Sengketa Tanah Berujung Darah

Kapolres Minta Keluarga Korban Pembacokan di Sruni Tidak Balas Dendam

lumajangsatu.com
Dulhari dijengguk anaknya yang anggota TNI saat Kapolres dan Kasat Reskrim menjengguk korban pembacokan.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kasus pembacokan yang terjadi di Desa Sruni Kecamatan Klakah antar keluarga masih sedarah. Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban berharap kepada keluarga korban agar tak melakukan aksi pembalsan.

"Saya mengerti perasaan para korban, betapa marahnya kepada pelaku." ujar Kapolres di Markasnya, Rabu (14/8/2019).

Baca juga: Maling Motor di Pasar Klakah Lumajang Bawa Jimat Babak Belur Diamuk Massa

Maish kata dia, dirinya menghimbau kepada keluarga agar tak melakukan aksi pembalasan. Tim Cobra juga telah berhasil menangkap salah satu pelaku pembacokan.

"Saya sangat optimistis dapat menangkap seluruh pelaku pembacokan," ungkap Arsal.

Tim Cobra Polres Lumajang masih menelusuri motif dibalik aksi pembacokan tersebut. Pihakanya  masih mengumpulkan bukti bukti terkait untuk menentukan motif apakah yang membuat pelaku tega membacok kedua korban ini.

Baca juga: Khawatir Kecelakaan Susulan Satlantas Polres Lumajang Atasi Truk Trailer Ambles

"Secepatnya saya akan mengungkap," tegas Kapolres.

Kapolres Lumajang beserta Kasat Reskrim Polres Lumajang menjengguk keduan korban, Dulhari dan Niman terlihat sudah membaik dan sudah dapat diajak untuk berkomunikasi. Dokter jaga yang menemui Kapolres pun menerangkan bahwa meskipun keduanya mengalami pembacokan di kepala, namun tidak ada luka fatal yang mengakibatkan cacat permanen.

 

Baca juga: Ini Sejarah Letusan Gunung Lemongan di Klakah-Lumajang

Katim Cobra AKP Hasran Cobra yang juga mendampingi Kapolres Lumajang menghimbau agar pelaku segera menyerahkan diri.  Tim Cobra telah mengantongi identitas para pelaku, sehingga saya menghimbau kepada para pelaku agar segera menyerahkan diri ke polsek terdekat. J

"ika dalam waktu 1x12 jam tidak segera menyerahkan diri, maka jangan salahkan jika Cobra akan mematok kalian," ujar Hasran Cobra dengan geram. (res/ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru