Lumajang (lumajangsatu.com) - Sejumlah anak muda di Lumajang bergabung dengann Indonesia Escorting Ambulence (IEA). Bayu Juartono warga Jatiroto menjadi koordintor IEA Kabupaten Lumajang, yang melakukan kegiatan kemanusian memandu ambulance agar tidak terjebak macet.
"IEA visi dan misinya adalah kemanusian, sosial tanpa berharap," ujar Bayu kepada Lumajangsatu.com, Minggu (13/10/2019).
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Di Lumajang jalur yang sering dipandu oleh anggota IEA mulai Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang hingga Jatiroto. Pasalnya, di jalur tersebut paling sering terjadi kemacetan parah, bahkan mobil sampai tidak bergerak sama sekali hingga berjam-jam.
Jika jalur masih bisa bergerak, maka para relawan akan meminta kerelaan hati pengendara lain untuk memberi jalan ambulance yang melintas. Jika sudah macet total, maka para relawan akan mencarikan jalur alternatif agar ambulance bisa sampai tujuan lebih cepat.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
"Jalur Jatiroto-Ranuyoso yang sering terjadi macet, kita sering memandu di jalur itu," jelasnya.
Bayu tergerak bergabung dalam komunitas kemanusiaan itu karena memiliki trauma secara pribadi. Ibunya meninggal dunia saat didalam ambulance karena terjebak macet lama. "Saya tergerak gabung ke IEA karena pengalaman pribadi ya, ibu meninggal didalam ambulance yang terjebak macet," tuturnya.
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
M. Rofi'i, warga Yosowilangun Kidul yang bergabung di IEA Lumajang menceritakan suka duka menjadi relawan pemandu ambulance. Sering di maki-maki oleh pengedara lain itu sudah jadi makanan biasa.
Namun, rasa capek terbayar jika bisa memandu ambulance yang membawa pasian tepat waktu tiba ke rumah sakit atau rumah duka. "Kita meminta kesadaran pengedara lain untuk memberi jalan ambulance, tapi ada juga pengednara yang kadang tidak sadar dan tetap tidak memberi jalan. Kita tetap harus sabar," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi