Kedungjajang (lumajangsatu.com) - Makin maraknya paham radikalisme di Indonesia, disikapi serius kementerian Agama RI. Guna menekan paham radikal di kalangan kampus, Kementrian Agama menggelar hibah penelitian yang mengkaji masalah moderasi agama.
"Kalau dari para dosen Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin mengajukan proposal penelitian tentang anjuran paham radikalisme pasti tak akan diterima," Ungkap Kepala Seksi Penelitian dan Pengelolaan HKI Diktis Kementrian Agama RI Dr. Mahrus, saat diundang ke kampus Setempat, dalam rangka workshop penelitian, Minggu (04/08/19).
Baca juga: Cak Thoriq Sebut RSNU Lumajang Akan Segera Beroperasi
Karena paham radikalisme menjadi ancaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi Indonesia negara bergama dan kepulauan.
" Paham moderasi Islam harus menjadi contoh. Sehingga, paham moderasi ini mendapatkan dukung kuat dari masyarakat," kilahnya.
Baca juga: Calon Mahasiswa IAI Syarifuddin Lumajang Berdatangan ke Campus EXPO
Selain masalah radikalisme, yang menjadi persoalan bangsa juga isu Hoax atau berita bohong dan ujaran kebencian.
" Kami mengharapkan, dosen -dosen IAI Syarifuddin mengajukan penelitian seputar pada persoalan radikalisme, Hoax dan ujaran kebencian," tegasnya.
Baca juga: Pascasarjana IAI Syarifuddin Lumajang Jalin MOU Bersama IAI Ibrahimi
Para peneliti bisa mandiri atau sendirian. Bisa juga menggelar penelitian kolaboratif. Baik dalam sekali lokal maupun internasional.
"Dari hasil hibah penelitian ini, masyarakat bisa mendapatkan manfaatnya. Baik pengetahuan maupun praktisnya," pungkasnya. (rf/ls/red)
Editor : Redaksi