Lumajang (lumajangsatu.com) - PT Lautan Udang Indonesia Sejahtera (LUIS) mulai membangun tambak udang di Desa Selok Anyar dan Selok Awar Awar. PT LUIS juga sudah membangun infrastruktur seperti jalan yang lebar, jaringan listrik dan memberi ganti rugi bagi warga yang tanahnya dibuat jalan.
Nawawi, warga yang mengawasi pembangunan tambak udang PT LUIS menyatakan ada hal yang harus diluruskan dari opini yang berkembang tentang pembanguan tambak udang. Keberadaan PT LUIS tidak merusak lingkungan, malah ikut melakukan reklamasi lubang-lubang bekas tambang illegal di pesisir pantai Selok Anyar dan Selok Awar Awar.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
"Aktifitas tambak ini sangat positif. Yang diuruk ini adalah bekas tambang-tambang illegal yang ditinggal begitu saja, tanpa reklamasi," jelas Nawawi kepada Lumajangsatu.com, Kamis (17/11/2019).
Secara pribadi, Nawawi sangat bersyukur dengan adanya pengurukan yang akan dibuat tambak udang. Pohon-pohon cemara juga masih banyak untuk tetap dijadikan lahan konservasi. "Cemara-cemara itu tetap terselamatakan, karena disini dulu bekas tambang sebelum terjadi kasus Salim Kancil," imbuhnya.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Nasu' (85) warga Selok Anyar amat bahagia dengan datangnya tambak udang. PT LUIS bisa membangun jalan yang lebar untuk lahan pertanian dan listrik sudah bisa masuk dan bisa menarangi rumah-rumah warga. "Seneng ongghu, jelen leber, listrik masok (senang sekali, jalan lebar dan listrik masuk)," jelas pak Nasu' dalam bahasa Madura.
Asen (30) warga Selok Anyar yang lain mersakan dalam positif PT LUIS dengan bantuan alat berat untuk membuat jalan air dari muara ke laut. Jika sudah tidak hari muara tertutup, maka air akan masuk ke lahan-lahan pertanian milik warga.
"Sekarang enak wes mas, tinggal keruk pakai alat berat langsung kering wes," paparnya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Jika tidak ada alat berat, maka para petani gotong royong membuat jalur pembuangan air dari muara ke laut. Karena manual pakai cangkul, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai tiga hari. "Sampai tiga hari untuk buka jalan air dari pancer (muara) ke laut," jelasnya.
Warga sangat bersyukur dengan adanya PT LUIS, karena nanti bisa membuka lapangan kerja baru. Tak hanya itu, lahan pertanian milik warga yang dulunya tidak begitu produktif, sekarang bisa lebih produktif lagi.(Yd/red)
Editor : Redaksi