Senduro - Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM RI, Ahmad Zabadi mengunjungi perternakan Sapi Perah di Desa Kandang Tepus, Kecamatan Senduro, Rabu (27/1/2021). Kunjungannya tersebut merupakan tindaklanjut Rapat Koordinasi terkait perhutanan sosial yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu.
"Ini merupakan tindaklanjut dari program perhutanan sosial, sebagai mana yang diusulkan bapak bupati terkait perluasan usaha bagi peternak sapi perah yang saat ini masih kisaran 950 Hektare direncanakan menjadi 4200 Hektare," terangnya.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Dirinya berharap dengan perluasan kawasan perhutanan sosial nantinya juga diimbangi dengan hasil maksimal yang dicapai tidak hanya bagi peternak sapi, melainkan peningkatan ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Lumajang.
Menyambut hal tersebut, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan Kementerian Koperasi dan UKM RI. Menurutnya, konsep perhutanan sosial yang sedang dilakukan itu adalah konsep peningkatan ekonomi ala Indonesia.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
"Ini yang disebut dengan model menumbukan ekonomi sosial ala Indonesia. Ini bentuk perhutanan sosial yang hadir di Kabupaten Lumajang menjadi percontohan nasional, saya terima kasih," ujarnya.
Bupati menyampaikan, kehadiran Pemerintah Pusat di Kabupaten Lumajang memberikan dampak yang praktis untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Tidak lagi memberikan bibit sapi, namun memberikan pembiayaan sapi yang sudah bisa diambil hasilnya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Sementara, Direktur Utama LPDB Kementerian Koperasi dan UKM RI, Supomo mengatakan pihaknya akan membantu para pelaku perhutanan sosial terkait pembiayaan pengadaan sapi perah.
"LPBD nantinya akan menfasilitasi terkait pembiayaan pengadaan sapi. Lahan kan sudah disediakan oleh pemerintah daerah, tinggal LPBD membantu populasi sapinya,"pungkasnya.(Kom/yd/red)
Editor : Redaksi