Kuliner Lumajang

Mak Nyus..! Menikmati Es Legendaris Warung Mbah Singo Tekung

lumajangsatu.com
Es Mbah Singo di Karangbendo nikmat dengan harga bersahabat

Tekung - Menikmati es memang obat mujarab ketika cuaca terik apalagi jika esnya enak, segar, dan harganya murah. Begitulah es di warung yang berlokasi di Jalan Karangbendo, Desa Tukum, Kecamatan Lumajang Es Mbah Singo namanya.

Bagi yang belum pernah mencoba es ini pastinya bertanya-tanya apa itu es Singo? Wajar saja namanya cukup unik, tidak seperti es lilin, es doger, es dawet ataupun es campur. Nama Singo sendiri berasal dari nama si penjual es tersebut yakni Mbah Singo, sehingga es yang sejatinya es cincau tersebut diberi nama Es Singo.

Baca juga: HSN 2024 di Stadion Semeru, Santri dan Warga NU Lumajang Harus Kompak Merengkuh Masa Depan

Ditemui disela-sela sibuk melayani pelanggannya, Mbah Singo (70) Warga Tukum, menuturkan jika es legendaris ini sudah ada sejak tahun 1930 , dimana ketika itu dia mulai berjualan di usianya yang baru 18 tahun.

Menurutnya, dulu dia berjualan di pinggir jalan karangbendo dengan menggunakan termos es yang dipikul. Karena ketika itu jalanan masih sepi, tidak seperti saat ini yang sudah ramai dan tidak bisa berjualan di pinggir jalan sembarangan.

"Jika es nya tidak habis,saya akan berjualan keliling, kadang sampai ke keting-jember sambil membunyikan lonceng,” sambungnya.

Namun karena usia dia yang semakin tua, akhirnya usaha es Singo sejak tahun 1998 membangun warung yang berlokasi di Dusun Tukum Kidul Jalan Karangbendo.

Baca juga: Pemerintah Ajak Warga Lumajang Bisa Kelola Sampah Mandiri

"Tahun 1998 saya magrok di warung ini, dan satu tahun kemudian suami saya meninggal karena sakit terpaksa saya harus banting tulang sendiri untuk kebutuhan sehari-hari," tambah ibu satu anak tersebut.

Kepada Tim Lumajangsatu.com mengatakan jika Es Singo merupakan yang terbuat dari campuran santan kelapa, gula pasir,cincau dan es serut. Ditambah dengan kayu manis yang telah dihaluskan sehingga menimbulkan cita rasa khas es Singo .

“Sebelum dibuat santan, kelapanya dibakar dulu. Kayu manis juga di sangrai, lalu dihaluskan dan dicampur pada es,” paparnya.

Baca juga: Paslon Thoriq-Fika dan Indah-Yudha Adu Gagasan di Debat Perdana KPU Lumajang

Satu gelas es singo bisa dinikmati dengan harga Rp 3.000 saja, dan bisa ditambahkan roti seharga Rp 1.000. Selain segar harganya yang terjangkau membuat es legendaries ini selalu diburu para pelanggannya, apalagi ketika cuaca terik.

Tak heran dalam sehari mbah singo bisa menjual ratusan gelas esnya, menghabiskan 10 kilogram gula dan es serut yang bisa bertambah saat akhir pekan.(Ind/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru