Lumajang (Lumajangsatu.com) - Produk kuliner yang dihasilkan usaha kecil dan menengah (UKM) di Lumajang diminati oleh masyarakat luar kota. Pasalnya, produk makanan dan minuman dari Indonesia dinilai sudah cukup berkualitas.
Radit salah satu peserta pameran UMKM di Alun-alun Lumajang Selatan asal Gucialit mengatakan respons positif masyarakat di luar kota ini menjadi peluang bagi para pelaku UKM dalam memasarkan produk. Namun dia menilai pelaku UKM harus meningkatkan upaya produksi yang seringkali terkendala dengan tekonologi.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Tantangan lainnya yakni pengemasan produk kuliner yang sebagian harus diperbaiki. Misalnya produk UKM makanan di Lumajang perlu ada perbaikan agar menarik untuk dibeli konsumen.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Agustinus Wibowo koordinator lapangan menerangkan, Kemenkop UKM memfasilitasi untuk proses hak merek dan hak cipta para pelaku UKM. Setiap tahunnya, ada sebanyak 3.000 UKM yang mengajukan hak merek. Sementara untuk hak cipta, setiap tahunnya difasilitasi untuk sebanyak 600 UKM.
"Pemkot memang tengah mendorong kebangkitan UKM di Kota Lumajang. Caranya dengan berupaya membantu pemasaran produk dalam ajang pameran seperti festival kuliner," tandasnya.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Dia menerangkan, produk UKM asal Lumajang khususnya makanan dan minuman tidak kalah dengan produk dari daerah lainnya. Misalnya produk makanan olahan pisang yang menjadi ciri khas Lumajang.(Ind/red)
Editor : Redaksi