Baca juga: Tahun 2015, Saatnya Bersatu Jadi Terbaik Rek!
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan warga desa Selok Besuki Kecamatan Sukodono yang tergabung dalam Forum Kemandirrian Desa (FKKD) menyegel pembangunan masjid Jami Darussalam yang saat ini masih dalam proses pembangunan pondasi masjid. Penyegelan dan penghentian semenetara pembangunan, karena warga prihatin dengan kondisi masjid yang juga disinyalir banyak penyimpangan yang dilakukan panitia mulai dari perencanaan hingga proses pembangunan.
Kami prihatin dengan pembangunan masjid kebanggaan warga Selok Besuki, karena adanya indikasi penyelwengan, ujar Baihaki David Ilhamsyah, SE saat melakukan orasi, Jumat (24/01/2014)
Warga juga mencium adanya penyelewengan pengumpulan dana dari para donatur masjid, dimana penyalurannya tidak melalalui prosedur yang jelas dan tidak terbukla. Warga juga melihat sejak dibongkar dan dibangun kembali, sudah menghabiskan dana ratusan juta namun tidak ada bukti pelaporan yang jelas.
Kami juga melihat adanya penyelewengan, karena sejak perencanaan hingga pembangunan pondasi sudah ratusan juta dana yang dikelurkan namun tidak ada pelaporan yang jelas, terang pria yang juga sebagai ketua ranting GP Ansor itu.
Oleh sebab itu, warga menuntut penghetian sementara pembangunan masjid jami hingga terbentuknya panitia yang baru. Warga menuntut panitia memberikan laporan secara terbuka kondisi keuangan dari awal perencanaan pembangunan masjid hingga pembangunan dilakukan.
Warga meminta kepala desa mengeluarkan surat teguran dan penghentian kepada panitia yang dianggap telah meyalahgunakan tanggung jawab dan wewenang. Panitia harus mementa maaf secara terbuka kepada seluruh warga dan seluruh donatur pembangunan masjid. jika tuntutan kami tidak diindahkan, maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai dengan aturan yang berlaku, pungkasnya.
Jalannya aksi yang dilakukan oleh warga desa Selok Besuki berlangsung dengan tertib dan damai sehingga tidak menyebabkan kemacetan dijalan Sukarno-Hatta. Beberpa personel polisi dari Polsek Sukodono juga ikut mengamankan jalannya aksi serta mengatur lalulitas.(Yd/red)
Kami prihatin dengan pembangunan masjid kebanggaan warga Selok Besuki, karena adanya indikasi penyelwengan, ujar Baihaki David Ilhamsyah, SE saat melakukan orasi, Jumat (24/01/2014)
Warga juga mencium adanya penyelewengan pengumpulan dana dari para donatur masjid, dimana penyalurannya tidak melalalui prosedur yang jelas dan tidak terbukla. Warga juga melihat sejak dibongkar dan dibangun kembali, sudah menghabiskan dana ratusan juta namun tidak ada bukti pelaporan yang jelas.
Kami juga melihat adanya penyelewengan, karena sejak perencanaan hingga pembangunan pondasi sudah ratusan juta dana yang dikelurkan namun tidak ada pelaporan yang jelas, terang pria yang juga sebagai ketua ranting GP Ansor itu.
Oleh sebab itu, warga menuntut penghetian sementara pembangunan masjid jami hingga terbentuknya panitia yang baru. Warga menuntut panitia memberikan laporan secara terbuka kondisi keuangan dari awal perencanaan pembangunan masjid hingga pembangunan dilakukan.
Warga meminta kepala desa mengeluarkan surat teguran dan penghentian kepada panitia yang dianggap telah meyalahgunakan tanggung jawab dan wewenang. Panitia harus mementa maaf secara terbuka kepada seluruh warga dan seluruh donatur pembangunan masjid. jika tuntutan kami tidak diindahkan, maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai dengan aturan yang berlaku, pungkasnya.
Jalannya aksi yang dilakukan oleh warga desa Selok Besuki berlangsung dengan tertib dan damai sehingga tidak menyebabkan kemacetan dijalan Sukarno-Hatta. Beberpa personel polisi dari Polsek Sukodono juga ikut mengamankan jalannya aksi serta mengatur lalulitas.(Yd/red)
Editor : Redaksi