Klakah - Pasar Pisang Klakah tetap ramai dengan para pedagang dan petani yang menjual pisangnya. Namun, kondisi pandemi Covid 19 membuat harga turun dan para pedagang luar kota tidak lagi datang untuk membeli pisang Lumajang.
Nizar, salah seorang petani pisang Lumajang menyatakan dua hari sebelum hari raya harga pisang kembali mahal. Namun, setelah selesai hari raya harga pisang kembali anjlok. "Saat ini Lumajang bisa disebut swasembada pisang mas, tapi harganya yang tidak bersahabat," ujar Nizar, Jum'at (29/08/2020).
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Harga pisang Ambon misalnya, jika normal bisa sampai 400 ribu. Namun, saat ini laku 100 ribu saja sudah bagus, para petani bisa membawa pulang uang dari menjual pisang. Tak jarang, para petani membawa kembali pulang pisangnya karena ditawar sangat murah. "Banyak yang dibawa pulang karena harganya terlalu murah," paparnya.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Pisang Lumajang biasanya dikirim ke luar kota seperti Surabaya dan Bali. Setiap hari biasanya ada 5 truck pisang Lumajang yang dikrim ke luar daerah. Saat ini tinggal satu truck saja, itupun jika ada pedagang luar kota yang membeli pisang.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
"Pisang kita yang dikenal memiliki kualitas bagus dikirim ke luar kota. Karena banyak daerah menerapkan PSBB dan banyak pasar tutup, jadi pedagang juga sepi," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi