UMKM Lumajang

Kripik Pisang Mahameru Lumajang Rebut Pasar Mall Hingga e-Commerce

lumajangsatu.com
Salah satu produk unggulan UMKM Lumajang Kripik Pisang Mahameru-Senduro

Senduro - Berawal dari pesanan teman sebagai oleh-oleh, kripik pisang Mahameru kini sudah memiliki pasar skala nasional. Siapa yang menyangka, kripik pisang milik pemuda asal Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang bisa tembus hingga dipasarkan di beberapa pusat perbelanjaan seperti Transmart dan Hypermart.

Sebagai owner Kripik Pisang Mahameru, Tole Fison mulai membuat kripik pisang sejak Tahun 2016. Di daerah tempat tinggalnya, pisang menjadi salah satu komoditas yang melimpah, sehingga timbul keinginan untuk memanfaatkan potensi untuk menciptakan olahan pisang yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024

Diceritakan Fison, dirinya memulai usaha Kripik Pisang Mahameru hanya bermodalkan 500 ribu saja untuk membeli bahan utama dan kemasan. Kemudian melakukan inovasi untuk menciptakan cita rasa unik yang bisa menarik konsumen. Kripik Pisang Mahameru saat ini memiliki banyak varian rasa, diantaranya Gurih, Manis, Keju, Pedas, Coklat, Green Tea, Vanilla, Cappucino dan Taro.

"Ternyata memberi inovasi banyak rasa itu memberi pilihan untuk anak muda dari segi market," terang Fison.

Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan

Di awal merintis usahanya tersebut, Fison sering mengikuti pameran atau perlombaan UMKM, salah satunya pernah mendapatkan hasil juara 3 di Kabupaten Banyuwangi. Dari situ, Kripik Pisang Mahameru mulai dikenal, hingga kebanjiran order mencapai 2000 pcs. Omset penjualan semakin meningkat hingga di tahun berikutnya. Tahun 2017, Fison telah memiliki beberapa reseller yang tersebar dibeberapa daerah, seperti Malang, Kota Batu, Surabaya hingga Jakarta.

Bukan tidak ada halangan, pada Tahun 2018, produksi Kripik Pisang Mahameru sempat terhenti akibat naiknya harga bahan baku pisang. Kemudian, tahun berikutnya usahanya kembali berangsur pulih, bahkan sempat mengirimkan produknya ke Palembang.

Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Saat ini, selain produknya dipasarkan di Transmart dan Hypermat, Fison juga memasarkan produknya melalui marketplace dan E Commerce. Dirinya berpesan untuk rekan UMKM agar tetap semangat dan turut memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk.

"Tetep semangat, galakkan promosi menggunakan digital, karena digital menjadi ladang untuk promosi dan bisa untuk jangka panjang," pungkasnya. (Adv/kom/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru