Kebakaran Hutan Tertinggi di Pulau Jawa

Pendakian ke Semeru Lumajang Ditutup Hingga Waktu tak Ditentukan

lumajangsatu.com
Asap Kebakaran Hutan Semeru terlihat dari Ranu Pani Pos Pendakian Pertama. ( foto indana)

Senduro (Lumajangsatu.com) - Kebakaran hutan dijalur penndakian  Gunung Semeru semakin luas. Petugas gabungan terus berupaya memadamkan area lahan yang terbakar.

Akibat kebakaran hebat. Jalur pendakian ditutup total hingga batas waktu tidak ditentukan.

Baca juga: Tim PKM STKIP PGRI Lumajang Sukses Gelar Pelatihan dan Pendampingan Lesson Study di Gucialit

Kepala Resorts Ranupani TNBTS Susion mengatakan, area yang terbakar semakin luas. Kawasan yang terbakar makin luas, lebih dari 20 hektare itu tercatat dari upaya pemadaman pada ini.

"Lahan yang terbakar masih berupa vegetasi yang tumbuh di kawasan Blok Pusung Gendero, Ayek-Ayek, Ungup-Ungup, dan Batu Tulis, yang berada di wilayah Resor Ranupane,"  ujarnya di Pos  Pendakian Ranu Pani Kecamatan Senduro, Senin (30/09/2019)

Dia menambahkan,  jalur pendakian ditutup total selama proses pemadaman. Para pendaki yang sudah berada di kawasan Resor Ranupane dan Ranu Kumbolo telah dievakuasi turun meninggalkan area tersebut.

"Tetap jalur pendakian, kami tutup total. Karena titik api sebagian berada di jalur pendakian," ungkapnya.

Baca juga: Akses Jalan Utama Menuju Kecamatan Tempursari Lumajang Longsor

Dia menambahkan, dalam pantauan terakhir, terlihat empat titik api yang belum dapat dikendalikan. Langkah pemadaman juga banyak menemukan kendala, di antaranya wilayah lokasi titik api yang bertebing dan berbukit.

"Api sulit dikendalikan, juga karena pengaruh angin kencang. Vegetasi yang ada kemudian mudah tersulut api," imbuhnya.

Dia selaku pengelola kawasan dibantu tim gabungan telah memetakan penanganan titik api.Tim gabungan dibagi, menyebar ke sejumlah titik.

Baca juga: Korban Kebakaran Pabrik Kayu PT CBI Besuk Lumajang Sudah Membaik

"Kami ada tiga langkah penanganan kebakaran dengan membagi tim ke sejumlah titik. Untuk teknik pemadaman dilakukan seperti sebelumnya, dengan jalan mendekati titik api yang bisa dijangkau," terangnya.

Kemudian cara mematikannya dengan jetshoter, gepyok atau pakai ranting pohon, serta membuat sekat pada medan datar agar tidak meluas. Sedangkan pada medan tebing terjal dan sulit dijangkau, dilakukan pemantauan arah angin, dan faktor keselamatan pemadam tetap di tekankan pada masing-masing personel.

Ekosistem yang terbakar, semak-semak, krinyu, serasah dan rumput, genggeng, pakis, akasia, dan cemara. Semua masuk wilayah Resor Ranupane. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru