, para arsitek pembangunan masjid telah berkumpul dan memberikan peryataan sikap bahwa pembangunan sudah sesuai dengan prosedur dan layak untuk diteruskan. “Tadi malam para arsitek sudah berkumpul dan memberikan surat pernyataan dan bermaterai, bahwa pembangunan masjid telah sesuai dengan prosedur dan layak untuk dilanjutkan,” paparnya. Namun, karena warga tidak mengetahui bahwa kesalahan yang dilakukan panitia telah dibenahi akhirnya terjadilah aksi demo oleh warga. Meskipun Yaqin enggan menyebutkan demo dan lebih suka menyebut dengan silaturrahim gaya baru. “Karena warga tidak mengetahui kesalahan telah diperbaiki, akhirnya terjadi seperti ini dan kami harus menindak lanjutinya,” jelasnya. Ia menambahkan, kepala desa Selok Besuki juga akan mencabut surat pemberhentian sementara pembangunan masjid, sehingga pembangunan masjid akan terus berjalan dengan panitia yang telah ada. “Pak kepala desa juga mengirimkan utusannya, bahwa akan mencabut surat pemberhentian sementara pembangunan masjid,” akunya. Disinggung tentang adanya penyelewengan dana dengan indikasi ada dua rekening ganda dalam panitia pembangunan, Yaqin menjelaskan bahwa awalnya ada rekening pribadi atas nama salah satu panitia. Namun, karena kuatnya desakan warga agar ada rekning umum atas nama panitia pembangunan, maka panitia telah membuat rekening baru atas nama panitia pembangunan masjid Darusaalam. “Awalnya menggunakan rekening BMT Syariah Sidogiri, namun sekarang panitia sudah membuat rekening baru atas nama panitia pembangunan masjid Darussalam,” pungkasnya.(Yd/red)

Diduga Tak Beres, Warga Segel Pembangunan Masjid Darussalam Selok Besuki

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan warga desa Selok Besuki Kecamatan Sukodono yang tergabung dalam Forum Kemandirrian Desa (FKKD) menyegel pembangunan masjid Jami’ Darussalam yang saat ini masih dalam proses pembangunan pondasi masjid. Penyegelan dan penghentian semenetara pembangunan, karena warga prihatin dengan kondisi masjid yang juga disinyalir banyak penyimpangan yang dilakukan panitia mulai dari perencanaan hingga proses pembangunan. “Kami prihatin dengan pembangunan masjid kebanggaan warga Selok Besuki, karena adanya indikasi penyelwengan,” ujar Baihaki David Ilhamsyah, SE saat melakukan orasi, Jum’at (24/01/2014) Warga juga mencium adanya penyelewengan pengumpulan dana dari para donatur masjid, dimana penyalurannya tidak melalalui prosedur yang jelas dan tidak terbukla. Warga juga melihat sejak dibongkar dan dibangun kembali, sudah menghabiskan dana ratusan juta namun tidak ada bukti pelaporan yang jelas. “Kami juga melihat adanya penyelewengan, karena sejak perencanaan hingga pembangunan pondasi sudah ratusan juta dana yang dikelurkan namun tidak ada pelaporan yang jelas,” terang pria yang juga sebagai ketua ranting GP Ansor itu. Oleh sebab itu, warga menuntut penghetian sementara pembangunan masjid jami’ hingga terbentuknya panitia yang baru. Warga menuntut panitia memberikan laporan secara terbuka kondisi keuangan dari awal perencanaan pembangunan masjid hingga pembangunan dilakukan. Warga meminta kepala desa mengeluarkan surat teguran dan penghentian kepada panitia yang dianggap telah meyalahgunakan tanggung jawab dan wewenang. Panitia harus mementa ma’af secara terbuka kepada seluruh warga dan seluruh donatur pembangunan masjid. “ jika tuntutan kami tidak diindahkan, maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai dengan aturan yang berlaku,” pungkasnya. Jalannya aksi yang dilakukan oleh warga desa Selok Besuki berlangsung dengan tertib dan damai sehingga tidak menyebabkan kemacetan dijalan Sukarno-Hatta. Beberpa personel polisi dari Polsek Sukodono juga ikut mengamankan jalannya aksi serta mengatur lalulitas.(Yd/red)

Buntut Kisruh, Masa Ancam Bakar Rumah Panitia Pilkades Desa Randuagung

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sidang dugaan kecurangan pilkdes desa Randuagung di Pengadilan Negeri Lumajang semakin memanas. Dalam agenda pembacaan tuntutan oleh penggugat, ratusan masa dari pendukung H. Saham calon kades yang kalah memadati halaman PN Lumajang, Kamis (23/01/2014). Bahakn, warga memaksa masuk dan ingin melihat panitia pilkades yang hadir dalam sidang tersebut. Warga sempat kesal dan emosi, karena panitia pilkades tidak kunjung keluar dan menemui warga. "Ayo mole bheih, obher romannah panitia pilkades, teriak warga dengan logat Madura. Sementara itu, H. Saham menyatakan bahwa kemarahan warga dipicu karena pihak panitia tidak hadir sendiri dan hanya diwakilkan kepada kuasa hukumnya. Disamping itu, ada masa tandingan yang dikeluarkan oleh kades terpilih. "Kita tidak punya urusan dengan kades terpilih, kita hanya menggugat panitia pilkades, kalau ada masa tandingan ini ada apa, pasti ada kongkalikong antara kades dan panitia pilkades," ujar H. Saham. Seperti semula, H. Saham menuntut dugaan kecurangan yang dilakukan oleh panitia pilkdes dengan mengurangi suara miliknya dan menambah suara kades terpilih. Tak hanya itu, ada panitia gadungan yang ikut andil dalam pilkades desa randuagung. Masa mengancam akan datang dengan lebih banyak lagi, jika sidang terus diolor-olor. "Insyaalloh kita datang lebih banyak lagi," pungkasnya.(Yd/red)