Klakah - Warga Kecamatan Klakah dan Ranuyoso, kesulitan air. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mati 1 tahun, warga mandi dan cuci baju di sungai.
Kecamatan Klakah dan Ranuyoso merupakan daerah utara Kabupaten Lumajang yang sering mengalami kesulitan air. Sempat teratasi dengan pelayanan PDAM, namun sudah 1 tahun PDAM tak berfungsi.
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
"Saya cuci baju disungai ini karena PDAM mati, seandainya hidup ngapain repot-repot ke kesungai. Jarak rumah saya kesini, lebih 5 kilo mas,"ungkap Diana warga Gunung Tengu Desa Wates Wetan Kecamatan Ranuyoso, saat ditemui Lumajangsatu.com ketika asyik cuci baju di sungai, Rabu (07/10/2020).
Dia menjelaskan hanya cuci baju saja disungai, untuk mandi dan keperluan masak dia beli air dengan harga 130 ribu pertangki. "Saya rutin cuci baju disini mas, satu minggu satu kali. Tetapi, kalau hujan saya tidak kesungai, cuci baju pakai air hujan dirumah"jelasnya.
Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang
Berdasarkan pengamatan Lumajangsatu.com di sungai yang terletak di Desa Tegal Randu Kecamatan Klakah, terdapat puluhan orang yang sedang asyik cuci baju. laki-laki maupun perempuan. Diantara mereka, ada beberapa juga mandi ditempat yang sama. Sungai yang dilintasi jembatan tersebut sisi kiri dan kanan sama-sama dipadati warga untuk mandi dan cuci baju.
Selain itu salah satu remaja, yang juga cuci baju disungai Wahdah Nur Faizah berharap masalah air di Kecamatan Klakah dan Ranuyoso segera diselesaikan.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
"Saya mohon pemerintah supaya air PDAM-nya dihidupin, biar Desa kami Wates Wetan dan sekitarnya tidak kesulitan air,"pungkasnya. (Oky/ls/red)
Editor : Redaksi