Lumajang (Lumajangsatu.com) - Agus Rahardjo Pimpinan KPK mengatakan, peran perempuan strategis dalam mencegah korupsi sejak dini. Hal itu ia sampaikan saat jumpa pers di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang , Selasa (03/09/2019).
"Kita lihat memang peran perempuan sangat sentral dalan pendidikan anak-anak dan rumah tangga," kata Agus Raharjo
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Hasil roadshow ke 20 titik KPK selalu menanyakan ke kalangan ibu-ibu, seberapa jauh mereka mengajarkan nilai-nilai antikorupsi kepada anaknya. Hasilnya mengejutkan. hanya 5 persen yang mengaku mengajarkan nilai-nilai kejujuran ke anak-anaknya.
BACA JUGA :
- KPK Dorong Keterlibatan Masyarakat Lumajang Untuk Cegah Korupsi
- Mayoritas Pejabat Indonesia Melakukan Korupsi Lantaran Gaya Hidup
Pimpinan KPK juga mencontohkan, orang tua saat ini lebih khawatir ketika anaknya mendapatkan nilai jelek dalam pelajaran tertentu, dibandingkan melihat perilaku kecil yang mengarah pada perilaku koruptif.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
"Dibandingkan kalau anak-anaknya enggak mau ngantre, misalnya. Pelanggaran hukum dengan gamblang bisa kita saksikan setiap hari. Lihat saja anak-anak sekolah, yang celana biru (SMP) kan ke sekolah naik motor, kira-kira sudah punya SIM belum? Pasti belum kan," kata dia.
Akan tetapi, terkadang orangtua menganggap wajar. Bahkan, orangtua merasa tidak repot karena anaknya sudah bisa berangkat sendiri dengan menggunakan motor.
"Ini kan bentuk-bentuk perilaku korupsi juga. Apa jadinya nanti ketika dia sudah dewasa dan biasa melakukan pelanggaran hukum? Jadi persoalan pemberantasan korupsi tidak hanya terkait masalah OTT," kata Agus Rahardjo
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Di sisi lain, dia menjelaskan, pejabat terjerat kasus korupsi juga karena didorong oleh sang istri sendiri. "Harapan kami ketika nanti berkeluarga bisa menjadi pengawal bagi suami-suami juga. Karena banyak suami-suami yang jatuh dalam tindak pidana korupsi itu antara lain salah satunya didorong oleh istri, ya," ujar dia.
Dia menilai perempuan gemar berkumpul dan berbagi satu sama lain. Dari sikap itu, perempuan memiliki potensi menyebarluaskan nilai-nilai antikorupsi mulai dari rumah dan lingkungan sekitar.
"Kalau saya lihat itu kekuatan kaum perempuan, tolonglah suarakan berani jujur, karena kejujuran ini yang rasa-rasanya kita mengalami degradasi. Kepemimpinan berkomitmen dan berintegritas yang kita butuhkan saat ini. Harapan kami seperti itu," tukasnya.(Ind/red)
Editor : Redaksi