Candipuro - Masih sering terjadi lahar karena hujan lebat di daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru, warga diminta tdak jadikan lokasi obejk wisata berfoto. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menjelaksan lahar pasti terjadi ketika terjadi guyuran hujan, karena sisa material erupsi gunung Semeru.
"Iya kalau untuk lahar tiap ada hujan dipastikan lahar, karena air dari atas gunung kebawah, serta sisa material erupsi gunung Semeru yang kemarin," jelas Rosyid, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Lumajang, Minggu (03/01/2021)
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Dia menjelaskan jika lahar tidak bahaya ke pemukiman warga, namun sangat bahaya pada warga yang mengunjungi lokasi lahar. "Nah kan kadang-kadang ada suatu bencana warga berbondong-bondong lihat itu yang bahaya," ujarnya.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Dia juga mengatakan jika sungai aliran lahar sudah dilakukan perbaikan serta untuk tanggul sudah diatasi BPBD secara darurat. Selain itu dia juga menghimbau pada warga yang melakukan aktifitas penambangan agar berhati-hati serta jika membahayakan supaya tidak melakukan penambangan
"Jika hujan terjadi jangan dekat-dekat ke aliran lahar, karena bahaya. Untuk penambang jika aktifitas Gunung Semeru ada peningkatan sebaiknya tidak dilakukan," pungkasnya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Sekitar pukul 11.46 wib (03/01) lahar dingin kembali terjadi di DAS Semeru. Meski dibawah tidak turun hujan, namun lahar dingin cupkup besar karena di puncak Semeru hujan lebat. Air membawa material pasir bekasa letusan Semeru.(Oky/yd/red)
Editor : Redaksi