Sukodono - Pisang saat ini tidak hanya diolah jadi pisang rebus atau pisang goreng, namun sudah menjelma dalam berbagai macam olahan. Pia Mahameru di Perum Bumi Rejo Desa Sumberejo memproduksi aneka macam pia dengan bahan dasar pisang.
"Kita ada varian baru yakni pia pisang," ujar Sri Utami, owner Strudel Lumajang, Kamis (27/02/2020).
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Awalnya, Sri Utami hanya memproduksi Strudel dengan bahan baku pisang. Namun, seiring berjalannya waktu banyak pelanggannya yang meminta varian lain. "Akhinya kita buat pia Mahameru dengan bahan baku pisang, coklat dan kacang hijau," jelasnya.
Strudel Lumajang saat ini sudah dikenal dan banyak dipesan tidak hanya orang Lumajang, tapi juga luar daerah. Bahkan, dirinya dengan 6 pekerjanya masih kesulitan memenuhi pesanan yang tiba-tiba mendadak.
"Alhamdulillah, pia Mahameru dan Strudel Lumajang sudah jadi oleh oleh wong Lumajang mas," paparnya.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Pemilihan nama Mahameru karena terinspirasi dari gunung Semeru. Bentuk pia Mahameru juga speerti gunung gecil. "Gunung Semeru kan sangat dikenal mas, maka kita pakai nama Mahameru," imbuhnya.
Kesulitan yang dihadapi hanya pada bahan baku pisang kepok yang mahal dan barangnya sulit didapatkan. Sudah dua tahun terakhir harga pisang kepok terus melambung, padahal kebutuhan bahan baku pia dan strudel semakin meningkat.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
"Kesulitannya hanya pada bahan baku saja mas, kita pakai pisang kepok. harganya mahal dan sulit didaptkan di pasar," pungkasnya.
Nita, salah seorang pembeli Pia Mahameru mengaku sangat suka dengan pia yang berbahan pisang. "Saya suka pia yang ada pisang dan coklatnya mas, rasanya itu enak di lidah," tutupnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi