Baca juga: Tahun 2015, Saatnya Bersatu Jadi Terbaik Rek!
Lumajang(lumajangsatu.com)- Tuduhan sejumlah warga desa Selok Besuki akan adanya penyelewengan anggaran pembangunan masjid Darussalam langsung dibantah oleh panitia pembangunan. Meskipun, panitia membenarkan bahwa kesalahan yang dituduhkan oleh warga karena panitia juga manusia yang juga tidak luput dari salah dan lupa.
Itu tidak benar, karena kami sudah membenahi apa yang menjadi kesalahan, karena panitia juga manusia yang tak luput dari salah dan lupa, ujar Yaqin salah satu panitia pembangunan masjid Darussalam, Jumat (24/01/2014)
Ia menambahkan, kesalahan yang dilakukan oleh panitia adalah kesalahan manusiawi dan sudah diperbaiki. Bahkan, para arsitek pembangunan masjid telah berkumpul dan memberikan peryataan sikap bahwa pembangunan sudah sesuai dengan prosedur dan layak untuk diteruskan.
Tadi malam para arsitek sudah berkumpul dan memberikan surat pernyataan dan bermaterai, bahwa pembangunan masjid telah sesuai dengan prosedur dan layak untuk dilanjutkan, paparnya.
Namun, karena warga tidak mengetahui bahwa kesalahan yang dilakukan panitia telah dibenahi akhirnya terjadilah aksi demo oleh warga. Meskipun Yaqin enggan menyebutkan demo dan lebih suka menyebut dengan silaturrahim gaya baru.
Karena warga tidak mengetahui kesalahan telah diperbaiki, akhirnya terjadi seperti ini dan kami harus menindak lanjutinya, jelasnya.
Ia menambahkan, kepala desa Selok Besuki juga akan mencabut surat pemberhentian sementara pembangunan masjid, sehingga pembangunan masjid akan terus berjalan dengan panitia yang telah ada. Pak kepala desa juga mengirimkan utusannya, bahwa akan mencabut surat pemberhentian sementara pembangunan masjid, akunya.
Disinggung tentang adanya penyelewengan dana dengan indikasi ada dua rekening ganda dalam panitia pembangunan, Yaqin menjelaskan bahwa awalnya ada rekening pribadi atas nama salah satu panitia. Namun, karena kuatnya desakan warga agar ada rekning umum atas nama panitia pembangunan, maka panitia telah membuat rekening baru atas nama panitia pembangunan masjid Darusaalam.
Awalnya menggunakan rekening BMT Syariah Sidogiri, namun sekarang panitia sudah membuat rekening baru atas nama panitia pembangunan masjid Darussalam, pungkasnya.(Yd/red)
Itu tidak benar, karena kami sudah membenahi apa yang menjadi kesalahan, karena panitia juga manusia yang tak luput dari salah dan lupa, ujar Yaqin salah satu panitia pembangunan masjid Darussalam, Jumat (24/01/2014)
Ia menambahkan, kesalahan yang dilakukan oleh panitia adalah kesalahan manusiawi dan sudah diperbaiki. Bahkan, para arsitek pembangunan masjid telah berkumpul dan memberikan peryataan sikap bahwa pembangunan sudah sesuai dengan prosedur dan layak untuk diteruskan.
Tadi malam para arsitek sudah berkumpul dan memberikan surat pernyataan dan bermaterai, bahwa pembangunan masjid telah sesuai dengan prosedur dan layak untuk dilanjutkan, paparnya.
Namun, karena warga tidak mengetahui bahwa kesalahan yang dilakukan panitia telah dibenahi akhirnya terjadilah aksi demo oleh warga. Meskipun Yaqin enggan menyebutkan demo dan lebih suka menyebut dengan silaturrahim gaya baru.
Karena warga tidak mengetahui kesalahan telah diperbaiki, akhirnya terjadi seperti ini dan kami harus menindak lanjutinya, jelasnya.
Ia menambahkan, kepala desa Selok Besuki juga akan mencabut surat pemberhentian sementara pembangunan masjid, sehingga pembangunan masjid akan terus berjalan dengan panitia yang telah ada. Pak kepala desa juga mengirimkan utusannya, bahwa akan mencabut surat pemberhentian sementara pembangunan masjid, akunya.
Disinggung tentang adanya penyelewengan dana dengan indikasi ada dua rekening ganda dalam panitia pembangunan, Yaqin menjelaskan bahwa awalnya ada rekening pribadi atas nama salah satu panitia. Namun, karena kuatnya desakan warga agar ada rekning umum atas nama panitia pembangunan, maka panitia telah membuat rekening baru atas nama panitia pembangunan masjid Darusaalam.
Awalnya menggunakan rekening BMT Syariah Sidogiri, namun sekarang panitia sudah membuat rekening baru atas nama panitia pembangunan masjid Darussalam, pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi