Lumajang (Lumajangsatu.com) - Ribuan warga memadati beberapa ruas jalan di Kota Lumajang. Mereka menyaksikan Festival Patrol Masjid Agung K.H Anas Machfudz, satu persatu peserta unjuk kebolehan untuk memberikan penampilan terbaik kepada penonton dan juri.
Sepanjang rute dibanjiri manusia menyaksikan. Maklum kegiatan tahunan tersebut merupakan wadah kreativitas para seniman Lumajang, dalan melestarikan musik tradisional.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
"Kebetulan diadakan pas malam Minggu untuk lomba patrol ini, jadi sekaligus qtime bersama keluarga untuk nonton bersama" ujar Musliha Pengunjung.
Musik patrol yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul. Biasanya, dimainkan oleh masyarakat untuk membangunkan orang tidur untuk segera sahur pada bulan Ramadhan.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Dalam acara tersebut berlangsung meriah. Alunan musik yang terbuat dari bambu, mulai dari seruling, terothok, gong, tempal, hingga kentongan pethit menggema di penjuru.
" Setahun sekali mbak lihat lomba patrol jadi sungguh sayang jika dilewatkan" ujar Rara.
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
Festival ini tradisi tahunan tentu untuk melatih kekompakan dan kebersamaan demi meningkatkan kreativitas pelaku seni.(Ind/red)
Editor : Redaksi